Tak disangka tak dinyana, sebuah kabar baik datang dari langit, tepatnya berupa postingan di Instagram Miles Films beberapa minggu yang lalu. Dua orang yang kita kenal sebagai Sadam dan Sherina muncul lagi, sebuah video pengumuman resmi dari dimulainya pengerjaan film Petualangan Sherina 2. Tentu saja, kabar baik ini disambut gembira oleh netizen, mungkin tak semua tapi hampir semua.
Film yang akan dikerjakan tahun ini dan kabarnya bisa tayang di akhir tahun 2021, sebisa mungkin tak boleh dilewatkan. Semoga film ini bisa mengajak kita kembali mengingat masa indah anak-anak dan membuat anak-anak zaman sekarang punya kenangan yang indah untuk masa depan.
Saya pribadi, berani mengaku fans garis keras film ini. Saya hafal semua lagu beserta dialognya, walau tak 100%. Sebuah DVD film dan album soundtrack film ini pun masih saya simpan. Sebagai fans yang militan, bolehlah saya menyampaikan keinginan terpendam saya. Sejak lama saya menantikan kelanjutan film ini dan ada banyak hal yang ingin sekali saya lihat bisa muncul di film Petualangan Sherina 2. Saya pun yakin, banyak orang yang juga menantikannya. Jadi inilah beberapa hal yang sepatutnya muncul di film Petualangan Sherina 2.
#1 Pembalasan dendam Kertarajasa
Perampasan perkebunan Ardiwilaga jilid dua, mungkin akan seru. Walaupun pemeran Kertarajasa, sang maestro Djaduk ferianto sudah meninggal, kita masih bisa melihat Butet sang adik yang berperan sebagai anak buah membalas dendam kepada Sherina dan keluarganya. Saya harap dengan begitu akan ada darah dan peluru alias action tipis-tipis dari Miles Films. Nanti kita bisa melihat Sherina jadi kaya Angelina Jolie di film Tomb Raiders, pasti yahud. Ada unsur bom dan api. Mungkin bisa ditambahkan penjahat baru, anaknya Tante Natasha atau ponakan Epy Kusnandar, yang jadi nganggur gara-gara bosnya masuk penjara. Walau jika diperhatikan mirip sama FTV, saya yakin pasti tetap seru, asal tak ada monster atau alien.
#2 Sadam dan Sherina saling jatuh cinta
Iya dong, masak nggak saling jatuh cinta. Mungkin bakalan tambah seru dan menggigit kalau ada drama romantis di antara mereka berdua. Mau film apa pun itu, unsur drama cinta-cintaan tak akan pernah terlewat untuk dimasukkan. Ya, masak Sadam nggak mau sama Sherina yang uayu buanget kinyis-kinyis gitu. Sadam harus saya akui lumayan keren walau manja, tapi etap cocok untuk Sherina. Lagipula sudah ada tanda-tanda menuju ke sana sejak kejadian sun kening di Observatorium Bosscha dulu.
Kalau cerita ini sampai terjadi, para anak 90-an pasti bisa baper dan patah hati untuk kedua kali (yang pertama saat Baskara Mahendra menikahi Sherina). Mungkin pernikahan mereka bisa jadi penutup yang baik, semua teman masa SD dan guru mereka Dewi Hughes bisa dimasukkan di ending film Petualangan Sherina 2 ini. Mungkin Dewi Hughes bisa sekalian memberikan semacam motivasi dan tips untuk diet dan hidup sehat, biar diet nggak cuma wacana, tok.
#3 Jalan hidup Sherina dan Sadam yang lebih nyata
Tak bisa dipungkiri, film kadang terlalu ndakik-ndakik dan mengada-ada. Contohnya, seorang Dul anak sekolahan yang letoy, klelar-kleler, nggak kaya, apalagi ganteng, bisa diperebutkan cewek-cewek cantik. Mungkin film ini harus lebih bisa menceritakan tentang realitas kehidupan sehari-hari masyarakat kita yang keras. Tak mungkin juga tho, orang kok sedih nyanyi, seneng nyanyi, masih di tambah koreografi dari Mas Ari Tulang lagi.
Mungkin sekarang bisalah bikin film ini lebih rasional. Misalnya, Sadam kena friendzone, masuk fakultas Filsafat, kemudian bisnis lele dan tanam jamur. Sherina punya utang ke bank titil dan dikejar debt collector. Sadam ikut gabung Pemuda Pancasila. Sherina jadi reporter Vice. Sadam jadi fakboy kaya raya, Sherina ngantri BPJS. Sadam ikut majelis dan hijrah, Sherina jadi vlogger backpacker. Atau mungkin Sadam jadi tentara, Sherina jadi bidan dan mereka menikah serta hidup bahagia. Pokoknya sesuai dengan kehidupan kita, biar lebih relate.
Misalkan Miles Films tetap ngeyel soal nyanyi dan koreo, lagu sama koreonya diganti yang lebih merakyat dan kekinian saja, lah. Jangan gunakan lagu .Feast, Kunto Aji, Danilla Riyadi, apalagi Nadin Amizah, terlalu indie dan jauh dari cara hidup kebanyakan masyarakat kita. Saya rasa Nella Kharisma, Jihan Audy, Tasya Rosmala, Deny Caknan lebih cocok. Pokoknya yang bikin goyang lah, biar Sadam bisa nyawer Sherina, dan kita semua bisa mantuk-mantuk sembari nahan hasrat goyang saat nonton nanti.
#4 Kembalinya Mang Saswi
Jika Anda benar-benar memperhatikan film ini, Anda akan tahu ada sosok Mang Saswi muncul di film yang pertama. Mang Saswi yang jadi tenar banget, saat memerankan tokoh paman Kang Sule di Ini Talk Show, rupanya sudah beberapa kali berperan di film produksi Miles Films. Peran blio sangat ikonik di film itu, ya benar, jadi penjahat yang Sunda banget. Walau saat itu masih gondrong, tak banyak yang berubah dari blio. Mungkin blio bisa masuk jadi penjahat lagi, atau jadi penjahat yang sudah insaf, bisa juga jadi cameo barang sedetik dua detik. Pokoknya Mang Saswi harus muncul, saya nggak mau tahu. Awas saja, kalau Mang Saswi tak ada, bisa saya demo nanti.
BACA JUGA Begini Jadinya Jika Kisah Heroik Bupati Klaten Difilmkan dan tulisan Bayu Kharisma Putra lainnya.