Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Gendar Pecel, Kuliner Khas Tanah Jawa yang Makin Langka

Ayu Octavi Anjani oleh Ayu Octavi Anjani
1 Desember 2020
A A
Gendar Pecel, Kuliner Khas Tanah Jawa yang Makin Langka terminal mojok.co

Gendar Pecel, Kuliner Khas Tanah Jawa yang Makin Langka terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Hampir tiap tahun saya dan keluarga pasti mengunjungi rumah kakek dan nenek di Jawa Tengah. Solo dan Wonogiri jadi tempat tujuan saya ketika pulang kampung. Entah kenapa pulang kampung jadi momen paling membahagiakan dalam hidup saya selain perayaan ulang tahun dengan kue dan tiup lilin.

Setiap pulang kampung, hal pertama yang saya lakukan ketika sampai adalah jajan-jajan cantik di pasar tradisionalnya. Namanya juga pedesaan, mal itu jarang. Jadi orang-orang lebih banyak menghabiskan waktu berbelanja, ya di pasar tradisional. Lebih enak menurut saya. Banyak makanan yang bisa saya beli kalau di sana. Makanan yang tentunya nggak ada di kota tempat saya tinggal sekarang.

Saya paling suka jajan es dawet dan kue cucur kalau sedang pulang kampung. Di kota tempat saya tinggal memang ada, sih, cucur. Tapi, entah kenapa rasanya kok ya beda dengan yang di kampung. Lebih enak gitu. Apa karena makannya sambil nostalgia, ya? Nggak tahu juga saya. Tapi memang seenak itu, sih.

Itu tadi beberapa jajanan pasar yang jadi favorit saya. Untuk makanan besar jangan ditanya. Jawabannya pasti gendar pecel. Wah. Ini sih makanan berat favorit kesukaan saya dan keluarga setiap pulang kampung. Saya tekankan lagi, di Bandung mana ada makanan seperti ini. Gendar pecel sudah yang paling istimewa deh pokoknya.

Gendar pecel merupakan kuliner khas tanah Jawa yang sama seperti pecel pada umumnya. Sayur mayur seperti bayam, tauge, dan petai cina lalu diguyur sambil kacang yang gurih. Haduh. Siapa yang bisa menolak kenikmatan ini?

Nah, tapi bedanya pecel jenis ini tidak dimakan dengan nasi. Melainkan gendar. Yup, gendar sebenarnya semacam nasi yang dikenyalkan dengan bantuan “bleng” atau obat seperti garam yang saya sendiri nggak tahu persis detailnya seperti apa.

Persetan dengan kandungan bleng. Saya tetap cinta gendar pecel!

Lebih uniknya lagi, nasi yang digunakan untuk membuat gendar ini bukan nasi hangat yang baru matang dari magic jar, melainkan nasi sisa. Iya, nasi sisa. Nasi sisa nggak selalu identik dengan nasi basi, ya. Ibu saya kalau buat ini di rumah pakai nasi yang masih enak, kok. Ya, memang nasi yang tinggal sedikit. Alias sisa.

Baca Juga:

10 Makanan yang Sering Bikin Salah Paham karena Namanya

Tidak Semua Orang Doyan Pecel di GOR Satria Purwokerto yang Menyalahi Kodrat, Sebaiknya Pikir Ulang Sebelum Mencicipinya

Oke, kembali lagi ke gendar pecel. Jadi, makan gendar pecel ini istimewa. Nggak pakai nasi hangat. Biasanya setelah diuleni dan ditambahkan bleng, gendar akan dipotong-potong membentuk persegi lalu digoreng dengan tepung. Eh, tapi kalau nggak digoreng dan langsung diguyur sambal kacang nggak kalah nikmatnya.

Setiap pagi bude dan pakde saya biasanya rajin menyambangi kios-kios penjual gendar pecel dan memesan beberapa bungkus untuk dibawa pulang dan dimakan bersama keluarga sebagai sarapan. Memang nikmat kalau membayangkannya lagi. Kampung itu memang ngangeni.

