Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Golongan Orang yang Fast Respons Itu Bukanlah Sebuah Aib

Erfransdo oleh Erfransdo
6 November 2020
A A
Golongan Orang yang Fast Respons Itu Bukanlah Sebuah Aib terminal mojok.co

Golongan Orang yang Fast Respons Itu Bukanlah Sebuah Aib terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Dalam dunia media sosial, khususnya dunia per-chat-an, tentunya ada berbagai macam tipe orang dalam membalas chat seseorang. Ada yang fast respons, slow respons, middle, cuma read doang, atau bahkan golongan yang membiarkan notifikasi chat berjamur.

Saya adalah tipe orang yang ketika ada pesan masuk langsung membalasnya. Ingin menjadi orang yang slow respons tuh sulit sekali kalau bagi saya pribadi. Kecuali kalau saya sedang tidak memegang hape. Bagi saya, golongan orang yang fast respons itu bukanlah sebuah aib, tapi mereka-mereka ini patut diapresiasi. Pasalnya, golongan yang satu ini mampu membuat orang-orang tidak bosan menunggu. Saya paling benci dengan yang namanya menunggu.

Mungkin ada sebagian orang yang menganggap orang yang fast respons ini sebagai orang yang gak ada kerjaan atau gabut. Balesin chat kok cepet banget? Ya apa salahnya? Bukannya bagus ya kalau ada orang yang bales chat-nya cepet? Jadinya kita nggak perlu menunggu lama-lama agar pesan kita dibalas. Saya setuju sama tulisan Mbak Ajeng Rizka, buat apa jadi orang yang slow respons hanya karena gengsi semata?

Meskipun terlihat gabut, tapi sebenarnya golongan orang yang fast respons itu justru nggak mau ngebikin orang lain nunggu dan hal itu salah satu bentuk penghormatan dan kesopanan. Apalagi kalau ada pesan datang ketika kita sedang online. Dan kita menyadari ada pesan yang masuk. Ya, alangkah baiknya kita menyisihkan waktu sebentar untuk membalas pesan tersebut. Kecuali pesannya dari orang-orang yang modus. Namun, kalau dari teman kan nggak ada salahnya juga. Apalagi kalau bahasannya penting.

Beberapa orang mungkin punya alasan tersendiri enggan membalas pesan secara cepat. Entah karena memang pesannya tertumpuk, sedang tidak mood untuk membalas pesan, mikirin jawaban yang lama, atau mungkin karena kelupaan sehingga pesannya jadi terbengkalai. Namun bagi saya sendiri, ada beberapa hal positif kalau kita menjadi orang yang fast respons.

#1 Orang akan lebih respek

Menjadi orang yang fast respons dalam membalas pesan akan membuat orang merasa sangat dihargai dan dihormati. Orang-orang akan menganggap kaum fast respons adalah golongan orang humble. Nggak peduli siapa yang chat dan bahasannya apa, mereka akan tetap membalas pesan dengan cepat meskipun ada juga orang yang menganggap itu hal yang aneh.

Saya sendiri merasakannya, ketika saya mengirim pesan pada teman (meskipun nggak akrab-akrab banget) dan dia balas dengan cepat, ya saya pribadi merasa sangat dihargai meskipun sesederhana itu. Apalagi ketika saya mengakhiri chat dan dia tetap membacanya. Berbeda dengan orang yang ketika sudah tahu itu adalah bagian akhir dari chat, tapi mereka enggan untuk membaca (centang biru di WA). Saya geregetan banget deh sama tipe yang begitu, karena nggak ada salahnya juga buat nge-read.

#2 Menghindari kelupaan

Terkadang kalau kita menunda-nunda untuk membaca pesan dari teman atau siapapun yang dirasa perlu untuk dibalas, kita akan kelupaan untuk membalasnya. Apalagi bersamaan dengan notifikasi chat yang bertambah. Kalau begitu kan nanti kita bisa dianggap sombong atau kehilangan info yang barangkali penting untuk disampaikan. Terkecuali mereka yang hanya mengirim pesan “P” masih bisa dimaklumi lah untuk di-slowrespons-kan.

Baca Juga:

Telepon Ditakuti Anak Muda, Banyak yang Lebih Nyaman “Bicara” Melalui Chat

Dosen: Saya Sopan, tapi Anda Read doang!

Tapi kalau kodratnya jadi orang yang fast respons seperti saya sulit juga sih buat slow respons meskipun pesannya singkat. Karena saya tuh orangnya penasaran banget. Takut ada hal yang benar-benar penting.

#3 Melatih menghargai orang lain

Membalas pesan dengan cepat memang bukanlah suatu prestasi, tapi juga bukan sesuatu yang salah untuk dilakukan. Dengan menjadi golongan fast respons tentunya dapat membuat kita lebih menghargai orang lain. Kalau kita sudah menghargai orang lain, ya seharusnya mereka juga akan menghargai kita meski hanya dalam perihal membalas pesan. Nggak mau juga kan kalau digantungin sama orang? Apalagi digantungin sama si dia. Xixixi.

#4 Meminimalisir habis kuota

Menjadi orang yang slow respons tentunya punya dampak yang buruk. Selain membuat orang menunggu yang tak pasti, juga bisa membuat kita repot sendiri. Itu terjadi kalau ternyata kuota kita tinggal sedikit lagi, dan kebetulan ada pesan yang harusnya bisa dibalas saat itu juga, tapi kita malah menunda-nunda hingga kuota habis dipakai browsing. Mending kalau chatnya nggak terlalu penting, tapi kalau cukup penting kan repot juga kalau lagi nggak punya duit buat beli kuota.

Saya pribadi memang sulit menjadi orang yang slow respons, apalagi hanya karena gengsi takut dikira orang yang gabut banget. Padahal mah ya selow aja kali. Walau sering dikatain gabut dan aneh, tapi setidaknya saya dan barangkali kalian sudah melakukan hal yang benar. Toh, nggak ada ruginya, kok. Hidup golongan orang-orang fast respons!

BACA JUGA Alasan Orang Hapus Story WhatsApp walau Belum 24 Jam dan tulisan Erfransdo lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 4 November 2020 oleh

Tags: chatfast respons
Erfransdo

Erfransdo

Lulusan pertanian yang terjun ke dunia media. Peduli isu-isu budaya dan lingkungan. Gemar baca buku dan nonton bola.

ArtikelTerkait

Membela Orang yang Chattingan Tanpa Emoji terminal mojok

Membela Orang yang Chattingan Tanpa Emoji

16 November 2021
marah di chat MOJOK.CO

5 Cara Ampuh Menyembunyikan Marah Lewat Chat

30 Juni 2020
Alasan Huruf X Bisa Dibaca 'Nya' Saat Berbalas Chat terminal mojok.co

Efek Laten Aplikasi Whatsapp: Sedikit-Sedikit Dibuatkan Grup Chat, Lama-Lama Jadi Menumpuk

6 September 2019
Ternyata Ngobrol via WhatsApp Bisa Bikin Urusan Jadi Rumit

Ternyata Ngobrol via WhatsApp Bisa Bikin Urusan Jadi Rumit

20 Maret 2020
nge-chat lupa kirim chat whatsapp lupa ngechat wa gimana tips menghindarinya mojok

Udah Niat Ngechat tapi Lupa, Sering Gitu? Nggak Usah Banyak Cingcong, Ini Tipsnya

20 April 2020
ping

Balada Pengguna WhatsApp: Jika Penting dan Genting Itu Telepon, Bukan PING!

22 Juli 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.