Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Guru Asing di SMA Garuda, Lelucon Dunia Pendidikan di Awal Tahun yang Berpotensi Jadi Masalah Besar di Kemudian Hari

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
12 Januari 2025
A A
Guru Asing di SMA Garuda, Lelucon Dunia Pendidikan di Awal Tahun yang Berpotensi Jadi Masalah Besar di Kemudian Hari lembaga pendidikan swasta guru honorer, sekolah swasta

Guru Asing di SMA Garuda, Lelucon Dunia Pendidikan di Awal Tahun yang Berpotensi Jadi Masalah Besar di Kemudian Hari

Share on FacebookShare on Twitter

Saya tak ada masalah dengan pemain naturalisasi di Timnas Indonesia, tapi saya punya masalah besar jika ada guru asing didatangkan untuk sekolah unggulan di Indonesia. Yak, saya ngomongin tentang gegeran SMA Garuda yang katanya akan mendatangkan guru asing.

Kalian bisa anggap saya munafik atau standar ganda. Well, pertama, saya nggak peduli. Kedua, pemain naturalisasi (atau apa pun istilahnya lah) itu punya darah Indonesia dan eligible membela Garuda. Kalau guru asing, jelas beda cerita. Mereka orang luar, yang tak perlu menanggalkan status kewarganegaraan mereka, plus jelas digaji dengan angka yang fantastis.

Tentu sebenarnya itu tidak masalah. Tenaga asing nggak masalah didatangkan jika yang dicari kualitas, mengingat memang masih banyak sektor yang kita tidak kuasai betul. Tapi jadi lucu mengingat salah satu isu terbesar pendidikan kita adalah gaji guru yang rata dengan tanah. Saya nggak ngomongin guru PNS, tapi guru honorer yang keberadaannya vital, tapi digaji dengan ugal-ugalan.

Terlebih lagi, jika memang kualitas guru kita katakanlah tidak baik, tentu solusinya bukan dengan mendatangkan guru asing. Sudah saya bilang berkali-kali, tingkatkan gaji guru, perbaiki lagi sistem pendidikannya, baru ngomongin kualitas.

You pay peanut, you get monkey. Udah, ini pegangan yang nggak bisa dilawan validitasnya.

Guru asing adalah jawaban, jawaban yang goblok maksudnya

Saya beneran nggak ngerti dengan orang-orang yang berpikir mengadopsi gaya asing adalah jawaban untuk memperbaiki sistem pendidikan. Sudah sampai bosan saya mendengar orang-orang yang meminta kita meniru sistem pendidikan Finlandia. Atau, disuruh liat bagaimana Cina mendidik anak-anaknya. Kayak, kita nggak punya kepercayaan diri yang baik gitu lho, kek kita beneran nggak becus ngapa-ngapain.

Masalahnya, sekali kita niru, kita menirunya tebang pilih. Yang selalu dipilih yang keliatan wah, bagian yang ditebang tentu saja kesejahteraan guru. Gaji guru segitu-gitu aja, tapi beban administrasinya kelewat banyak.

Nggak ada tuh rencana yang beneran konkret untuk memperbaiki sistem pendidikan. Tiba-tiba zonasi, tanpa melihat bahwa pemerataan sekolah di Indonesia masih kacau. Sekarang tiba-tiba ada isu guru asing, ya Tuhan ini pada napak tanah nggak sih.

Baca Juga:

Jangan Bilang Gen Z Adalah Generasi Anti Guru, Siapa pun Akan Mikir Berkali-kali untuk Jadi Guru Selama Sistemnya Sekacau Ini

Kantin Sekolah Adalah Penyelamat Guru yang Gajinya Rata dengan Tanah

Betul, guru asing itu hanya untuk SMA Garuda sejauh ini. Tapi tolonglah, ini sama saja meludahi perjuangan banyak sarjana pendidikan yang mengejar pendidikan tinggi demi bisa dianggap mumpuni oleh negara. Kalau memang niatnya cari guru yang berkualitas, saya berani sumpah bahwa ada puluhan ribu guru yang hebat di luar sana. Tinggal lihat kualitas mahasiswa jurusan pendidikan di tiap kampus. Ada banyak, tinggal cari. Males golek? Resign wae joh.

