Bicara soal Kota Magelang, sudah tentu tidak akan lepas dari yang namanya Gunung Tidar. Bagaimana tidak? Gunung yang berada persis di tengah Kota Magelang ini dikatakan sebagai pakunya tanah Jawa. Bisa dikatakan demikian karena memang di puncaknya terdapat monumen berbentuk seperti halnya paku. Monumen tersebut dulunya merupakan pusaka yang ditancapkan oleh Syekh Subakir ketika hendak menaklukkan tanah Jawa.
Masih soal Kota Magelang dan Gunung Tidar. Pernah denger nggak sih atau baca kalau katanya Gunung Tidar itu mirip sama bukit belakang sekolahnya Nobita? Setelah saya amati lagi, ternyata beneran mirip lho. Letak Gunung Tidar yang berada di tengah kota hampir sama dengan bukit belakang sekolahnya Nobita. Nah, bicara soal bukit belakang sekolah, pernah nggak sih ngebayangin kalo Nobita jadi orang Magelang? Dengan Gunung Tidar sebagai bukit belakang sekolah tentunya.
Mulai dari tempat tinggal Nobita dulu deh. Dalam serial anime Doraemon, Keluarga Nobita dikatakan bermukim di daerah yang cukup mahal yakni di Nerima Ward, Tokyo. Nah, kalau jadi orang Magelang, Nobita nggak terlalu perlu tinggal di daerah yang mahal-mahal amat. Nobita hanya perlu tinggal di daerah Jagoan. Ya meskipun nggak mahal tapi yang penting duwe aji kalo di Magelang. Pasalnya kawasan Jagoan merupakan kawasan asrama polisi, jadi cukup dihargai. Tapi ya gitu, tetap belum cukup buat menghadapi Giant dan Suneo.
Untuk sekolahan, Nobita diprediksi akan sekolah di SDN Rejowinangun Selatan. Mungkin lebih ke SDN Rejowinangun Selatan 4, soalnya letaknya lebih dekat dengan Gunung Tidar. Ya meskipun nggak belakang sekolah banget, tapi yang penting Nobita masih gampang kalo mau nggalau ke Gunung Tidar.
Kalau di serial, Nobita pergi ke bukit pas ada masalah dan pulang nggak bawa apa-apa. Nah, kalau Nobita versi Magelang, ketika pergi ke bukit belakang sekolah alias Gunung Tidar. Pulang-pulang dia akan menjadi sobat yang sangat religius. Bayangkan saja, Gunung Tidar memiliki setidaknya empat petilasan yang bisa diziarahi. Mulai dari Makam Syekh Subakir, Makam Kyai Sepanjang, juga makam dari Kyai Semar, serta petilasan Pangeran Purbaya berupa pohon beringin.
Yang unik tentu saja makam Kyai Sepanjang. Sebab, katanya yang dimakamkan bukanlah manusia, namun pusaka Syekh Subakir berupa tombak sepanjang tujuh meter.
Di paragraf sebelumnya, saya bilang ada makam Kyai Semar. Nah, sampai sekarang, masih jadi perdebatan, apakah benar yang dimakamkan di situ adalah Semar, tokoh punakawan yang jelas tidak asing untuk kita.
Namun, ada hal yang menurut saya kurang menyenangkan. Yaitu, praktik mencari pesugihan di Gunung Tidar. Padahal, dengan adanya makam kyai yang ada di situ, yang seharusnya dilakukan adalah ziarah dan memanjatkan doa. Bukan mencari kekayaan yang instan. Padahal, gunung tersebut justru jadi tempat Syekh Subakir menyucikan Pulau Jawa dari jin dan menyebarkan Islam.
Kalau cari kekayaan instan, ya main trading. Instan kayanya, instan juga miskinnya.
Nah, itulah beberapa keunikan Gunung Tidar yang jadi daya tarik. Selain jadi tempat Nobita main, gunung tersebut juga jadi tempat wisata spiritual yang menarik untuk dikunjungi. Paku Pulau Jawa ini wajib untuk dikunjungi jika kalian suka ziarah dan nguri-uri kabudayan.
Jangan-jangan, selain menggalau, Nobita main ke gunung itu sebenarnya cari wangsit? Wah, ra mashok.
Penulis: Imron Amrullah
Editor: Rizky Prasetya