Gudang Garam Surya dan Jawa Timur adalah dua hal yang beriringan, dan tak bisa dipisahkan
Jawa Timur adalah salah satu provinsi yang memiliki persentase perokok yang tinggi di Indonesia. Melansir dari laman resmi Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, rata-rata penduduk Jawa Timur mengisap rokok sebanyak 76,44 batang per minggu atau 5 bungkus per minggu, jika dalam satu bungkus terdapat 15 batang rokok.
Hal ini tak lepas dari kebiasaan orang Jawa Timur yang suka menghabiskan malam dengan ngebul dan ngopi di warung kopi. Jika Anda ke Jawa Timur, Anda akan sering menjumpai warung kopi yang hanya menyediakan kopi, gorengan dan rokok eceran saja, paling fasilitas lainnya cuma papan catur sama karambol. Menurut beberapa penjaga warung kopi di sana, orang-orang Jawa Timur memang lebih suka ngerokok ketimbang jajan. Maka nggak heran jika ada banyolan khas Jawa Timur yang berbunyi “sering ngopi karo ngerokok, masa depan mesti ketok ,” yang berarti, sering ngopi dan ngerokok masa depan sudah pasti terlihat.
Dari sekian banyaknya merek rokok yang beredar di Indonesia, orang Jawa Timur seakan tak bisa lepas dari daya magis Gudang Garam Surya. Rokok ini seolah menjadi rokok nomor satu di hati masyarakat Jawa Timur. Tanpa harus membuat iklan pun, saya rasa rokok ini akan tetap laris manis di sini. Lalu apa sajakah hal yang membuat Gudang Garam Surya begitu dicintai orang-orang Jawa Timur ?
Rasanya cocok
Rasa dari Gudang Garam Surya emang nggak perlu diragukan lagi. Rokok asal Kediri ini rasa-rasanya memang sudah ditakdirkan untuk dikonsumsi oleh orang Jatim. Di provinsi ini, Gudang Garam Surya bisa cocok oleh siapapun dan di mana pun. Berbeda dengan beberapa merek rokok filter lainnya, yang hanya cocok di salah satu kota saja, tapi jika dirasakan di kota lain rasanya kayak serbuk petasan. Apache dan Djarum Super contohnya.
Dengan luas provinsi sebesar 48.037 km² , membuat Jawa Timur memiliki daerah dengan iklim yang berbeda-beda pula. Mungkin hal itulah yang membuat beberapa merek rokok lain agak kesulitan untuk menguasai Jawa Timur. Namun, Gudang Garam Surya berhasil mematahkan stereotipe itu. Entah karena apa, rokok ini begitu cocok dalam situasi apa pun.
Harga yang stabil
Harga juga punya peran penting dalam kedigdayaan Gudang Garam Surya di Jatim. Walaupun nggak murah, tapi rokok ini juga nggak bisa dibilang mahal, cukup terjangkau lah. Saat saya menulis artikel ini, satu bungkus rokok Gudang Garam Surya isi 12 batang hanya berkisar 25.000 saja, sedangkan untuk yang isi 16 batang dilabeli harga 32.000 rupiah saja.
Sebenarnya rokok ini bukan tanpa saingan. Banyak kok rokok-rokok lokal di Jatim yang rasanya nggak kalah sama Gudang Garam Surya, bahkan ada yang berharga lebih murah. Tapi ya gitu, giliran sudah dapat konsumen banyak dan nama brand-nya sudah dikenal, harganya langsung naik nggak ngotak. Bahkan bisa sampai dua kali lipat dari harga yang sebelumnya.
Branding Surya yang kuat
Branding rokok ini emang bener-bener nggak ada obat. Bahkan di Jawa timur telah tercipta stereotip bahwa orang*orang yang merokok Gudang Garam Surya adalah orang-orang yang hidupnya makmur. Jadi nggak heran lagi deh, jika Gudang Garam Surya laku keras.
Entah bagaimana stereotip itu tercipta. Padahal jika dibandingkan dengan merek-merek lain, banyak kok yang lebih mahal dari rokok ini.
Dan masih ada satu stereotipe yang lebih gila lagi. Rokok Gudang Garam Surya dijadikan tolok ukur seberapa kerennya seorang laki-laki. Aneh kan? Jadi di sini, tak jarang orang-orang yang menganggap rokok putihan dengan sebutan rokoknya LC. Dan seorang yang merokok itupun juga sering dipanggil dengan sebutan “lanangan gapuk ” yang memiliki arti lelaki lemah. Bagian ini nggak usah ditiru, btw.
Dan bagi saya, satu aspek penting yang tidak bisa dilupakan akan kedigdayaan Gudang Garam Surya di Jawa Timur adalah warung kopi. Mungkin, tanpa adanya jasa warung kopi, rokok Gudang Garam Surya nggak akan bisa melekat sekali seperti ini di hati orang-orang Jawa Timur.
Kelekatan Surya dengan orang Jawa Timur memang tak bisa diragukan lagi. Mungkin ada faktor pabrik juga yang bikin rasanya disesuaikan dengan lidah orang Jatim. Tapi, apa pun itu, kenikmatan Surya tak bisa ditampik.
Penulis: Rino Andreanto
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Rahasia dari Penikmat Rokok Surya agar Kalian Tak Salah Pilih Rasa