Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Getuk Pisang: Oleh-oleh Khas Kediri yang Bikin Nganjuk Insecure

Ahmad Natsir oleh Ahmad Natsir
29 Oktober 2020
A A
getuk pisang kediri nganjuk oleh-oleh mojok

getuk pisang kediri nganjuk oleh-oleh mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Alkisah, terdapat sebuah oleh-oleh khas Kediri yang begitu terkenal, selain tahu kuning, dan pecel tumpang yang melegenda: getuk pisang. Oleh-oleh yang terbungkus daun pisang layaknya lontong ini konon akan membuat siapa pun yang memakannya akan mendapatkan umur panjang. Hahaha.

Bicara mengenai getuk pisang, ingatan saya melayang pada kisah yang terjadi belasan tahun yang lalu. Bapak saya pernah nge-prank satu keluarga di sebuah mobil dalam perjalan pulang dari Kediri ke Nganjuk, rumah kami. Dari Kota Kediri kami sudah mewanti-wanti untuk pulang membawa oleh-oleh yang legendaris, apalagi kalau bukan getuk pisang.

“Nanti di Purwoasri (sebuah kecamatan yang terletak di tengah Kota Kediri dan Kertosono) ada pusat getuk pisang besar, tenang saja,” kata Bapak menenangkan kami yang sudah meronta-ronta untuk meminta berhenti. Akhirnya, kami diam menuruti.

Lama ditunggu, akhirnya Bapak berkata, “Itu lho, getuk pisangnya!” Bapak menunjuk papan reklame yang cukup besar bergambarkan getuk pisang yang juga tidak kalah besarnya, tertera tulisan yang cukup jelas, “Selamat datang di Kota Getuk Pisang.”

Dan, papan reklame itu membelakangi kami, artinya, “Aaarghhhh …!” gerutu kami berjamaah. Bagaimana tidak, kami sadar betul dari daerah Purwoasri hingga rumah dapat dipastikan tidak akan ada toko oleh-oleh yang menyediakan getuk pisang. Sekali lagi, tidak akan ada lagi yang menyediakan getuk pisang. Akhirnya, kami harus menyiapkan mental terbaik untuk mengucapkan, “Terima kasih, Bapak, we love you.”

Fenomena langkanya getuk pisang juga menimpa saya sewindu yang lalu, kali ini tentang teman saya yang berkunjung ke Nganjuk sebelum mudik ke Garut. Sebelum kami berpamitan, saya ingin membelikan kepadanya oleh-oleh khas Nganjuk. Nahas, Nganjuk memang sebuah kabupaten yang nyaris tanpa makanan khas. Seluruh makanan khasnya sudah diklaim kota karesidenan, Kediri. Mencari getuk ini juga seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami.

Saya mencari ke sana ke mari, dari terminal baru ke terminal lama, jalan Mastrip, hingga pedagang asongan, tidak ada satu pun yang membawa getuk pisang ini. dari sinilah saya sebagai warga negara bagian Nganjuk merasa insekyur dan malu sekaligus.

Hal ini disebabkan Nganjuk memang ditakdirkan menjadi kabupaten agraris. Ini terbukti dengan industri yang jarang dibangun di Kota Angin ini, kecuali pasca kepemimpinan Taufiqurrahman, industrialisasi Nganjuk mulai menampilkan sebuah permulaan. Sebagai kabupaten agraris artinya Nganjuk juga penghasil buah pisang terbanyak tentu jauh di atas Kediri, kabupaten tetangga yang selalu tampil menyilaukan dengan Gudang Garam-nya.

Baca Juga:

Alasan Golden Theater Kediri Masih Bertahan dan Tetap Ada di Hati Masyarakat Kediri

Alasan Nganjuk dan Blitar Akan Selalu Ada di Bawah Kediri dan Malang padahal Potensial

Produksi pisang yang banyak ini, sayangnya dimanfaatkan dengan sangat baik oleh tetangga sebelah. Ya, getuk pisang yang saya ceritakan panjang lebar tadi bahan bakunya diperoleh dari Nganjuk, tepatnya dari wilayah Prambon, sebuah kecamatan yang berada di perbatasan Nganjuk-Kediri. Selama ini, Nganjuk memang memasok hampir semua bahan baku getuk gedang nan legit itu.

