Dua atau tiga kali saya menonton konser yang berbayar atau tidak. Rasanya, dikata sebagai orang yang suka konser pun belum layak. Namun, di beberapa kesempatan menyaksikan konser itu, saya sempat melihat hal-hal yang menurut saya masuk kategori aneh. Misal saja adanya orang-orang yang diangkat ke atas kepala lantas disorong ke sana ke mari, tanpa sedikit pun tahu tujuannya. Aktivitas ini bagi sebagian orang disebut mosh pit.
Atau semisal saat saya menyaksikan penonton konser yang berjoget layaknya orang gila. Memutar tangan dan menendangkan kakinya tidak karuan. Rasanya aneh. Sangat aneh. Tidak seperti apa yang saya bayangkan mengenai konser.
Nah, demi menghilangkan rasa penasaran saya menyaksikan orang gila di tengah konser, saya bertanya kepada teman-teman terminator Jogja saat di tongkrongan. Terutama kepada mereka yang saya pikir sering atau paling nggak pernah menonton konser. Seketika itu juga, si Prabs dan Sengget yang sudah menjadi anggota tetap persekutuan mosh pit tidak terima. Hal yang sakral menurut mereka itu tidak sepantasnya disebut sebagai ritual orang-orang gila.
Mulai detik itu juga, berbusa-busa mereka menjelaskan berbagai macam jenis mosh pit yang mungkin akan saya saksikan jika sedang di arena gigs. Ada sedikit insight mengenai gerakan aneh para penonton konser. Namun, itu tidak membuat saya lantas berpikir bahwa hal itu akan menjadi lumrah jika saya terlibat di dalamnya.
Saya berpikir, orang-orang yang suka bela diri akan melihat huru-hara di tengah arena mosh pit sebagai sesuatu yang berbeda. Saya membayangkan, seperti halnya ketika beberapa oknum bela diri menjadikan ajang dangdutan sebagai arena bertarung, menunjukkan ilmu yang mereka miliki. Saya bahkan membayangkan, jurus-jurus macam yang diperagakan Guru Ip dalam film series tentang biografi sang mahaguru wing chun itu, terutama ketika menghadapi banyak musuhnya. Maka tiga hal berikut ini adalah apa yang saya bayangkan (mungkin) akan saya lakukan jika terlibat dalam mosh pit.
#1 Adegan “This is Sparta” ketika Wall of Death
Salah satu hal yang mungkin saja terjadi ketika wall of death adalah saya akan menganggap ini sebagai adegan ketika Raja Leonidas bertemu utusan Raja Xerxes. Bagi yang tidak tahu bagaimana adegan ini terjadi, Anda bisa membayangkan dua orang yang sedang berdiri berhadapan. Lalu salah satu di antara keduanya mengangkat kaki, menekuk lututnya lantas mendorong telapak kakinya ke arah dada teman di depannya. Tidak lupa teriakan “This is Sparta!” sebagai penghangat suasana.
Nah, demi melihat video hangatnya suasana yang sama ketika adegan wall of death di mosh pit, saya jadi membayangkan hal yang dilakukan Leonidas kepada utusan Raja Xerxes kepada salah satu sayap dari gerakan wall of death ini. Hmm, menarik!
#2 IP Man vs 10 black belt karateka ketika circle pit
Sangat susah membayangkan betapa stamina dan kejelian seorang mahaguru wing chun melawan 10 orang karateka berstatus black belt. Namun, sejarah itulah yang berbicara sebagai kebenaran yang dipercaya sampai saat ini. Bahkan ketika didramatisasi dalam sebuah film.
Saya jadi membayangkan hal yang sama ketika (misal) saya berada dalam arena mosh pit. Saya membayangkan diri saya sebagai guru Ip ketika menghadapi 10 orang black belt karateka di film Ip Man. Persis seperti saat di adegan yang paling memorable itu, ketika orang-orang membentuk lingkaran, saya akan berada di dalamnya. Berharap menjadi satu-satunya di dalam lingkaran itu.
Setiap satu orang yang lewat di depan saya dan masih dalam jangkauan akan terkena pukulan, tendangan, dan sabetan baik di kepala, badan, kaki atau organ tubuh lainnya. Akan sangat banyak kemungkinan saya diserang balik. Namun, tenang saja, saya akan sebisa mungkin menghindar atau menangkisnya dan menggantinya dengan serangan balasan. Luar biasa!
#3 Adegan Bun Thing melewati pundak 5 orang di film Ong Bak ketika head walk atau head a step
Ada satu jenis moshing yang lumayan terkenal yang bahkan orang awam pun pasti tahu atau minimal pernah lihat, head walk atau head a step. Sebuah gerakan ketika ada orang menaiki pundak penonton lain. Sesuatu hal yang akan membuat saya bersemangat sekali ketika melakukannya. Apalagi ketika bisa terlihat paling tinggi sendiri, setara dengan mereka yang sedang berada di panggung.
Namun, perlu saya ingatkan bahwa ketika Bun Thing sebagai pemeran utama dalam film Ong Bak melakukan gerakan yang mirip head walk/head a step di arena mosh pit itu, ada adegan lain mengikutinya. Blio yang super keren dalam filmnya itu berjalan di atas pundak 5 orang lantas melompat dari bagian pundak orang terakhir dan mendarat di tanah dengan gerakan menyikut kepala orang keenam yang mengejar blio. Sungguh adegan yang akan sangat saya sukai sekali ketika bisa saya aplikasikan di arena mosh pit. Mantap!
BACA JUGA Nonton Konser Musik Metal Tanpa Berdiri dan Moshing? Ya Jelas Aneh, Lah! dan tulisan Taufik lainnya.