Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Gerjuk, Makanan yang Jauh Lebih Aneh daripada Seblak

Sigit Candra Lesmana oleh Sigit Candra Lesmana
24 Desember 2020
A A
gerjuk nangka seblak makanan aneh mojok

gerjuk nangka seblak makanan aneh mojok

Share on FacebookShare on Twitter

“Seblak adalah makanan yang aneh”, begitu bunyi salah satu kalimat dalam sebuah artikel di Terminal Mojok yang membahas tentang seblak. Saya paham jika sebagian orang merasa seblak itu aneh. Tapi ,jika kalian berkunjung ke kampung saya, tepatnya di Desa Lembengan, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember (makanan ini biasanya juga bisa ditemukan di daerah lain wilayah tapal kuda). jika beruntung, kalian akan menemukan makanan yang lebih aneh daripada seblak. Saking anehnya makanan ini, nggak ada yang jual.

Makanan ini biasa disebut gerjuk oleh warga sekitar. Penamaan gerjuk mengacu pada proses pembuatannya. Semua bahan dicampur dalam sebuah lesung, lalu ditumbuk sehingga menghasilkan bunyi “gerjuk-gerjuk”, begitu kira-kira. Dari nama saja sudah aneh kan, tapi mari saya jelaskan kenapa makanan ini lebih aneh daripada seblak.

Bahan utama gerjuk adalah buah nangka tapi yang belum jadi nangka, alias buah nangka yang masih seukuran jari orang dewasa. Kita tahu sendiri, buah nangka ketika sudah matang ukurannya besar sekali dan punya duri-duri seperti durian, walaupun tak setajam duri buah durian. Nah, buah nangka yang baru seukuran jari orang dewasa inilah yang menjadi tokoh utama dalam pembuatan gerjuk. Warga desa kami biasa menyebut bayi nangka itu dengan kata “bebbel”, tapi bebbel yang dipilih harus yang sudah timbul bulu-bulu halus di badannya atau “nyambuluh” istilahnya di sini. Jika belum timbul bulu, rasanya kurang enak.

Untuk mendapatkan bebbel inilah yang merupakan tantangan paling berat jika ingin membuat gerjuk. Pertama kita harus mencari pohon nangka, setelah ketemu pohon nangka, kita harus minta ijin pada sang pemilik untuk minta bebbel, tapi kan bebbel adalah cikal bakal dari nangka, tentu saja jarang pemilik pohon nangka yang mengijinkan hal itu. Kalaupun ada dia mungkin sudah pesimis pohonnya akan menghasilkan nangka yang bagus.

Jika minta ke sana ke mari tidak diberi, jalan satu-satunya adalah dengan mencuri bebbel itu. Ini sebuah tindakan yang tidak patut ditiru. Dulu saya pernah dikejar-kejar sang pemilik pohon karena mencuri bebbel di pohon nangka miliknya. Ini benar-benar pilihan yang amat sangat terakhir, risikonya besar. Sebisa mungkin mintalah pada sang pemilik pohon. Kalau tidak diberi urungkan saja niat untuk membuat gerjuk daripada timbul masalah.

Anggap saja kita sudah mendapatkan beberapa buah bebbel. Bahan yang perlu dipersiapkan selanjutnya adalah ketela pohon. Bahan kedua ini cukup mudah didapatkan, biasanya di warung-warung ada yang jual. Bahan ketiga yang perlu dipersiapkan adalah terasi. Terasi ini berfungsi sebagai penyedap rasa dan penguat aroma. Selanjutnya bumbu-bumbu seperti garam, gula, dan sedikit micin.

Jika semua bahan sudah terkumpul, masukkan semuanya ke dalam sebuah lesung. Tumbuk semua bahan mentah-mentah kecuali terasi. Sebelum ditumbuk, terasi harus terlebih dahulu dibakar sedikit agar matang dan keluar aromanya. Percayalah, aroma terasi bakar itu sungguh membuat air liur menetes. Setelah dibakar, masukkan terasi dan lanjutkan menumbuk semua bahan. Jangan sampai terlalu halus karena gerjuk lebih nikmat jika punya sedikit tekstur.

