Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Haddad Alwi dan Sulis Tetap di Hati, Meski Lagu dan Album Religi Saban Ramadan Silih Berganti. #TakjilanTerminal27

Nazih Nauvan Lathif oleh Nazih Nauvan Lathif
26 April 2021
A A
Haddad Alwi dan Sulis Tetap di Hati, Meski Lagu dan Album Religi Saban Ramadan Silih Berganti. #TakjilanTerminal27 terminal mojok.co

Haddad Alwi dan Sulis Tetap di Hati, Meski Lagu dan Album Religi Saban Ramadan Silih Berganti. #TakjilanTerminal27 terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Selain dalam rangka mengajak masyarakat untuk melakukan permenungan di bulan Ramadan, penjualan dan pemutaran album atau lagu religi sejak pra, hari H, sampai setelah Ramadan memang cukup jadi berkah rezeki tersendiri bagi para musisi tanah air.

Makanya wajar bila tiap Ramadan, banyak musisi baik grup maupun solo yang tidak hanya berusaha merilis lagu religi yang bagus, tapi juga merilis jenis lagu yang akan abadi. Tujuannya, ya, agar saban tahun bisa tetap relate, diputar dan diperdengarkan kembali tiap Ramadan tiba.

Sebut saja grup band Wali yang tenar dengan lagunya yang berjudul “Tomat (Tobat Maksiat)”. Lirik, “Ingat mati, ingat sakit, ingatlah saat kau ngetwit sulit,” tampaknya akan menjadi lirik lagu yang tiap Ramadan akan selalu kita dengar di mal, pusat perbelanjaan, kantor, atau acara-acara buka bersama.

Dari kategori solois, ada Opick dengan lagu “Tombo Ati”. Aduh, kalau lagu satu ini, sih, nggak usah dibahas lagi, deh, ya. Sudah banyak orang yang hafal sampai nglotok. Maqom lagu ini pun juga sudah bukan sekadar diputar di mal atau kantor, tapi juga musala dan masjid kampung.

Selain Wali dan Opick, masih banyak penyanyi atau grup lain semacam Ungu, Gigi, ST 12, Snada, dan Sabyan Gambus yang memang gemar merilis lagu tiap Ramadan tiba.

Namun, dari banyaknya lagu dan album religi yang tiap Ramadan silih berganti, bagi saya dan barangkali anak generasi 90-an lainnya, nama Haddad Alwi dan Sulis akan selalu mendapat tempat tersendiri di hati kami. Posisinya tidak bisa digeser dan digantikan oleh penyanyi mana pun.

Alasannya, ya, karena lagu-lagu yang dinyanyikan Haddad Alwi dan Sulis tidak hanya menjadi lagu religi yang mengajak kami merenung dan berselawat kepada Nabi Muhammad. Namun, juga lagu yang mampu membangkitkan kenangan kami semasa kecil .

Kenangan ketika bermain bersama teman sepulang mengaji di madrasah sore hari. Kenangan ketika merayakan ritus Ramadan-Syawal bersama teman sepermainan. Dan kenangan lain yang kerap membikin kita merasa sedikit religius sesaat setelah mendengarkan atau ikut menyanyikan tipis-tipis lagu-lagu mereka. Rasanya, sebadung-badungnya anak kecil pada zaman itu, tidak bisa tidak kenal dengan dua orang penyayi bersuara meneduhkan ini.

Baca Juga:

Warak Ngendog, Mainan “Aneh” di Pasar Malam Semarang yang Ternyata Punya Filosofi Mendalam

Preman Pensiun 9 Sebaik-baiknya Sinetron Ramadan, Bikin Saya Nonton TV Lagi 

Coba, deh, muda-mudi yang sekarang usianya sudah kepala 2 atau kepala 3 awal dikasih denger lagu “Ya Thoyibah” atau lagu “Ummi” dengan vokal Haddad Alwi feat. Sulis, saya cukup yakin bakal pada auto ikut nyanyi, sih. Ya, walaupun liriknya bakal amburadul dan tidak pas, tapi paling tidak mereka tahu ada lagu dengan lirik dan nada demikian.

Lagu-lagu Haddad Alwi dan Sulis ini kan dulu, pada zamannya memang jadi semacam soundtrack kegiatan-kegiatan bersifat religi di mana pun dan kapan pun, termasuk ketika Ramadan. Bahkan, lagu-lagu mereka pada masanya juga bisa digunakan sebagai tanda sebentar lagi Ramadan akan tiba.

