Penasaran nggak sih gaji blogger dari Google AdSense harian bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau nggak, ya?
Menjadi seorang penulis blog bukan perkara mudah. Butuh konsistensi dalam menulis dan menuangkan ide-ide di kepala. Ide-ide yang diubah jadi tulisan ini juga tidak boleh sembarangan. Kalau bisa, ya menulis artikel yang ramah SEO.
Perjalan saya menjadi seorang blogger
Pandemi tahun 2019 menjadi awal mula banyak orang menjadi kreator konten. WFH yang menyebabkan orang-orang terkurung di rumah membuat aktivitas serba terbatas. Akan tetapi kreativitas tak bisa dibatasi, makanya orang-orang banyak yang menjadi kreator konten.
Demikian juga dengan saya. Ketika banyak orang memilih menjadi YouTuber, saya mengambil jalur lain, menjadi seorang blogger. Pilihan tersebut saya ambil lantaran saya merasa kurang percaya diri tampil di depan kamera. Apalagi saat itu skill editing video saya masih tidak ada apa-apanya.
Sebenarnya saya sudah memiliki blog sejak tahun 2012, namun karena tidak saya geluti secara serius, akhirnya akun itu kosong tanpa satu tulisan pun ditayangkan. Baru setelah pandemi, adik kelas saya yang sudah lebih dulu serius menggeluti dunia blogging mengajak saya bergabung dalam proyek menulis untuk salah satu media besar di tanah air.
Dari sana saya kemudian bergabung dengan komunitas yang ia bentuk. Melalui komunitas tersebut saya belajar sembari menyelesaikan beberapa kerja sama dengan brand yang meng-hire tim kami. Saat itu saya belum terpikir untuk fokus pada menulis blog saya sendiri.
Penasaran dengan gaji blogger dari Google AdSense
Akan tetapi setelah mengenal Google AdSense saya berubah pikiran. Saya mencoba mencari informasi secara serius dan detail sistem Google AdSense ini. Saya mencoba mencari tahu bagaimana mendapat gaji sebagai seorang blogger melalui Google AdSense.
Pada fase ini, saya terus bereksperimen dengan blog pribadi saya. Saya menulis beberapa tema yang sekiranya sedang dan akan dicari pembaca. Kalau istilah dalam komunitas kami, itu adalah artikel hijau. Tak tanggung-tanggung, saya sampai membeli template dan domain agar blog saya dapat disetujui oleh Google dan mendapatkan AdSense.
Selama beberapa minggu saya mempelajari Google AdSense dan tema-teman menarik. Hingga berbulan-bulan kemudian saya masih belum menemukan trefik organik dari SEO. Sampai suatu ketika ada salah satu artikel saya dibaca hingga 4000 orang dalam waktu 1 hari. Waktu itu saya senang bukan kepalang. Namun masalahnya, sampai 3 bulan, pengajuan blog saya ke Google AdSense masih belum disetujui.
Usut punya usut, ternyata langkah yang saya lakukan salah. Untungnya ada solusinya dan sejak saat itu juga saya akhirnya menjadi seorang kreator konten atau lebih tepatnya seorang blogger.
Baca halaman selanjutnya