Sekarang saya akan mendeskripsikan rasa dari makanan aneh ini. Rasanya itu kompleks, ada asin, sedikit manis, gurih, berair, dan sepat. Namun, yang dominan adalah rasa sepat itu. Bisa ditebak kan rasa sepat itu berasal dari mana? Ya, rasa sepat itu berasal dari bebbel, si bayi nangka. Nangka matang memiliki cita rasa yang sangat manis, tapi bebbel ini rasanya kelat di lidah karena mengandung cukup banyak getah. Tapi, justru rasa sepat inilah yang membuat orang kampung saya ketagihan makan gerjuk, termasuk saya.

Baca Juga:

Seblak Bukan Sampah, tapi Sebuah Kuliner yang Berasal dari Perjuangan untuk Bertahan Hidup

5 Tips Makan Seblak biar Lambung Aman Nggak Jadi Korban

Biasanya gerjuk memang dimakan secara bersama-sama. Masing-masing orang akan menyumbang salah satu bahan yang mereka miliki. Yang bertugas mencari bebbel tentu saja kami para anak-anak badung. Sebuah lesung besar berisi penuh dengan gerjuk akan dibagi-bagikan kepada seluruh warga kampung. Nikmatnya gerjuk berpadu dengan canda tawa dalam cengkrama warga.

Meskipun aneh, gerjuk merupakan salah satu contoh hasil dari gotong royong antar warga, di mana gotong royong merupakan sifat masyarakat Indonesia. Tidak seperti makanan lainnya yang bisa ditemukan kapan saja karena dijual di mana-mana, gerjuk tidak dijual. Jadi makanan ini spesial karena tidak setiap hari ada.

BACA JUGA Pengalaman tak Mengenakkan di Salah Satu Mal Kota Malang dan artikel Sigit Candra Lesmana lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 23 Desember 2020 oleh

Tags: gerjuknangkaseblak
Sigit Candra Lesmana

Sigit Candra Lesmana

Lulusan S-1 yang sedang belajar menulis.

ArtikelTerkait

3 Dosa dari Inovasi Seblak yang Malah Bikin Resah Orang Sunda (Unsplash)

3 Dosa dari Inovasi Seblak yang Membuat Melenceng Jauh dari Kodratnya, Bikin Resah Saya Sebagai Orang Sunda

22 Juli 2025
3 Makanan Viral Sepanjang Masa yang Mulai Kehilangan Jati Diri. Please, Pedagangnya Nggak Usah Aneh

3 Makanan Viral Sepanjang Masa yang Mulai Kehilangan Jati Diri. Please, Pedagangnya Nggak Usah Aneh-aneh

14 Januari 2024
5 Alasan Seblak Jawa Kurang Disukai di Pulau Sulawesi (Wikimedia Commons)

5 Alasan Seblak Kurang Disukai di Pulau Sulawesi

5 Maret 2023
Warung Self Cooking Seblak: Pembeli Sengaja Beli Seblak karena Ribet Bikinnya, eh, Malah Disuruh Masak Sendiri

Warung Self Cooking Seblak: Pembeli Sengaja Beli Seblak karena Ribet Bikinnya, eh, Malah Disuruh Masak Sendiri

19 April 2024
Karedok, Makanan Khas Sunda yang Underrated padahal Lebih Nikmat Dibanding Seblak yang Overrated

Karedok, Makanan Khas Sunda yang Underrated padahal Lebih Nikmat Dibanding Seblak yang Overrated

25 Juli 2024
5 Alasan Seblak Jawa Kurang Disukai di Pulau Sulawesi (Wikimedia Commons)

Jawa (Boleh) Mengaku Kunci, tapi Perkara Kuliner, Sulawesi Berdikari dan Tak Mau Mengekor Tren Kuliner Jawa

8 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu
  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.