Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Gus Baha’, Gus Dur, dan Mazhab Humor Mereka

Muhammad Khozin oleh Muhammad Khozin
9 Juli 2020
A A
gus baha' mazhab humor mencintai gus dur, humor

gus baha' mazhab humor mencintai gus dur, humor Humor Diseriusin, Hukum Dibercandain

Share on FacebookShare on Twitter

Humor adalah cara agar bangsa ini tetap waras. Sekadar rekreasi dari pekerjaan yang memenatkan atau dari kenyataan yang tidak lucu. Humor, komedi, jokes, lelucon, apa pun sebutannya, biasanya mengajak kita menertawakan sesuatu.

Gus Dur, tokoh yang digandrungi jutaan orang itu, pernah menulis sebuah esai berjudul “Melawan Melalui Lelucon“. Dalam tulisannya ia berpendapat bahwa protes dengan lelucon itu tidak efektif jika dilihat dari sisi politik. Akan tetapi, sebagai wahana ekspresi politis, ia memiliki kegunaannya sendiri. Minimal, tulis Gus Dur, ia akan menyatukan bahasa rakyat banyak dan dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang dikeluhkan masyarakat.

Dengan alasan tersebut tak heran, selain menulis esai-esai kritis, Gus Dur juga memiliki koleksi humor-humor segar. Baik itu yang bermuatan protes terselubung dan kritik, maupun tidak.

Jadi, jika berdasarkan pendapat versi Gus Dur, berkomedi ternyata tidak hanya menampilkan lucu-lucuan dan kekonyolan. Komedi, jika kita mengingat film-film Warkop, juga dapat berfungsi kritik terhadap keadaan tidak menyenangkan di lingkungan sekitar kita.

Selain itu, dalam lintas sejarah, humor juga dipakai dalam hubungannya antara rakyat dengan penguasa. Seperti kisah Abu Nawas yang selalu mengelabuhi Khalifah Harun Ar-Rasyid dengan becandaannya yang brilian.

Sementara, kiai muda idola baru Gus Baha’ memiliki tafsir sendiri soal ini. Menurutnya, humor itu bisa bernilai ibadah, apalagi jika bercandanya menggunakan ilmu. Maksudnya seperti yang tertulis dalam Al-Qur’an Surah Yunus ayat 58: “Katakanlah, dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.”

Humor menggunakan ilmu dan bernilai ibadah juga bisa diartikan seperti penjelasan sebelumnya, yaitu humor atau lelucon yang digunakan sebagai alat kritik terhadap kebijakan yang tidak memihak rakyat.

Gus Baha’ juga mengatakan, orang yang sering terlihat murung, tidak suka bercanda, dan tidak bahagia adalah persoalan. Karena seperti tidak rida dengan ketentuan Tuhan. Sebuah riwayat hadis dalam kitab Ihya’ Ulumiddin dikutip Gus Baha’ berbunyi: “Termasuk umat-umat pilihan Allah itu umat yang tertawa dengan keras karena saking yakinnya dengan luasnya rahmat Allah.”

Baca Juga:

Seandainya Masih Hidup, Mungkin Begini Tanggapan Gus Dur terhadap Pengibaran Bendera One Piece

4 Pertanyaan yang Sebaiknya Jangan Ditanyakan ke Orang Jombang, Bikin Kesal!

Jika saya mendengar ceramah Gus Baha’, selain bernilai ibadah, bercanda juga dapat digunakan sebagai semacam self healing (penyembuhan diri secara mandiri). Sebab, orang yang meski hatinya sedang remuk redam masih bisa bercanda, itu luar biasa mahal nilainya.

Humor dipakai sebagai cara menerapi diri sendiri dari stres berlebih, yang sebenarnya, penyebab stres tersebut memang hanya layak ditertawakan. Bercanda adalah aktivitas saling menransfer energi positif dengan orang lain dan terhadap diri sendiri agar kita bisa melatih rasa syukur dan tawakal.

Tak lupa, humor pada dasarnya memiliki fungsi paling utama, yaitu sebagai hiburan, untuk mengistirahatkan hati dan pikiran. Kita akan menemukan banyak humor di kehidupan sehari-hari. Di warung-warung, di pangkalan tukang becak dan ojol, di acara selamatan kampung-kampung, hingga di liang lahat saat tukang gali menggali kubur.

Begitu banyak ruang akan terasa suram tanpa hidupnya lelucon di dalamnya. Ini disebabkan karena humor begitu dekat dengan kehidupan dan kebudayaan kita sehari-hari.

Dari semua uraian tadi, jelas bahwa humor memiliki banyak fungsi dan nilai. Akan tetapi, dalam Islam juga dijelaskan, humor yang berlebihan dapat mengeraskan hati. Artinya, humor yang tidak terkontrol dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diharapkan. Seperti melukai orang karena humor itu tidak pada waktunya dan efek negatif lain.

Seperti halnya melihat seorang Gus Dur, selain banyak bercanda, aktivitas dan lakunya sebagai tokoh nasional banyak menyangkut hal-hal serius. Seperti keagamaan, kemanusiaan, dan persoalan kenegaraan. Humor hanyalah selingan sebagai penyeimbang agar tidak selalu stres dalam menghadapi persoalan-persoalan.

Begitu pula Gus Baha’, tak lupa ia juga mengutarakan hal penting soal humor ini. Setelah berhasil menampakkan keceriaan di hadapan sesama manusia, dengan bercanda dan bergembira meski sedang bersedih, di balik itu kita harus selalu mengoreksi diri. Menangis sendiri di hadapan Allah, memohon ampun atas dosa-dosa yang kita perbuat.

Jadi, humor itu banyak kegunaannya. Bisa untuk hal positif tapi juga bisa menimbulkan efek negatif. Tergantung bagaimana personal yang membawakan. Selain itu, yang pasti, ada hal-hal tertentu yang tidak cocok untuk dijadikan bahan bercanda. Misalnya ya, soal hukum dan keadilan.

BACA JUGA Kiai Kampung dan Sikap Kebijaksanaan 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 9 Juli 2020 oleh

Tags: Gus Baha'Gus Durhumor
Muhammad Khozin

Muhammad Khozin

Seorang laki-laki beradik tiga. Suka menulis dan merintis.

ArtikelTerkait

3 Persamaan Kozuki Oden dengan Gus Dur yang Bikin Mereka Layak Dikagumi terminal mojok.co

3 Persamaan Kozuki Oden dengan Gus Dur yang Bikin Mereka Layak Dikagumi

18 Februari 2021
orang lucu

Orang yang Lucu di Luar Biasanya Hancur di Dalam

28 Juli 2019
Anak Bukan Tempat Pelampiasan Rasa Capek Orang Tua, orang tua kualat

Kata Gus Baha’ Orang Tua yang Bisa Kualat Pada Anak, Bukan Sebaliknya

22 November 2019
Gus Baha' ustaz seleb ustaf mualaf MOJOK.CO

Belajar Optimis Masuk Surga Bersama Gus Baha’

15 Juli 2020
5 Kisah Lucu Saat TNI Gadungan Ketemu TNI Asli, Bikin Ngakak!

5 Kisah Lucu Saat TNI Gadungan Ketemu TNI Asli, Bikin Emosi Sekaligus Ngakak!

2 Juli 2023
Antara Ngaji Mazhab Khusyuk dan Mazhab Santuy, Pilih yang Mana MOJOK.CO

Ngaji Mazhab Khusyuk atau Mazhab Santuy, Pilih Mana?

7 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.