Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Guru Mengecek Pembalut Murid yang Izin Haid Tak Bisa Dibenarkan!

Nuha Khairunnisa oleh Nuha Khairunnisa
9 Desember 2020
A A
Guru Mengecek Pembalut Murid yang Izin Haid Tak Bisa Dibenarkan! Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Menjelajahi lini masa Twitter yang selalu penuh dengan kejutan memang menyenangkan. Beberapa waktu lalu, saya dilanda keterkejutan yang membuat bola mata membesar, kening mengernyit, dan mulut menganga selama berhari-hari, alias rasa syoknya awet sekali. Semua bermula dari satu pertanyaan yang diajukan @angewwie di akunnya yang berbunyi: “Apa skandal mengejutkan yang pernah terjadi di sekolahmu?”

Yah, struktur kalimatnya memang nggak persis seperti itu, tapi intinya dia mengajak orang-orang membagikan kejadian kontroversial yang pernah terjadi semasa sekolah. Dan mayoritas jawabannya sungguh membuat saya terheran-heran.

Banyak yang menceritakan kasus kejahatan tingkat berat seperti terorisme, pembunuhan, pemerkosaan, dan sebagainya. Namun, ada satu jenis cerita senada yang disampaikan oleh banyak akun yang kemungkinan besar tidak mengenal satu sama lain, dan tinggal di daerah yang berbeda.

Mereka bercerita, sewaktu sekolah dulu, sering diadakan pengecekan terhadap murid perempuan yang sedang menstruasi. Pengecekan ini ada yang dilakukan oleh guru dan juga pengurus OSIS.

Sampai sini saya mulai mengerutkan kening. Oh, oke. Lantas bagaimana cara mengeceknya? Nggak mungkin kan kalau murid-murid ini disuruh menunjukkan…

“Kami disuruh ke kamar mandi dan memperlihatkan pembalut yang ada darahnya.”

Hah?! Syok banget saya bacanya.

“Sampai segitunya?” tanya seseorang yang, sama seperti saya, tidak percaya begitu saja.

Baca Juga:

Pembalut Dingin untuk Wanita: Saking Dinginnya Bukannya Nyaman Malah Bikin Kapok

4 Inovasi Pembalut Wanita yang Nggak Terlalu Penting dan Harusnya Stop Produksi

“Iya, Hyung. Gue bahkan pernah diremas (bagian privatnya) buat memastikan, beneran pakai pembalut atau nggak.” timpal akun yang lain.

Kalau begitu bukannya sudah masuk ranah pelecehan seksual, ya? Menyentuh bagian privat orang lain tanpa consent jelas merupakan pelanggaran terhadap otoritas tubuh seorang individu. Bahkan, meskipun murid ini menyetujui untuk disentuh bagian privatnya, tetap saja ada perasaan nggak nyaman yang timbul dari tindakan tersebut. Mungkin juga sebenarnya dia nggak mau, tapi karena peraturan sekolah bilang begitu, dia nggak bisa berbuat apa-apa.

Duh, RIP privasi 🙁

Hal ini diperparah dengan pendidikan seksual bagi remaja di Indonesia yang rendah. Selama pembicaraan soal seks masih dianggap tabu, praktik semacam ini akan terus terjadi. Bahkan jika RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) telah disahkan sekalipun dalam hal ini. Oleh karena itu, mari kita terus berjuang!

Saat sedang lanjut scrolling lini masa beberapa saat kemudian, saya melihat ada yang memantik pembahasan tersebut di akun autobase.

2beer! sebenernya ngecek pembalut murid pas mens itu perlu gak sih? bukannya klo gak jujur dosanya ditanggung sendiri ?? stress bgt mana aku perna disuru buka celana pas lagi deres2nya cuman buat di cek

— Tubirfess (@tubirfess) November 27, 2020

Dari yang saya simak di kolom reply twit tersebut (pun twit-nya @angewwie) banyak korban—ya, bagi saya mereka adalah korban—dari praktik pengecekan siklus bulanan yang terjadi. Bahkan hingga saat ini, mereka belum sadar bahwa yang dilakukan terhadap mereka adalah suatu pelanggaran. Bahwa mereka bisa saja menolak dengan lantang: “Anda tidak punya hak untuk melakukan itu.”

