Golda Cappuccino, Kopi Botol Tiga Ribuan Terbaik yang Pernah Saya Cicipi

Golda Cappuccino, Kopi Botol Tiga Ribuan Terbaik yang Pernah Saya Cicipi Terminal Mojok

Golda Cappuccino, Kopi Botol Tiga Ribuan Terbaik yang Pernah Saya Cicipi (Dokumentasi Pribadi Bintang Ramadhana)

Beberapa waktu lalu, saya sempat menulis sebuah artikel mengenai minuman botol tiga ribuan yang bisa dijumpai di minimarket terdekat. Dalam tulisan tersebut, saya menyebutkan salah satu produk kopi botolan merek Golda yang terdiri dari dua varian: Dolce Latte dan Cappuccino. Untuk varian pertama, saya sudah membahasnya dalam artikel tersebut. Sementara yang Cappuccino? Kebetulan saya belum berkesempatan untuk mencicipinya saat itu.

Hingga beberapa hari lalu saya diberi kesempatan oleh semesta untuk mencicipi Golda Cappuccino. Dan harus saya bilang, Golda Cappuccino jadi kopi botol tiga ribuan terbaik yang pernah saya cicipi. Memangnya faktor apa saja sih yang membuat kopi satu ini jadi kopi botolan terbaik? Berikut alasannya:

#1 Harganya terjangkau

Di warung kelontong dan Indomaret dekat rumah saya, satu botol Golda Cappuccino dibanderol seharga Rp3.000. Apakah nominal segitu termasuk mahal? Untuk mendapatkan jawabannya, mari kita bandingkan produk buatan Wings Food ini dengan beberapa kopi botol lainnya. Toracafe Iced Cappuccino dan Toracafe Iced Milky Latte yang diproduksi oleh PT Torabika dihargai Rp4.900 atau lebih mahal Rp1.900 dibandingkan Golda. Ada pula produk kopi botol lain seperti Kopiko Lucky Day yang dihargai Rp7.500 per botol. Jika dibandingkan dengan Golda, tentu Kopiko memiliki perbedaan yang cukup jauh dari segi harga.

Dilihat dari saingannya, kita jadi tahu bahwa Golda Cappuccino termasuk kopi botol dengan harga yang sangat terjangkau. Di zaman sekarang yang apa-apa serba mahal, mendapatkan minuman enak dengan harga tiga ribuan patut disyukuri.

Lalu jika dibandingkan dengan kopi sasetan di warkop, Golda Cappuccino juga masih tetap lebih murah. Berdasarkan pengalaman saya, biaya yang mesti dikeluarkan untuk mendapatkan segelas kopi di warkop sekitar Rp5.000-an. Memang sedikit lebih mahal, kan? Lha, apalagi kalau dibandingkan dengan produk kopi di coffee shop, beuh, bagaikan langit dan bumi. Makanya kalau pengin mencicipi kopi enak tapi harganya tetap bersahabat di dompet, Golda Cappuccino adalah jawabannya.

#2 Kemasan yang memikat

Selain harga yang sesuai bujet, pertimbangan lain saya ketika hendak membeli minuman di minimarket adalah bentuk kemasannya. Entah mengapa saya merasa ada yang kurang lengkap jika sebuah produk makanan atau minuman hanya mengesankan dari segi rasa, tapi mengecewakan dari segi visual. Makanya sebelum resmi menobatkan Golda Cappuccino sebagai kopi botol terbaik, saya terlebih dulu mesti menilai kemasan produknya.

Jika dilihat dari bentuk botolnya, Golda Cappuccino nggak jauh berbeda dari saudaranya, Golda Dolce Latte. Botol kecil tersebut sama-sama mampu menampung kopi sebanyak 200ml. Cukup lah buat menyegarkan dahaga dalam sekali teguk. Namun, tetap saja ada yang membedakan kedua varian ini, yakni dari desain yang mana Golda Cappuccino memiliki desain aksen biru tua dan bendera Italia di bagian depan kemasan.

Penambahan bendera dari negara yang lekat dengan piza itu tentu ditujukan untuk menguatkan kesan cappuccino yang menjadi varian rasa dari produk tersebut. Nggak mungkin kan pihak Wings Food melakukannya karena ngefans dengan kompetisi Serie A?

Buat saya, desain ini sangat menarik dan mampu menggambarkan dengan baik apa yang menjadi “senjata” utama dari produknya sendiri. Kemudian, bila harus dibandingkan dengan yang varian Dolce Latte, saya pribadi lebih menyukai kemasan Cappuccino. Kemasan Cappuccino terlihat lebih elegan dan variatif dalam segi warna daripada Dolce Latte yang terlalu monoton. Makanya dari segi kemasan, Golda Cappuccino berhasil memberikan kesan yang “nempel” di benak saya.

#3 Rasa kopinya pas, cappuccino-nya ngegas

Akhirnya kita sampai pada bagian terpenting dari sebuah produk minuman: rasa. Jika harga sudah sesuai kantong, bentuk kemasannya menarik, tapi rasanya malah bikin saya pengin muntah, tentu saja produk tersebut nggak akan saya beli lagi. Akan tetapi, Golda Cappuccino mampu mengombinasikan ketiga komponen tersebut dengan sangat baik.

Ketika pertama kali mencicipinya, kesan pertama yang lidah saya rasakan adalah rasa kopi yang pas dan nggak sekadarnya. Maklum, sejak ada Golda Dolce Latte pun saya sudah telanjur jatuh cinta pada rasa kopi yang diciptakan Wings Food tersebut. Dan dalam Golda Cappuccino, rasa kopi yang sudah nikmat itu kemudian dipadukan dengan cappuccino yang ngegas. Kombinasi tersebut pada akhirnya mampu menjelma sebagai produk kopi botol yang mengesankan dan bahkan saya pikir layak dihargai lebih dari tiga ribu rupiah. Eh, tapi jangan kemahalan juga, nanti saya jadi jarang beli kalau harganya naik. Wqwqwq.

Intinya, kalau dibandingkan dengan kopi botol tiga ribuan lainnya, Golda Cappuccino ini adalah juaranya. Semoga saja varian ini bakal tetap ada dan mudah dijumpai di warung kelontong serta Indomaret terdekat.

Penulis: Bintang Ramadhana Andyanto
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Minuman Botol Tiga Ribuan yang Bisa Dijumpai di Minimarket Terdekat.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version