Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Hal-hal Menyebalkan yang Pesepeda Temui di Jalan Raya

Fatony Royhan Darmawan oleh Fatony Royhan Darmawan
17 Oktober 2020
A A
Orang yang Membunyikan Klakson Serampangan Layak Kena Azab terminal mojok.co

Orang yang Membunyikan Klakson Serampangan Layak Kena Azab terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Akibat pandemi korona, bersepeda menjadi primadona baru di masyarakat. Masyarakat berlomba-lomba memelihara kesehatan tubuhnya dengan bersepeda. Permintaan konsumen pun meroket. Beberapa waktu lalu bahkan sempat terjadi kelangkaan sepeda kayuh, ditandai dengan harga-harga sepeda yang mulai nggak masuk akal.

Saya sendiri termasuk orang yang gemar bersepeda bahkan jauh sebelum pandemi melanda. Sebagai seseorang yang menekuni hobi ini dari lama, saya cukup paham apa-apa saja yang nggak disukai pesepeda ketika berada di jalan raya. Tentu saja hal-hal ini nggak cuma berasal dari pengalaman pribadi, tetapi juga teman-teman saya. Berikut hal-hal yang dibenci pesepeda ketika berada di jalan raya~

Mobil yang parkir di jalur khusus sepeda

Invasi para pengguna roda empat di lintasan aman bersepeda ini sungguh brengsek. Seringkali para pesepeda harus mengalah dan terpaksa mengambil risiko karena berada di jalur umum di jalan raya. Nggak jarang justru kita para pesepeda yang disalahkan karena dianggap mengambil jalur pemotor dan mobil.

Menurut saya sih kalau memang nggak bisa dijalankan sesuai fungsinya, lebih baik jalur bersepada dihapuskan saja daripada mubazir dipakai lahan parkir kendaraan roda empat. Sayang juga sama angggaran buat pengadaan jalur sepeda tersebut yang mestinya nggak sedikit.

Orang yang main belok sembarangan tanpa menyalakan lampu sein di pertigaan

Nah, sebagai seseorang yang kerap mengayuh melintasi pertigaan, orang yang belok sembarangan ini patut dibenci bahkan dimaki. Saya lebih sering menjumpai pemotor yang melakukan hal semacam ini. Misalnya ketika berada di pertigaan ketika hendak mengayuh lurus, tiba-tiba dari arah belakang ada pemotor yang main serobot belok sembarangan tanpa menyalakan lampu sen pula.

Bukan apa-apa, sebagai pesepeda, sayang aja tenaganya udah capek-capek ngayuh disuruh ngerem mendadak. Mentang-mentang kita pesepeda nggak punya lampu sein terus bisa dilancangi sembarangan gitu? Lah situ saja punya lampu sein nggak digunakan.

Lampu lalu lintas

Sebagai pesepeda yang baik, kalau lampu lalu lintas berwarna merah, saya berhenti. Yang saya benci di sini bukan saat berhenti atau disuruh tertib, tetapi saat lampu warna hijau. Kalian tahu sendiri kan kalau tempat pemberhenti pesepeda di lampu lalu lintas itu sudah ada tempatnya, yakni paling depan sendiri.

Nah di sinilah letak permasalahanya. Saat warna hijau seringkali pengendara motor atau mobil yang berada di belakang kita ini nggak sabaran. Bunyi klakson langsung ditembakkan begitu saja. Seolah-olah kami para pesepeda punya mesin yang bisa langsung gas jalan kayak mereka. Padahal kan yang namanya ngonthel itu nggak bisa langsung jalan cepat. Pahamilah kalian wahai pemotor atau pemobil !1!1!!

Baca Juga:

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Pengendara Motor yang Menyalakan Lampu Hazard dan Kebut-kebutan di Jalan Raya Itu Punya Masalah Apa sih?

Jalanan berlubang

Problematika yang satu ini nggak bisa dianggap enteng dan memang layak buat dibenci. Nggak jarang jalanan yang berlubang bisa jadi pemicu terjadinya kecelakaan fatal. Saya sendiri heran kenapa sulit sekali sepertinya menemui jalan yang benar-benar bebas lubang di Indonesia, bahkan sekelas jalan provinsi sekalipun.

Waktu roda sepeda jatuh ke lubang rasanya sepeda onthel ini mau rontok. Baut-bautnya bergetar. Memang dilihat dari desain bentuk ban dan rodanya saja sepeda onthel sangat nggak direkomendasikan melewati lubang di jalan. Kadang untuk sepeda lipat bisa sampai selip dan jatuh. Bentuk velg sepeda ini kecil. Beda sama motor atau mobil yang masih bisa mentolerir kalau ada jalan berlubang.

Pemotor ngobrol di jalan

Nggak jarang saya menemui dua pengendara motor ngobrol di jalan. Kelakuan itu pastinya bikin jengkel karena dapat membahayakan pengendara lain termasuk pesepeda. Biasanya pengendara motor yang ngobrol ini memacu kecepatan kendaraanya sangat pelan.

Hal tersebut kerap kali membuat galau bagi para pesepeda untuk menyalipnya. Mau nyalip kok ngeri karena di sisi kanan sudah jalan raya bebas dan ramai, tapi mau tetap di belakang mereka kok kerasa pelan banget. Pokoknya menyebalkan sekali berada di posisi ini. Serba salah.

Asap pekat bus dan truk

Nah yang terakhir ini yang paling saya benci dari hal-hal lain yang pernah saya alami ketika bersepeda di jalan raya. Bayangkan saat nafas sudah terengah-engah mengayuh malah ditambah menghirup asap hitam pembuangan berbau bensin dan oli.

BACA JUGA Review Grup Dangdut Hasoe Angels dari Orang yang Nggak Pernah ke Klub Malam dan tulisan Fatony Royhan Darmawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 Oktober 2020 oleh

Tags: jalan rayamobilMotorsepeda
Fatony Royhan Darmawan

Fatony Royhan Darmawan

Seorang mahasiswa yang hobi main Pro Evolution Soccer level beginner dan suporter klub liga 3 yang hampir bubar.

ArtikelTerkait

Busi

Pentingnya Mengetahui Jenis Busi Motor dan Cara Membersihkannya

9 Desember 2021
Kasta Motor Paling Nyaman hingga yang Lebih Baik Dihindari oleh Pembonceng Mojok.co

Kasta Motor Paling Nyaman hingga yang Lebih Baik Dihindari oleh Pembonceng

28 Oktober 2024
gowes

Musim Gowes sih Boleh Aja, tapi Jangan Menuh-Menuhin Jalan Juga kali!

9 Juni 2020
Menebak Lokasi Parkir Anak SMP yang Naik Motor ke Sekolah Terminal Mojok

Menebak Lokasi Parkir Anak SMP yang Naik Motor ke Sekolah

4 November 2022
Honda Mega Pro, Motor yang yang Identik dengan Bapack-bapack motor honda megapro

Honda Mega Pro, Motor yang yang Identik dengan Bapack-bapack

27 April 2022
Jangan Beli Mobil kalau Belum Siap Menghadapi Hidden Cost yang Bikin Dompet Bergidik Mojok.co

Jangan Beli Mobil kalau Nggak Siap Menghadapi Hidden Cost yang Bikin Dompet Bergidik

13 Juli 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.