Ya, fungsinya sebelas dua belas sama kayak iklan sirup Marjan gitu, lah. Saat lagu-lagu mereka sudah semakin sering diputar di tempat umum, maka tandanya sebentar lagi Ramadan akan tiba dan dilanjutkan dengan lebaran Syawal.

Selain soal lagu-lagu mereka yang memang bikin teduh dan so nostalgic, kenangan yang juga mungkin akan diingat oleh sebagian besar pendengar Haddad Alwi dan Sulis yang kini beranjak dewasa, adalah tentang cover CD album mereka yang berjudul Cinta Rasul.

Dulu, ketika platform streaming macam Spotify, Joox, dan YouTube Music belum eksis, cara menikmati lagu dan video clip penyanyi favorit, ya dengan membeli CD. Lantas CD tadi akan dimainkan di VCD atau DVD player. Pendengar Haddad Alwi dan Sulis juga saya yakin bakal cukup relate soal CD ini.

Lho ya gimana nggak relate? Dulu, tiap kawan sepantaran saya yang di rumahnya punya VCD atau DVD player, pasti ada, deh, kaset yang covernya ada tulisan Nabi Muhammad dalam huruf hijaiyah, ditambah hiasan bintang dan bulan yang sedang tersenyum.

Betul, tidak lain dan tidak bukan, itu adalah cover album Cinta Rasul. Ada 7 atau 8 volume gitu seingat saya, yang warna dasar cover CD-nya saban volume ganti warna. Dari merah, biru, oranye, dan hijau. Memang legend banget, sih, itu cover CD.

Ya, begitulah kiranya, kenangan saya—dan mungkin banyak anak generasi 90-an lainnya— kepada penyanyi lagu religi yang menemani masa kecil kami baik saat Ramadan maupun di luar Ramadan.

Memang, bisa jadi mereka berdua bukan penyanyi favorit teman-teman. Namun, Pak Haddad Alwi dan Mbak Sulis akan selalu di hati kami, meski lagu dan album religi saban Ramadan silih berganti. Sehat-sehat terus, ya, Pak Haddad Alwi dan Mbak Sulis. Terima kasih sudah menemani masa kecil kami dengan sajian lagu religi.

Takjilan Terminal adalah segmen khusus yang mengulas serba-serbi Ramadan dan dibagikan dalam edisi khusus bulan Ramadan 2021.

Sumber Gambar: YouTube Talkshow TVOne

BACA JUGA Lagu ‘Ramadan Tiba’ Milik Opick Adalah Lagu Kebangsaan Ramadan Kita Semua. #TakjilanMojok08 dan tulisan Nauvan Lathif lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 26 April 2021 oleh

Tags: Haddad Alwilagu religiRamadanSulisTakjilan Terminal
Nazih Nauvan Lathif

Nazih Nauvan Lathif

Mas-mas medioker.

ArtikelTerkait

Kegiatan Upin Ipin dan Anak-anak Kampung Durian Runtuh Selama Bulan Ramadan Mojok.co

Kegiatan Upin Ipin dan Anak-anak Kampung Durian Runtuh Selama Ramadan

9 Maret 2025
safety can be fun masa bodoh

Safety Can Be Fun dan Masa Bodoh dengan Warung yang Buka Blak-Blakan Saat Puasa

22 Mei 2019
7 Lagu Religi Tak Biasa yang Bisa Didengarkan untuk Sambut Ramadan Terminal Mojok

7 Lagu Religi Tak Biasa yang Bisa Didengarkan untuk Sambut Ramadan

31 Maret 2022
takjil hunter pencari takjil gratisan mojok

Bagi Takjil Hunter, Pandemi adalah Penderitaan yang Abadi. #TakjilanTerminal17

21 April 2021
rekomendasi bacaan buku islami ramadan bagus recommended terbaik hijrah surga kisah sufi abu nawas kalis mardiasih esty dyah imaniar rusdi mathari mojok

Rekomendasi Bacaan Ramadan yang Ditulis dengan Ringan dan Enak Dibaca

2 Mei 2020
Jadi Karyawan Startup di Jogja Itu Mimpi Buruk, Apalagi saat Bulan Ramadan. Gaji Nggak Seberapa, Hampir Nggak Ada Waktu untuk Sahur dan Buka Mojok.co

Karyawan Startup di Jogja Tersiksa, Apalagi Saat Bulan Ramadan. Udah Gaji Nggak Seberapa, Kesempatan untuk Sahur dan Buka Hampir Nggak Ada

4 April 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.