Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Google Maps yang Terkadang Membuat Putus Asa dalam Memberi Rute Perjalanan

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
21 Januari 2020
A A
Google Maps yang Terkadang Membuat Putus Asa dalam Memberi Rute Perjalanan
Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa hari yang lalu, saya sedang menginap di rumah saudara di kawasan Depok, Jawa Barat, karena ada satu-dua keperluan. Oleh sebab itu, saya yang biasanya pergi bekerja dari Bogor menggunakan KRL menuju kawasan Jakarta Selatan, mau tidak mau untuk sementara waktu harus berangkat dari Depok. Kala itu, saya memutuskan menggunakan motor milik saudara untuk pergi ke kantor, mengingat jika dari Depok, jarak menuju Jakarta Selatan tidak begitu jauh. Di samping, saya pikir akan lebih menghemat waktu.

Sebetulnya, perjalanan dengan menggunakan motor terbilang biasa bagi saya, yang membuatnya menjadi tidak biasa adalah saya belum sama sekali familiar dengan rute perjalanan menuju kantor dari rumah saudara di Depok. Bagi saya yang tidak familiar dengan rute perjalanan sekaligus memiliki kesulitan dalam menghafal jalan juga membaca Google Maps, sudah pasti hal ini menjadi cerita horor tersendiri.

Di antara cemas dan overthinking. Bayangan tentang nantinya akan kesasar atau tidak, bisa menghafal jalan atau tidak, menjadi hal yang saya pikirkan secara terus-menerus dan berulang. Sampai akhirnya, tiba hari di mana saya betul-betul harus memberanikan diri pergi bekerja menggunakan motor dari Depok ke kawasan Jakarta Selatan, tidak lupa juga untuk set Google Maps lebih dulu.

Saya sengaja berangkat lebih awal, agar dapat mengantisipasi jika saya salah jalan alias kesasar. Belum lama saya berkendara, saya sudah dibuat panik karena Google Maps mencari rute tercepat, sehingga saya yang sudah nyaman dan cukup pede dengan pemilihan rute awal, dibuat panik dengan pergantian rute yang disarankan oleh Google Maps. Dan hal ini terjadi berkali-kali.

Padahal, Google Maps saya aman-aman saja, tuh. Bahkan beberapa waktu lalu baru saja di-update. Tak jarang pula saya diarahkan menuju gang sempit yang lebarnya kurang lebih pas-pasan untuk dua motor. Masalahnya, ketika di gang sempit, seringkali sinyal internet hilang. Jadi, Google Maps juga ikut-ikutan nggak membaca arah. Lha, gimana nggak semakin panik.

Dalam kepanikan yang saya rasakan, akhirnya muncul insight untuk menanyakan arah jalan dengan cara tradisional, yakni bertanya kepada orang sekitar. Meski agak ribet karena harus menghafal arah lurus-kiri-kanan-lalu kalau mentok ke mana, cara ini terbilang efektif dan akhirnya saya berhasil menemukan jalan keluar dari suatu gang. Bahkan sebelumnya, saya mengikuti banyak pengendara motor lain yang beriringan di suatu gang. Sebab, logikanya, mereka pasti akan menuju satu tempat yang sama, jalan utama (jalan raya yang dilalui banyak kendaraan).

Dan beruntung, logika saya nggak salah-salah amat. Akhirnya, saya berhasil kembali ke jalan utama, meneruskan perjalanan menuju kantor.

Kesengsaraan belum berhenti sampai di situ. Saya yang kurang mahir membaca arah pada Google Maps juga sering kali salah memilih jalan ketika harus berbelok “slightly” (sedikit), entah ke kiri atau ke kanan. Karenanya, saya harus putar balik jika salah membaca arah tersebut.

Baca Juga:

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Pengalaman Sehari-hari Lewat Tol Jakarta-Tangerang yang Bikin Tua di Jalan

Akhirnya, saya kembali mengandalkan cara lama, yaitu dengan melihat petunjuk arah yang terdapat di setiap persimpangan jalan. Kali ini, lagi-lagi cara tradisional menyelamatkan saya dari rasa cemas akan kesasar.

Dalam sekali perjalanan, saya sudah beberapa kali kesasar dan salah pilih jalan, rasanya kepengin misuh dan mulai kepikiran, “Ini jalan pulangnya nanti gimana?” Ya, pertanyaan dalam hati tersebut kemudian hanya bisa saya respons dengan, “Bismillah aja, deh.” Meski pada akhirnya sewaktu menuju ke rumah saya tiba dengan selamat, tapi perjalanan jadi terasa sangat lama. Selain karena macet, lagi-lagi saya dihadapkan dengan pemilihan jalan yang salah.

Karena hal tersebut, kemudian saya berpikir, di Jakarta atau di beberapa kawasan lainnya, sepertinya akan lebih baik jika hafal jalan, entah jalan besar atau jalan pintas agar bisa lebih cepat sampai. Kalau kesasar, jangan malu untuk bertanya atau melihat petunjuk arah di sekitar. Percaya, deh, cara lama betul-betul masih berguna dan bisa diterapkan ketika teknologi dirasa menyulitkan, terlebih bagi orang yang kurang mahir membaca Google Maps seperti saya.

Agar kejadian seperti ini tidak lagi terulang oleh siapa pun yang merasa tidak familiar dengan suatu jalan, sepertinya memiliki kemampuan membaca peta dengan baik, menghafal jalan, dan tidak malu bertanya tentang arah jalan sewaktu kesasar, menjadi hal yang harus diutamakan, deh. Apalagi ketika kita suka bepergian ke tempat baru dengan atau tanpa menggunakan kendaraan bermotor. Yekan?

BACA JUGA Google Maps Ternyata Juga Hobi Ngeprank atau tulisan Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 21 Januari 2020 oleh

Tags: google mapsmacetnyasarrute tercepat
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Kalau Tidak Pernah Nyasar di Labirin Sawojajar Malang, Anda Mungkin Orang Sakti mojok.co/terminal

Kalau Tidak Pernah Nyasar di Labirin Sawojajar Malang, Anda Mungkin Orang Sakti

9 Maret 2021
Konten Jakarta ke Bekasi 2 Jam Di Jogja Bisa Tembus Gunung tapi Kudu Nekat Terminal Mojok

Konten Jakarta ke Bekasi 2 Jam: Di Jogja Bisa Tembus Gunung tapi Kudu Nekat

25 Januari 2023
Jalan Mergan Lori Malang Macetnya Bikin Frustasi, Hanya Orang Sabar yang Sanggup Melewatinya (Mojok.co)

Jalan Mergan Lori Malang Macetnya Bikin Frustasi, Hanya Orang Sabar yang Sanggup Melewatinya

2 November 2023
Cerita Warga Kota Bandung yang Habiskan Waktu di Perempatan Soekarno Hatta-Kiaracondong terminal mojok.co

Cerita Warga Kota Bandung yang Habiskan Waktu di Perempatan Soekarno Hatta-Kiaracondong

18 Mei 2021
4 Momen di Malang yang Sebaiknya Diwaspadai oleh Pengguna Jalan Nggak Sabaran Mojok

4 Momen di Malang yang Sebaiknya Diwaspadai oleh Pengguna Jalan Nggak Sabaran

21 Februari 2025
Pejalan Kaki "Dilarang" di Kota Semarang Mojok.co

Pejalan Kaki “Dilarang” di Kota Semarang

5 Mei 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.