“Minasan, Konnijiwaaaaa”.
Begitulah salam pembuka khas yang dibawakan oleh Jerome Polin, si pemilik channel Youtube terkenal “Nihongo Mantappu” di setiap awal videonya. Salam pembuka ini selalu dibawakannya dengan penuh semangat. Membuat para penonton menjadi sangat antusias untuk cepat-cepat menikmati video darinya.
Sampai saat ini, channel Youtube yang dikelola Bang Jerome itu sudah memiliki lebih dari 3 juta subscribers. Hal ini tak lain dan tak bukan karena konten-konten yang dibawakannya (menurut saya dan subscribernya tentu saja) memang menarik dan kerap kali mengundang tawa sekaligus menambah wawasan.
Jaman sekarang, menjadi seorang youtuber emang jadi salah satu pilihan yang banyak diminati anak muda. Anggapannya, jadi youtuber itu kerjaaanya cuma haha hihi sambil ngerekam video, cuma gitu aja lalu bisa dapet banyak duit. Saya dulu juga pernah mikir gitu, tapi sekarang saya nggak ngegampangin lagi profesi ini soalnya ternyata ribet banget. Harus take video, record, edit, dst dst dst. Mana saya orangnya gagap di depan kamera lagi, mana nggak pernah bisa nyempatin buat rekaman soalnya ngerjain tugas kuliah aja seringnya keteteran.
Banyak youtuber yang belum berhasil menarik perhatian masyarakat karena kontennya yang dirasa kurang diminati. Namun, untungnya hal ini sudah bukan lagi masalah bagi pria yang akrab disapa Jerome itu. Berbekal wajahnya yang (((lumayan))) cakep dan pribadinya yang selalu riang gembira, ia sukses menghadirkan kenyamanan dalam setiap gelak tawa para penontonnya.
Rasa nyaman yang dimiliki setiap penonton itu menjadi alasan kuat mereka menonton setiap video baru yang diupload di channel tersebut. Termasuk video-video battle matematika Jerome melawan orang-orang kenalannya yang tentunya bukan orang sembarangan.
Dalam video-video battle tersebut banyak diselipkan hal-hal konyol ala Jerome yang mungkin tidak akan bisa ditemui di channel lain. Itu yang membuat penontonnya ngerasa senang sama videonya. Tentu ini bukan asal nebak. Saya sering melihat instastory Bang Jerome yang penuh dengan tanggapan-tanggapan viewers-nya setelah menonton videonya. Mulai dari ngakak, ngakak banget, nguakak, dan ngakak-ngakak yang lain.
Hal ini belum tentu bisa terjadi kalau seandainya yang ada dalam video itu bukan Jerome, tapi guru matematika di sekolah, misalnya. Sampai sekarang saya belum pernah menemukan channel youtube guru sekolah yang bisa mengundang tawa ratusan ribu penontonnya dan sukses menarik perhatian warga internet.
Selain itu, di videonya juga seringkali diselingi dengan motivasi-motivasi yang sukses membuat penonton lebih semangat melakukan apa pun. Seperti yang saya rasakan sendiri, setelah menonton video dari channel Nihongo Mantappu saya merasa kagum, semangat dalam diri saya meningkat. Saya yakin apa yang saya rasakan itu juga dirasakan oleh sebagian besar penonton lain.
Minat belajar setiap orang memang tidak bisa dipaksakan. Seseorang yang suka dengan sains tidak bisa dipaksakan belajar sastra, begitupun sebaliknya. Namun belum tentu hal itu berlaku bagi orang yang sedang penasaran.
Sebagai contoh, misalnya saya tidak suka dengan drama korea (drakor). Kemudian pada suatu ketika ada orang yang menarik perhatian saya. Dia sangat maniak dengan drama Korea. Karena saya tertarik dengan orangnya (bukan drakornya), akhirnya saya rela berusaha cari tahu banyak tentang drakor hanya agar bisa sering berkomunikasi dengan dia dan obrolan kami nyambung.
Begitu pula dalam hal yang sedang kita bahas tadi. Para penonton channel Nihongo Mantappu akan merasa ia butuh belajar matematika lagi agar bisa nyambung dengan ucapan-ucapan Jerome di videonya. Apalagi komentar-komentar yang sering dinotice kebanyakan merupakan pertanyaan metematika yang sulit dipecahkan. Jadi lebih semangat lagi kan belajar matematikanya, walaupun awalnya lebih suka sastra. Mantap Jiwaa.
Sumber Gambar: Linkedin Nihongo Mantappu
BACA JUGA Belajar dari Soleh Solihun dan tulisan Ahmad Syaihuddin Tri Harjono lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.