Ini berbeda dengan Magelang. Di sana tidak bisa menikmati city light karena daerahnya tidak begitu luas dan tidak banyak kelap kelip kota. Mau berkililing mengitari kota juga saya rasa percuma, Kota Magelang yang mini bisa habis dijelajahi hanya dalam waktu 30 menitan. Nggak kaya Semarang yang luas banget itu.
#3 Request isian nasi goreng adalah hal yang lumrah di Semarang
Satu hal yang cukup berbeda antara Semarang dan Magelang adalah soal memesan nasi goreng. Ketika memesan nasi goreng pinggir jalan di Semarang, pembeli bisa request isian nasi gorengnya. Misalnya, nasi goreng ayam, ati ampela, babat, atau nasi goreng telur sosis.
Sementara di Magelang, biasanya hanya akan diberi dua pilihan nasi goreng yaitu nasi goreng magelangan yang dicampur dengan mi atau nasi goreng biasa yang nggak pakai mi. Soal topping yang diinginkan di dalam nasi goreng, pembeli nggak bisa memilih. Biasanya isi sudah ditentukan berupa ayam beserta telurnya. Uniknya lagi, tekstur antara nasi goreng di dua daerah itu berbeda. Nasi di Magelang lebih lembek dibanding Semarang yang lebih smokey dan kering. Ini yang selalu saya rindukan dari kuliner Semarang.
Itulah tiga hal lumrah yang bisa dilakukan di Semarang, tapi tidak di Magelang. Bukan bermaksud membandingkan dua kota ini. Melainkan sebagai bentuk kerinduan akan kehidupan Semarang yang cukup berbeda dengan Magelang. Semarang bisa dibilang menang soal keramaian, tata kelola kota yang bagus, tapi untuk ketenangan kota dan suasananya yang nyaman tentu Magelang juaranya.
Penulis: Wulan Maulina
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 4 Hal yang Wajar di Wonosobo, tapi Nggak Lumrah di Jogja
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.