Kalau guru asing dianggap adalah solusi, bubarkan saja jurusan pendidikan di seluruh Indonesia. Kalau kocak, yang total sekalian.

Hanya anak priyayi yang boleh sekolah

Selain perkara guru asing, SMA Garuda ini sebenarnya menunjukkan ada satu masalah yang harusnya tak lagi muncul semenjak ada zonasi: perkara sekolah unggulan. SMA Unggulan Garuda, dari namanya, jelas isinya orang unggulan. Kurikulumnya saja namanya udah keren, Kurikulum International Baccalaureate (IB). Uangele jenenge.

Jelas, masalah yang saya maksud adalah perkara elitis. Ujung-ujungnya, ya hanya yang berprivilese saja yang mendapat pendidikan unggul. Sekolah luar sana peduli setan.

Kalau ujungnya begini, ya hapuskan zonasi dan tetap bikin pendidikan jadi sesuatu yang eksklusif. Sekalian bikin yang bisa sekolah hanya anak-anak priyayi. Orang-orang tak punya privilese nggak perlu sekolah apa kagak, nggak usah dipikirin. Mau sekolah apa kerja sekalian di PT Mencari Cinta Sejati sanalah bebas sak karepmu.

Kalau lulusannya jadi pada jago dan bisa membangun Indonesia mah mending. Tapi kalau ujungnya cuman jadi elitist menyebalkan dan sok keras macam coach botak modal bacot miskin taktik mah, bubar wae.

Saya kira, dengan tak lagi dipilihnya Nadiem jadi menteri pendidikan, akan ada gebrakan yang menyenangkan dan akhirnya negara berpihak pada rakyat serta pendidik. Tapi melihat ada gebrakan guru asing dan sekolah unggulan, yah, baiknya kita telan harapan.

Sudah gaji guru tetap tiarap, beban administrasi banyak, tambah tukin dosen nggak cair, eh ini kok ada guru asing segala. Wis, kita nggak perlu berharap banyak. Siap-siap saja kita menemui makin banyak manusia percaya bumi itu datar dan nggak bisa memahami apa itu teori evolusi di TikTok. Remok, bolo!

Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Guru Finlandia dan Indonesia: Gaji Sama Rendah, Beda Beban Kerja

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Januari 2025 oleh

Tags: gaji guruguru asingkesejahteraan gurumasalah pendidikansistem pendidikansma garuda
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Founder Kelas Menulis Bahagia. Penulis di Como Indonesia.

ArtikelTerkait

Selama Gaji Guru Tidak Naik, Universitas Pendidikan macam UNY Hanya Akan Jadi Pencetak Orang Miskin Baru

Kenapa (Bisa) Orang-orang Menolak Kenaikan Gaji Guru?

3 Oktober 2024
Nyatanya Guru Tak Pernah Mulia, Sejak Dulu Isinya Hanya Luka MOJOK.CO

Guru Adalah Profesi yang dari Dulu Nyatanya Tidak Pernah Mulia karena Sejak Dulu Hanya Memberi Luka

8 September 2025
Banting Setir dari Jurusan Manajemen Jadi Guru PAUD, Dianggap Aneh dan Nggak Punya Masa Depan Mojok.co

Banting Setir dari Jurusan Manajemen Jadi Guru PAUD, Dianggap Aneh dan Nggak Punya Masa Depan

9 September 2025
Guru Honorer Minggat, Digusur Negara dan Guru P3K (Unsplash)

Selamat Hari Guru untuk para Guru Honorer Bergaji 200 Ribu, Tenang, Masa Depan Masih Belum Terlihat Cerah

25 November 2024
Sistem Pendidikan Indonesia dan Skor PISA yang Buruk, pendidikan era digital

Pendidikan di Era Digital Membawa Jenis Ketimpangan Baru yang Lebih Parah dari Sebelumnya

12 Mei 2020
sarjana pendidikan guru nasihat kiai mengajar Jangan Jadi Guru Kalau Baperan, kecuali Hatimu Sanggup Legawa PPG

PPG Akan Selalu Dianggap sebagai Formalitas Belaka jika Kesejahteraan Guru Masih Menyedihkan

4 September 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.