Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Banjarnegara-Kebumen via Gombong: Jalur Berbahaya yang Nggak Disarankan buat Pengendara Amatiran

Yanuar Abdillah Setiadi oleh Yanuar Abdillah Setiadi
23 Februari 2024
A A
Banjarnegara-Kebumen via Gombong: Jalur Berbahaya yang Nggak Disarankan buat Pengendara Amatiran

Banjarnegara-Kebumen via Gombong: Jalur Berbahaya yang Nggak Disarankan buat Pengendara Amatiran (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Warga Banjarnegara bagian barat tentu sudah nggak asing dengan daerah bernama Gombong. Kecamatan yang berada di selatan Kecamatan Mandiraja ini menjadi jalur penghubung dari Banjarnegara menuju Kabupaten Kebumen. Bukan cuma warga Banjarnegara yang menggunakan jalur ini, warga Purbalingga juga sering melewati Gombong. Sebab, lewat sini lebih dekat menuju Kebumen kota ketimbang harus memutar melewati Banyumas.

Sayangnya, Banjarnegara-Kebumen via Gombong bukan jalur biasa. Jalan yang melintasi Waduk Sempor memiliki kontur jalan yang meliuk dan menembus perbukitan dengan pohon cemara tinggi besar menjulang. Bahkan jalur ini nggak cocok buat pengendara yang masih amatiran karena sangat berbahaya.

Ujian yang sebenarnya bagi para pengendara: jalanan Gombong yang meliuk dan naik turun

Tiap kali mengunjungi saudara yang bermukim di Kebumen, saya selalu melewati jalur Gombong. Saat melewati jalur ini, pengendara dari arah utara akan melewati Bendungan Kali Sapi. Dari bendungan inilah pengendara akan mulai meliuk melewati jalanan di sepanjang Jalan Raya Klampok-Gombong hingga Jalan Sempor. 

Sejujurnya saya selalu senang berkendara di jalur ini saat pagi hingga sore hari. Sebab, pemandangan menakjubkan di kanan dan kiri jalan memanjakan mata pengendara. Tiap kali lewat sini rasanya pengin nyanyi lagu “Naik-naik ke Puncak Gunung”. Jalanannya yang mulus dan lebar membuat pengendara leluasa menunggangi kuda besinya.

Sayangnya, justru di sinilah ujian sebenarnya bagi para pengendara yang melintas. Kontur jalan di sini naik turun. Dulu, saat jalan ini belum sebagus sekarang masih jarang bus dan truk yang melintas. Tapi karena kondisi jalan sudah bagus, sekarang banyak bus pariwisata dan truk besar yang melintas. Jadi, mau nggak mau pengendara harus konsentrasi lebih saat melewati jalur Gombong ini.

Pastikan kampas rem dan air radiator dalam kondisi prima sebelum mengaspal di jalanan Gombong

Bagi pengendara yang hendak melewati jalur ini, saran saya cek rem kendaraan kalian. Khususnya bagi pengendara mobil, kalau bisa kontrol air radiator sebelum melewati perbukitan Gombong. Jangan sampai saat naik turun bukit, mesin kepanasan karena air radiator habis.

Rem juga menjadi faktor penting saat melintasi curamnya turunan di jalan ini. Pengendara harus mengetahui kondisi kendaraan sebelum berkendara. Jika piringan cakram mobil sudah sangat panas, mending berhenti dulu sampai piringan cakram dingin dengan sendirinya.

Sedikit cerita, mobil bapak saya pernah mogok sekali saat melintasi jalur Gombong. Waktu itu mesin tiba-tiba berhenti mendadak. Untung saja saat itu mobil sedang melalui jalur yang rata, alhasil bapak hanya perlu menepikan mobil ke pinggir jalan. Bapak mengira bahwa mobil kami kecapekan setelah diajak menukik dan menuruni perbukitan di Gombong. Kebetulan ada warga yang berbaik hati untuk membantu membetulkan mobil sehingga kami bisa melanjutkan perjalanan menuju Kebumen.

Baca Juga:

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Lewat di malam hari seperti uji nyali

Fyi, pemandangan indah nan menawan di sepanjang jalur Gombong akan berubah jam 5 sore. Jalanan yang mulai gelap dan penerangan yang masih minim membuat pengendara kudu waswas. Banyak pengendara yang menghindari jalur ini di malam hari. Selain karena jauh dari permukiman warga, jalan ini berubah menjadi sepi di malam hari.

Paman saya pernah melewati jalur Gombong pada malam hari sendirian setelah bepergian dari Kabupaten Kebumen. Sepanjang jalan, beliau hanya berpapasan dengan beberapa pengendara. Kebetulan ada satu pengendara motor di depan paman saya. Akhirnya paman memutuskan terus mengekor di belakang motor tersebut. Ternyata sepeda motor di depannya malah melaju semakin kencang. Paman saya pun menginjak pedal gas supaya nggak ketinggalan hingga lampu merah Gandulekor Banjarnegara.

Setelah kejadian tersebut, paman baru menyadari bahwa mungkin pengendara motor di depannya juga merasa ketakutan. Mungkin saja si pengendara mengira paman saya begal, makanya dia malah memacu sepeda motornya. Padahal paman saya sendiri juga ketakutan ketika melewati jalur Gombong makanya dia mengekor sepeda motor di depannya.

Jalan Gombong kini memang sudah lebar dan mulus, namun saran saya tetap waspada saat melewati jalur ini. Kalau terpaksa berkendara di malam hari, usahakan mengajak kawan supaya kalau terjadi sesuatu di jalan kalian bisa tenang karena nggak sendirian.

Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Jalan Wonosobo-Banjarnegara Lebih Cocok Jadi Wahana Uji Nyali daripada Jalur Antarkabupaten.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 23 Februari 2024 oleh

Tags: banjarnegaraGombongjawa tengahkabupaten banjarnegaraKebumenpengendara pemula
Yanuar Abdillah Setiadi

Yanuar Abdillah Setiadi

Santri. Murid Cak Nun, Rocky Gerung, Sujiwo Tejo. Instagram: @yanuarabdillahsetiadi

ArtikelTerkait

10 Istilah yang Cuma Diketahui Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

10 Istilah yang Cuma Diketahui Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

30 Agustus 2023
Kota Semarang, Kota yang Paling Peduli sama Keselamatanmu (Unsplash)

Kota Semarang, Kota yang Paling Peduli sama Keselamatanmu

8 September 2023
Purwokerto Mulai Tidak Aman Bagi Mahasiswa Pendatang (Unsplash)

Purwokerto yang Sejuk dan Tenteram Mulai Menjelma Menjadi Kota yang Tidak Aman Bagi Mahasiswa Pendatang

5 November 2023
Sisi Gelap Trans Jateng Solo-Sumberlawang yang Belum Diketahui Banyak Orang

Sisi Gelap Trans Jateng Solo-Sumberlawang yang Belum Diketahui Banyak Orang

1 September 2023
Terminal Mendolo Wonosobo, Terminal yang Terasa Humble (Unsplash)

Terminal Mendolo Wonosobo, Terminal yang Terasa Humble

27 Mei 2023
Magelang Tempat Pensiun Terbaik di Jawa Tengah Mengalahkan Wonosobo

Magelang Tempat Pensiun Terbaik di Jawa Tengah Mengalahkan Wonosobo

8 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.