Letaknya strategis
Secara lokasi, Gang Kober sebetulnya sangat strategis. Selain dekat dengan Evenciio, Kober juga berada tak jauh dari satu apartemen lagi: Taman Melati (Tamel). Jadi, kalau kalian kebetulan memiliki teman mahasiswa asing, kalian bisa sering mengunjungi mereka—kebanyakan mahasiswa asing di UI menetap di dua apartemen tersebut.
Lalu, seperti yang tadi telah saya katakan, Gang Kober berada tak jauh dari Jalan Margonda Raya. Nah, di jalan tersebut, terdapat dua pusat perbelanjaan kebanggaan warga Depok: Margo City dan Depok Town Square (Detos). Bagi saya, hal ini cukup membahagiakan dalam beberapa kondisi tertentu.
Misalnya begini, karena saya adalah seorang penggemar film, ketika saya berkehendak untuk pergi ke bioskop, saya tak perlu jauh-jauh karena dapat langsung pergi ke dua mal tersebut—baik Detos maupun Margo City sama-sama menyediakan bioskop. Pokoknya, kalau ngekos di Kober, kalian tak perlu pusing mengenai masalah refreshing ataupun sekadar cuci mata.
Gang Kober saya katakan strategis juga karena berdekatan dengan Stasiun Universitas Indonesia. Sebagai pengguna KRL sejati, saya tentu sangat berterima kasih akan hal ini. Dan jelas, kalau sudah membawa embel-embel UI, otomatis stasiun tersebut berada di lingkungan yang sama dengan kampus yang identik dengan warna kuning itu. Lagi pula, untuk apa saya mencari kos yang lokasinya jauh dengan kampus saya?
Faktor lokasi inilah yang membuat saya kerasan untuk tinggal dalam waktu yang lama di Gang Kober. Selain itu, di area dalam gangnya sendiri, segala kebutuhan saya pun dapat dipenuhi dengan mudah. Mau makan di warteg? Gampang. Mau membeli keperluan di warung Madura? Aman. Mau cukur rambut di barbershop? Ada. Serba ada, deh, pokoknya!
Akan tetapi, tampaknya hidup akan terasa membosankan jika situasinya enak-enak saja. Makanya jangan lupa pula bahwa ngekos di Gang Kober tidak hanya tentang segala kemudahan dan kenyamanannya. Ada pula hal menyiksa yang tak pernah gagal membuat saya seperti ingin mencari kos di area lain.
Gang Kober menyiksa pejalan kaki
Saya rasa semua orang sudah tahu bahwa Depok dan cuaca panas adalah dua hal yang sudah sangat melekat. Jujur, terkadang saya berpikir bahwa keadaan Depok di siang hari adalah “teaser” singkat tentang betapa panasnya keadaan di neraka.
Di satu sisi, hangatnya temperatur Depok memang memberikan dampak positif dalam hal jemur-menjemur pakaian. Hanya dalam waktu sekejap, jemuran baju, celana, kaos, dan segala macam teman-temannya dapat langsung kering seketika. Akan tetapi bagi seorang pejalan kaki seperti saya, panasnya Kota Depok tentu menyusahkan jika saya hendak pergi ke suatu tempat.
Pertama, kalian mesti tahu bahwa wilayah Gang Kober tidak rata, ada bagian yang lebih menurun dibandingkan yang lain. Dan karena kos saya berada di area yang agak bawah, sudah menjadi keharusan jika saya berjalan kaki sambil sedikit “hiking” jika ingin menuju ke area yang lebih tinggi—area Jalan Margonda Raya.
Coba kalian bayangkan bagaimana damage-nya. Tak hanya harus berhadapan dengan panasnya suhu Depok, saya juga jadi mesti rajin-rajin melatih kekuatan otot betis. Sebab, selain melewati fase “hiking” tersebut, saya juga harus menaiki Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) hingga dua kali setiap akan pergi ke area kampus UI. JPO pertama yang harus saya lewati adalah yang berada di depan Evenciio, dan yang kedua adalah yang bernama Jembatan Aborsi yang terkenal itu.
Paling menyebalkannya adalah kalian tidak bisa menolak untuk tidak mau menaiki JPO tersebut. FYI, Jalan Margonda Raya memang sepadat itu, jadi akan cukup berbahaya jika nekat tidak menaiki jembatan penyeberangan.
Singkatnya, bagi para pejalan kaki, ngekos di Gang Kober sejatinya bukanlah merupakan opsi terbaik. Jika tidak mempunyai kendaraan, sepertinya akan lebih baik jika kalian mencari kamar kosan di Kukel atau Kutek. Lantas, mengapa saya tak pindah saja ke sana? Ya, jawabannya karena saya sudah terlalu cinta dengan Gang Kober. Jadi, meskipun “menyiksa”, tetapi rasanya hati saya berat juga untuk meninggalkannya.
Kesimpulan
Intinya, Gang Kober adalah wilayah yang recommended bagi kalian yang tengah mencari kos-kosan di dekat UI Depok. Bagi kalian yang mempunyai kendaraan pribadi, saya jamin kalian pasti akan betah tinggal di sana. Namun, kalau kalian tidak punya kendaraan dan rela bepergian mengandalkan otot kaki, kalian tetap akan betah, kok. Walaupun mungkin akan sedikit tersiksa ketika berhadapan dengan panasnya Depok dan deretan JPO yang menyebalkan itu.
Penulis: Bintang Ramadhana Andyanto
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 4 Rekomendasi Tempat Makan buat Anak Kos di Gang Kober Depok.