Ketika Nganjuk diperas sumber daya alam pisangnya, kami warga Nganjuk akhirnya hanya mendapat iming-imingi produknya. Siapa yang nggak merasa insecure, coba? Sudah pisang kami diborong habis, kami masih saja menjadi penonton mobilitas makanan itu ke sana ke mari.

Siksaan ini ditambah dengan produk yang sulit didapat di daerah penghasil pisang. Huft, pengin tak hih! Dan, seumpama warga Nganjuk yang merintis bisnis yang sama, pasti juga diberi label “oleh-oleh Khas Kediri”. Kan gapleki.

Akhirnya, kami akui saja lah, di tengah hingar-bingar getuk pisang yang siap merayu para pelancong saat melewati jalan lintas Madiun-Surabaya, kami warga Nganjuk hanya mampu berbangga diri manakala saat ada reklame “getuk pisang oleh-oleh khas Kediri”, terselip rasa bangga yang memuncak manakala bahan bakunya diperoleh dari tetangga sebelah.

Rasa bangga yang kami angkat sedemikian tinggi untuk menutupi rasa inferior kami yang begitu dalam. Bukankah itu wajar? Lha wong Polygon merk sepeda terkenal itu saja masih banyak yang menyangka bahwa itu produk luar negeri, belum lagi produk elektronik lainnya.

Jangan lupa, bukankah kita juga pernah begitu bangga manakala perusahaan raksasa semacam iPhone dan Samsung begitu mengistimewakan timah dari tanah air kita berkat kandungannya yang mencapai sembilan puluh sembilan koma sembilan karat.

Saya curiga, jangan-jangan kita bangga itu karena hanya untuk menutupi rasa insekyur kita karena hanya menonton saja bahan kita digarap orang lain.

Ah, iya. Ketika saya melintasi jalan Ahmad Yani Surabaya, mata saya tiba-tiba melototi sebuah warung yang tertulis di depannya “Warung Pecel Khas Nganjuk”. Saya lega akhirnya Nganjuk mempunyai makanan khas juga. Alhamdulillah.

BACA JUGA Seni Menghadapi Harta Dunia Melalui Peribahasa Madura Asel Ta’ Adina Asal dan tulisan Ahmad Natsir lainnya.

Baca Juga:  Gara-Gara Menulis di Terminal Mojok Saya Dikira Wibu Gila yang Kaya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Januari 2022 oleh

Tags: getuk pisangkediringanjukOleh-Oleh
Ahmad Natsir

Ahmad Natsir

Bapak rumah tangga yang nyambi nulis esai.

ArtikelTerkait

Jembatan Brawijaya Kediri Terlihat Terlalu Murah untuk Proyek Bernilai Rp3,3 Miliar Mojok.co

Jembatan Brawijaya Kediri Terlihat Murahan untuk Proyek Bernilai Rp3,3 Miliar

15 Oktober 2025
Nganjuk Kota Angin Adalah Julukan Paling Sia-sia, Mending Dihapus Aja Mojok.co

Nganjuk Kota Angin Adalah Julukan Paling Sia-sia, Mending Dihapus Aja

13 Mei 2025
Simpang Lima Gumul Kediri Rawan Kecelakaan, Begini Kiat Melewatinya biar Nggak Asal Jalan presiden

Di Kediri, Anak Kecil Nggak Bisa Bercita-cita Jadi Presiden, Bakal Lengser kalau Mudik

22 Januari 2024
4 Persimpangan di Kediri yang Terlihat Baik-baik Aja, tapi Aslinya Mengancam Nyawa Mojok.co

4 Persimpangan di Kediri yang Terlihat Baik-baik Aja, tapi Aslinya Mengancam Nyawa

7 Juli 2024
Pia Cap Mangkok, Oleh-oleh Khas Malang yang Jarang Diketahui Orang Terminal Mojok

Pia Cap Mangkok, Oleh-oleh Khas Malang yang Jarang Diketahui Orang

3 Juni 2022
Kediri Semakin Maju, tapi Warga Sulit Sejahtera karena Banyak yang Digaji Tak Sesuai UMR

Kediri Semakin Maju, tapi Warga Sulit Sejahtera karena Banyak yang Digaji Tak Sesuai UMR

4 Januari 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.