Saya paham alasan pihak sekolah merasa harus melakukan ini. Mereka pasti nggak ingin muridnya berbohong izin haid padahal hanya sedang nggak ingin salat (bagi murid yang beragama Islam). Saya pun sempat menempuh pendidikan di sekolah asrama berbasis agama Islam, yang setiap waktu salat tiba, selalu ada pembina yang mengingatkan untuk ibadah berjamaah di musala.

Dan tentunya, selalu ada pula murid yang menggunakan privilesenya sebagai perempuan yang telah balig dengan berbohong meminta izin haid, padahal hanya sedang malas salat. Saya pernah punya teman sekamar yang seperti ini. Mengajukan izin haid, padahal cuma malas salat saja. Tapi untungnya sekolah beserta guru-guru saya masih waras. Curiga? Mungkin saja. Namun, mereka nggak merasa harus mengecek apakah benar darah sedang mengalir keluar dari vagina teman saya ini.

Di luar persoalan etis yang menjadi poin utama, ada masalah kepercayaan yang menyertai. Begini loh, berbohong memang melanggar moral, tapi mengantisipasi kebohongan dengan menyuruh orang melepaskan pembalut saat dinding rahim sedang deras-derasnya meluruh bukankah juga merupakan tindakan amoral?

Kalau nggak mau punya murid yang senang berbohong, berikan kepercayaan yang sungguh-sungguh pada mereka. Saya saja suka merasa nggak enak kalau harus menutupi kebenaran pada orang yang benar-benar menaruh rasa percaya pada saya.

Sering dengar kan kalimat: “semakin dilarang semakin bandel”? Sama halnya dengan kepercayaan. Ketika seorang murid nggak diberi kepercayaan oleh gurunya, mereka pun akan kesulitan memercayai guru tersebut. Pada akhirnya, murid semakin memiliki tendensi untuk bersikap nggak jujur.

Lagi pula, apakah seorang guru punya hak untuk memaksa muridnya beribadah? Kalau sekadar mengingatkan (tanpa emoji toss) masih oke lah, mengingat peran guru sebagai pengganti orang tua di sekolah. Tapi, kalau sampai memaksa murid perempuan untuk mandi wajib di sekolah supaya bisa ikut jamaah salat zuhur, karena nggak ada darah di pembalutnya, apa iya bisa dibenarkan?

Dan jika kalian pikir hal seperti ini hanya terjadi di sekolah-sekolah Islam—karena haid erat kaitannya dengan kewajiban salat yang gugur—kalian salah. Banyak korban yang mengaku bersekolah di sekolah negeri dan nggak luput dari perlakuan tersebut, termasuk Angelie si pemilik twit itu sendiri.

BACA JUGA Meminimalisir Pembalut Bocor pas Tidur Malam, meski Tanpa Pembalut Superpanjang.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 Desember 2020 oleh

Tags: haidpendidikan seksual
Nuha Khairunnisa

Nuha Khairunnisa

Penyintas cakaran meyong

ArtikelTerkait

Tenang, Setiap Masalah Member dan Staf JKT48 Pasti Ada Jalan Keluarnya terminal mojok.co

Belajar Pendidikan Seksual dari Lagu-lagu JKT48

21 September 2020
Dari Softex ke Softex_ Perjalanan Seorang Pemakai Pembalut Wanita Bermazhab Tuku-able terminal mojok

Dari Softex ke Softex: Perjalanan Seorang Pemakai Pembalut Wanita Bermazhab Tuku-able

24 April 2021
Mengenal Apa Itu PCOS dan Cara Mengatasinya Terminal Mojok

Mengenal Apa Itu PCOS dan Cara Mengatasinya

26 Januari 2023
Wahai Perempuan yang Nggak Sakit Pas Menstruasi, Saya Iri!

Wahai, Perempuan yang Nggak Sakit Pas Menstruasi: Saya Iri!

1 April 2020
4 Inovasi Pembalut Wanita yang Nggak Terlalu Penting dan Harusnya Stop Produksi

4 Inovasi Pembalut Wanita yang Nggak Terlalu Penting dan Harusnya Stop Produksi

5 Desember 2023
pembalut malam dipakai di siang hari haid menstruasi mojok.co

Efek Negatif ketika Pembalut Malam Dipakai Siang Hari

25 Juni 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.