Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Gunungkidul Adalah Kawasan yang Menciptakan Romantisme Jogja

Nikma Al Kafi oleh Nikma Al Kafi
1 Desember 2020
A A
Perlahan tapi Pasti, Warmindo Menggeser Angkringan dari List Tempat Makan Murah terminal mojok.co

Perlahan tapi Pasti, Warmindo Menggeser Angkringan dari List Tempat Makan Murah terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

“Banyu Langit” sebuah judul lagu karya sang maestro campursari yaitu Didi Kempot. Lagu itu merupakan salah satu karya Didi Kempot yang mengambil latar tempat di Gunungkidul. Ya, betul, Gunung Api Purba, Nglanggeran. Ketika memutar lagu itu, tak bisa diragukan bahwa pendengar merupakan sosok yang sedang dilanda kerinduan. Puncak romantisme adalah kerinduan, setidaknya itu yang diyakini sobat ambyar.

Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten di Yogyakarta yang memiliki keunikan geografis, yaitu terdapat wilayah dengan seribu bukit. Tentu, Gunungkidul merupakan kabupaten yang tak sedikit menyumbang keromantisan dan ke-uwu-an untuk Yogyakarta. Meski Gunungkidul memiliki seribu bukit, tetapi yang terkenal adalah pantainya. Itu bukan masalah, sebab pantai itulah yang selalu memberi nilai tambah bagi orang yang merindukan Yogyakarta.

“Ademe Gunung Api Purbo melu krungu suaramu ngomongke opo~” penggalan lirik itu membuktikan, Didi Kempot telah menyampaikan pada publik bahwa Gunungkidul adalah kabupaten sebagai selayaknya tempat untuk mengobati kerinduan. Jadi, kalau mendengar orang berkata Yogyakarta terbuat dari rindu, saya sarankan ke Gunungkidul biar rindumu terobati. 

Masyarakat Gunungkidul pun merupakan orang-orang yang sangat antusias menanti kehadiran orang lain yang merindukan Yogyakarta. Artinya penduduk lokal Gunungkidul juga merindu. Maka dari itu, hati-hati saat menuju Gunungkidul dan jangan kebut-kebutan, ya. Kedatangan Anda dinanti masyarakat di sana. Kedatangan Anda merupakan rezeki bagi mereka yang menggantungkan hidupnya di berbagai tempat-tempat pariwisata.

Selain merindukan para pendatang sebagai wisatawan, masyarakat Gunungkidul sebenarnya juga tak tahan menahan rindu dengan keluarganya yang memilih merantau ke luar kabupaten. Tak sedikit dari masyarakat sana yang merantau ke pusat provinsi kota Yogyakarta bahkan keluar DIY. Maklum, pendapatan ekonomi serta upah yang ada di sana belum mampu mencukupi kehidupan sehari-hari, jadi untuk mendapat lebih, beberapa orang merasa harus merantau. Gunungkidul memang menduduki UMK terendah dari lima kabupaten yang ada di Provinsi Yogyakarta.

Perlu diketahui, sebagian besar masyarakat di sana berprofesi sebagai petani, sedangkan proses bercocok tanam bergantung pada musim. Ketika musim penghujan, masyarakat menanam tumbuhan palawija. Sedangkan saat kemarau, para petani beralih menanam singkong. Bertani dengan bergantung pada musim bukan proses yang mudah. Belum kalau hasil panen gagal atau tidak memberikan hasil yang diharapkan.

Sebenarnya kegiatan merantau merupakan hal yang wajar, tetapi lebih menyenangkan jika kesejahteraan bisa diraih di kabupaten sendiri tanpa perlu merantau.

Sebagai penduduk asli Gunungkidul, ketika saya menengok kampung halaman sendiri, saya merasa miris karena keadaanya menjadi sepi. Selain itu, pernahkah kalian mendengar berita bahwa angka bunuh diri paling banyak terjadi di Yogyakarta adalah dari Gunungkidul? Kasus-kasus bunuh diri itu dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah kesenjangan ekonomi yang mengakibatkan depresi. 

Baca Juga:

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Peristiwa itu juga membuat saya merasa prihatin. Mengingat, bunuh diri merupakan tindakan yang tak layak dilakukan. Sebab, kehidupan di dunia ini masih akan menawarkan kemungkinan-kemungkinan baik yang bakal terjadi. Saya berharap pihak pemerintah terkait perlu lebih teliti dan mampu menjamin kehidupan yang layak bagi seluruh masyarakat di Gunungkidul.

Memang, rasanya klise untuk mengatakan bahwa Yogyakarta penuh romantisme sementara di dalamnya masyarakat berjuang mati-matian untuk memperjuangkan taraf hidup. Namun, memang itulah sejauh yang bisa kami berikan.

Terciptanya lagu Didi Kempot yang berjudul “Banyu Langit” itu menurut saya telah memberikan arti kerinduan yang mendalam. Terlebih bagi masyarakat Gunungkidul yang merindukan keluarganya di perantauan. Meskipun jarak antara kota Yogyakarta ke Gunungkidul bisa ditempuh dalam waktu dua jam, tetap saja lagu itu merepresentasikan rindu yang benar-benar rindu alias bukan bualan.  

Dengan begitu, saya berkesimpulan bahwa romantisme di Yogyakarta itu tercipta dari Gunungkidul, masyarakat menyematkan pertemuan dan kebersamaan adalah momen terciptanya kebahagiaan. Ya, Romantisme di Gunungkidul adalah rindu atas kebersamaan keluarga.

BACA JUGA Upah Kerja Rendah di Yogyakarta, Siapa yang Paling Menderita? dan tulisan Nikma Al Kafi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 30 November 2020 oleh

Tags: JogjaUMR
Nikma Al Kafi

Nikma Al Kafi

Lahir di Gunungkidul. Nggak bisa berenang dan memanjat pohon. Mahasiswa Sastra Indonesia di UAD, 2019.

ArtikelTerkait

Semakin Banyak Ayam Geprek yang Berbeda Jauh dengan Geprek Bu Rum, Waspadalah! Mojok.co

Semakin Banyak Ayam Geprek yang Berbeda Jauh dengan Geprek Bu Rum, Waspadalah!

20 Januari 2024
Rekomendasi Kuliner di Pasar Lempuyangan Jogja yang Sayang untuk Dilewatkan

Rekomendasi Kuliner di Pasar Lempuyangan Jogja yang Sayang untuk Dilewatkan

19 September 2023
UIN Sunan Kalijaga Tepati Janji, Maba Tak Menderita Lagi (uin-suka.ac.id) UIN SUKA, UGM, UNY, Jogja

Bangga sih Bangga, tapi kalau Bilang UIN SUKA Lebih Unggul ketimbang UGM, Itu mah Bukan Bangga, tapi Halu!

13 Maret 2024
Wacana Parkir Bus di Giwangan Jogja Nggak Masuk Akal (Unsplash)

Wacana Bus Parkir Abu Bakar Ali Pindah ke Terminal Giwangan itu Cuma Nyusahin Wisatawan di Jogja dan Bikin Malioboro Nggak Eksis Lagi

13 September 2025
Jogja dari Sudut Pandang Mahasiswa Baru sabda pandita ratu

Jogja dari Sudut Pandang Mahasiswa Baru

29 Maret 2020
4 Cara Mudah Mengenali Angkringan Enak, Jangan Sampai Terjebak! Mojok.co angkringan jogja, angkringan stadion mojosari

Angkringan Stadion Mojosari Mojokerto Gagal Total Meniru Angkringan Jogja, Makanannya Monoton!

15 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.