Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Gorengan, Menu Buka Puasa Segala Kelas Sosial. #TakjilanTerminal07

Nikma Al Kafi oleh Nikma Al Kafi
16 April 2021
A A
sunda gorengan bala-bala gehu mojok

sunda gorengan bala-bala gehu mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Di sebuah sore, hari pertama menjalani ibadah puasa. Saya diutus orang tua untuk mencari menu berbuka puasa. Mungkin juga hari-hari berikutnya saya akan kembali diutusnya. Makanan yang pertama disebut orang tua saya adalah gorengan. Seperti Ramadan sebelumnya, gorengan adalah primadonanya menu berbuka puasa. Pernyataan tersebut bukan sekedar dari perspektif saya bahkan keluarga saya. Tetapi, pernyataan itu adalah perspektif dari kebanyakan orang yang menyukai kudapan tersebut.

Saya sepakat jika gorengan adalah makanan primadona untuk berbuka puasa. Sebab, berdasarkan pengamatan saya, ketika melewati setiap penjual gorengan, lapaknya pasti lebih ramai dibanding penjual lain, macam penjual kolak dan sup. Bisa dibilang gorengan merupakan makanan yang paling banyak dicari oleh masyarakat.

Kebetulan keluarga saya sudah menjadi langganan membeli gorengan di daerah Jl. Pandeyan utara XT Square. Oleh karena rumah saya berjarak lumayan jauh dari Jl. Pandeyan. Sehingga untuk menuju ke sana saya sudah melewati pedagang gorengan lebih dari dua. Dan sore itu di tengah berkah bulan Ramadan setiap penjaja gorengan dikerubungi pembeli bak orang yang antre sembako.

Tak bisa dimungkiri, makan gorengan memang memiliki sensasi tersendiri. Bukan hanya bulan Ramadan saja, di bulan-bulan yang lain, kudapan ini selalu menjadi menu makanan pembuka. Tak ayal kudapan tersebut layak menjadi makanan yang merepresentasikan identitas masyarakat Indonesia.

Biasanya gorengan yang menjadi incaran para pembeli adalah tahu isi dan bakwan. Kalian tentu tahu bakwan, mungkin orang Jawa Timur lebih akrab menyebut bakwan dengan nama ote-ote. Iya, gorengan yang adonannya disertai wortel dan kobis itu. Saya sendiri nggak tahu alasan kenapa orang memilih tahu isi dan bakwan. Mungkin kedua jenis gorengan itu memiliki kelebihan bahwa kedua makanan itu lebih cocok dimakan disertai dengan menggigit cabai.

Bulan Ramadan adalah masa di mana para pedagang menengah sedang berada di posisi paling menguntungkan. Dan saya merasa senang melihat pedagang-pedang kecil ramai pembeli. Artinya masyarakat sekitar kita belum sepenuhnya bergantung kepada pengusaha-pengusaha besar yang kerap merusak pasaran pedagang kecil. Artinya mimpi kita untuk melumpuhkan kapitalisme yang dilindungi negara itu masih ada.

Di bulan Ramadan ini, apa yang tertangkap oleh mata terlihat sangat istimewa. Bukan, bukan karena saya tinggal di Yogyakarta yang memiliki label istimewa karena sebagai wilayah dengan sistem kerajaan. Sama sekali itu bukan alasan saya menyebut istimewa, kalian tahu sendiri Yogyakarta merupakan kota yang memiliki ketimpangan tertinggi.

Akan tetapi kehidupan di bulan Ramadan di Yogyakarta terlihat riuh karena kegembiraan. Bukan riuh yang menyebabkan kegelisahan akibat rakusnya kota. Bagaimana tidak, biasanya orang merasa jengkel jika harus mengantre panjang. Di bulan Ramadan ini seketika mereka yang mengantre menerima kapan pun jatah antrean mereka. Misalnya saat mengantre membeli gorengan itu tadi.

Baca Juga:

4 Dosa Penjual Gorengan yang Bikin Pembeli Kapok dan Trauma

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

Ada satu bukti lagi bahwa kudapan tersebut merupakan makanan yang menjadi incaran masyarakat untuk berbuka puasa. Tanpa harus mengiklankan produk gorengan ke sana-ke sini, pembeli sudah pasti akan datang sendiri. Artinya penjual gorengan ini tidak memaksa masyarakat untuk datang dengan jejalan iklan, pun mereka tidak perlu meracuni pikiran warga terus-terusan dengan iklan yang kerap mengganggu.

Menyaksikan orang-orang menyerbu kudapan ini, saya juga merasakan bahwa ada sesuatu yang berharga, yaitu bahwa masyarakat kita dalam mengkonsumsi makanan tradisional tidak terkikis akibat maraknya jenis makanan luar negeri yang masuk ke kebudayaan masyarakat kita. Sebab, kita bisa menyaksikan jajanan-jajanan pasar kini mulai terabaikan. Semoga di tengah keberkahan Ramadan ini, masyarakat kembali mengagungkan makanan-makanan tradisional.

*Takjilan Terminal adalah segmen khusus yang mengulas serba-serbi Ramadan dan dibagikan dalam edisi khusus bulan Ramadan 2021.

BACA JUGA Tadarus Al-Qur’an dan Kudapan yang Menyertainya. #Takjilan Mojok06 dan tulisan Nikma Al Kafi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 April 2021 oleh

Tags: bakwanBuka PuasagorenganmendoanRamadanTakjilan Terminal
Nikma Al Kafi

Nikma Al Kafi

Lahir di Gunungkidul. Nggak bisa berenang dan memanjat pohon. Mahasiswa Sastra Indonesia di UAD, 2019.

ArtikelTerkait

Apakah Sudah Saatnya Sinetron ‘Para Pencari Tuhan’ Dirampungkan Tahun Ini? #TakjilanTerminal03 terminal mojok.co

Apakah Sudah Saatnya Sinetron ‘Para Pencari Tuhan’ Dirampungkan Tahun Ini? #TakjilanTerminal03

14 April 2021
Al-Quds

Al-Quds day: Upaya Merawat Ingatan

28 Mei 2019
Sengaja Batal Puasa Itu Kayak Masturbasi_ Prosesnya Menyenangkan, Begitu Selesai Menyisakan Penyesalan terminal mojok

Sengaja Batalin Puasa Itu Kayak Masturbasi: Prosesnya Menyenangkan, Begitu Selesai Menyisakan Penyesalan

20 April 2021
Betapa Menjengkelkan Orang yang Bangunin Sahur Pakai Sound System dengan Volume Kencang. #TakjilanTerminal21

Betapa Menjengkelkan Orang yang Bangunin Sahur Pakai Sound System dengan Volume Kencang. #TakjilanTerminal21

23 April 2021
Jika Seorang Wibu Diberi Kesempatan Bikin Iklan Sirup Marjan

Jika Seorang Wibu Diberi Kesempatan Bikin Iklan Sirup Marjan

29 Maret 2020
Kegiatan Upin Ipin dan Anak-anak Kampung Durian Runtuh Selama Bulan Ramadan Mojok.co

Kegiatan Upin Ipin dan Anak-anak Kampung Durian Runtuh Selama Ramadan

9 Maret 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.