Namun, sekarang ini gendar pecel termasuk kuliner yang mulai sulit ditemui, lho. Entah kenapa saya juga nggak paham. Paling hanya tersisa beberapa kios gendar pecel di kampung halaman saya saat ini. Kebanyakan sekarang makan pecel pakai tempe mendoan garing dan itu sama enaknya. Hanya, keberadaan gendar memang sangat dirindukan. Kalau makan pecel nggak pakai gendar itu rasanya ada yang kurang.

Namanya juga rakyat Indonesia. Belum kenyang kalau belum pakai nasi. Gendar ini jadi solusi untuk perut-perut lapar tapi nggak mau makan nasi. Makan gendar pecel ini menurut saya porsinya pas. Beberapa potong gendar bisa jadi penyelamat di kala kelaparan. Dimakan saat sarapan atau makan siang sama saja enaknya. Tapi memang kalau di kampung saya kios-kios penjual gendar pecel lebih banyak buka di pagi hari. Kalau siang biasanya sudah sisa-sisa.

Lantaran gendar pecel yang mulai langka inilah ibu saya selalu membawa pulang bleng setiap habis dari kampung. Sebenernya bleng ini obat macam apa sih kok bisa membuat makanan dari nasi sisa saja seenak itu? Jujur saya ini bisa kalap kalau sudah makan beberapa potong gendarnya saja. Apalagi ditambah pecel. Hadeh. Nikmat mana yang akan kau dustakan~

Di rumah, ibu saya rajin membuat gendar pecel seperti di kampung. Pasalnya, saat pulang kampung kami sudah jarang menemukan gendar pecel. Jadi, alternatifnya ya buat saja sendiri di rumah. Malah menurut saya rasanya mirip seperti yang aslinya. Tapi tetap saja ya yang asli pasti lebih maknyus.

Tanah Jawa memang punya keistimewaan tersendiri buat saya. Gendar pecel ini jadi salah satu kuliner yang nggak bisa saya lupakan. Padahal kalau di Solo atau Wonogiri saya banyak menemukan printilan jajanan pasar seperti bubur dan es dawet. Oh ya, bakso dan mie ayam juga banyak sekali di sana. Tapi, menurut saya itu sudah bukan makanan tradisional, ya. Soalnya di Bandung banyak bertebaran kios-kios bakso dan mie ayam.

Sementara gendar pecel adalah kuliner yang mulai susah ditemukan. Jangankan di kota lain, di kota asalnya saja sudah mulai langka. Tentu saja, mau nggak mau, kalau udah pengin banget, ya kudu bikin sendiri.

BACA JUGA Bagi Orang Madiun, Pecel Tumpang Adalah Inovasi yang Sesat atau tulisan Ayu Octavi Anjani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 30 November 2020 oleh

Tags: gendar pecelpecel
Ayu Octavi Anjani

Ayu Octavi Anjani

Mahasiswa akhir yang hobi makan dan nulis.

ArtikelTerkait

10 Kuliner Khas Solo yang Bikin Kaget Warga Jogja (Unsplash)

10 Kuliner Khas Solo yang Paling Bisa Bikin Kaget Warga Jogja

20 Desember 2024
Hal-hal yang Lumrah di Nganjuk, tapi Sulit Ditemui di Jogja Mojok.co

Hal-hal yang Lumrah di Nganjuk, tapi Sulit Ditemui di Jogja

12 September 2024
merantau ke jakarta timur uin jakarta warteg mojok.co

Pengalaman Konyol Orang Jawa Timur yang Merantau ke Jakarta

13 Januari 2021
Sego Boran, Kuliner Legendaris yang Cuma Ada di Lamongan

4 Hal yang Bikin Saya Bangga Jadi Warga Lamongan

22 Juni 2022
Rawon Pecel, Kuliner Khas Jember yang Membingungkan Lidah Mojok

Rawon Pecel, Kuliner Khas Jember yang Membingungkan Lidah 

15 Desember 2023
Gendar Pecel dan Lempok, Kuliner dari Ujung Boyolali yang Tak Setenar Soto Seger Terminal Mojok

Gendar Pecel dan Lempok, Kuliner dari Ujung Boyolali yang Tak Setenar Soto Seger

21 Januari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran Mojok.co

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

12 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.