Perkembangan dunia hiburan di Indonesia beberapa tahun ke belakang bisa dibilang cukup pesat, didukung dengan ramainya channel-channel YouTube yang perlahan mulai menggeser acara di televisi. Banyak orang yang lebih nyaman memilih menonton YouTube dan mulai perlahan meninggalkan tayangan televisi. Apalagi YouTube bisa disaksikan kapan saja dan berulang-ulang. Berbeda dengan acara televisi yang biasanya hanya sekali tayang.
Seiring dengan perkembangan channel-channel YouTube yang beragam, serta peminatnya yang berasal dari berbagai kalangan, muncul lah fenomena beauty vlogger. Beauty vlogger adalah sebutan untuk para content creator YouTube yang membuat video berupa konten-konten seputar kecantikan. Mulai dari tutorial makeup, review skincare, hingga panduan padu-padan fashion yang dikupas melalui video yang mereka buat.
Hingga kini beauty vlogger seolah menjadi pekerjaan yang banyak diimpikan oleh wanita dan bahkan pria. Hal ini dibuktikan dengan semakin menjamurnya channel-channel YouTube yang membahas tentang dunia kecantikan. Jika kalian perhatikan, rasa-rasanya tiap hari ada saja konten kecantikan yang muncul di beranda YouTube.
Mulai dari beauty vlogger yang sudah terkenal sejak beberapa tahun yang lalu, sampai orang-orang yang masih baru mencoba-coba menjadi beauty vlogger. Bahkan banyak pula channel-channel yang memberikan tutorial dan tips kecantikan abal-abal yang justru dapat membahayakan jika dilakukan.
Hal ini membuat saya penasaran, apakah menurut mereka menjadi beauty vlogger yang profesional itu gampang? Sebatas memberikan tutorial makeup, review produk kecantikan, serta tips-tips kecantikan tanpa bisa mempertanggungjawabkan konten video mereka. Bagi saya menjadi seorang beauty vlogger maupun content creator tentang kecantikan di YouTube bukan hal yang mudah. Harus benar-benar dilakukan jika memang kalian memiliki passion di dunia kecantikan, bukan asal tahu dan ikut tren saja.
Kita harus dituntut memberikan tutorial yang memang dapat dimengerti oleh orang lain, namanya juga tutorial, kalau nggak ada yang ngerti ya buat apa? Selain itu untuk menjadi seorang beauty vlogger, khususnya untuk review skincare dan produk kecantikan lainnya, kita harus mengerti betul dengan kandungan produk yang sedang kita review.
Bagaimana cara kerjanya, apakah ada efek samping, penggunaannya seperti apa, dan apakah memang berguna atau tidak. Bukan hanya membuat video lalu mengklaim bahwa produk tersebut bagus tanpa menjelaskan isi produknya. Maka dari itu, orang yang menjalani profesi ini juga harus orang yang pintar.
Pintar di sini bukan berarti harus bisa Matematika atau Kimia. Namun, paling tidak mengerti dengan detail produk yang mereka jelaskan, baik dari segi komposisi sampai aturan pemakaian. Kenapa hal itu perlu untuk seorang beauty vlogger? Lantaran video kalian akan dilihat oleh orang lain dan sering pula dijadikan acuan untuk mereka sebelum membeli atau mencoba sebuah produk. Tentu para penonton akan mencari beauty vlogger yang mereview produk dengan detail. Bukan sekadar mengulas tanpa mengerti isi produknya.
Banyak orang yang berbondong-bondong menjadi seorang beauty vlogger karena ingin mendapat pemasukan lebih lewat sponsor serta AdSense YouTube. Dan pendapat paling umum yang saya dengar tentang mengapa banyak yang ingin menjalani profesi ini adalah karena ingin menikmati betapa enaknya bisa mencoba berbagai macam produk kecantikan secara gratis serta bisa mendapatkan bayaran dari produk yang mereka iklankan.
Padahal tanpa kalian sadar, untuk mengawali karier menjadi seorang beauty vlogger tentu kalian perlu modal. Modal untuk kamera, modal untuk membeli produk kecantikan yang diulas maupun digunakan untuk tutorial, modal untuk editing video, bahkan untuk upload video ke YouTube juga perlu modal kuota. Jangan harap dengan sekali upload video tutorial lantas kalian dikontak pihak brand untuk diminta mengulas produknya. Tidak semudah itu, Marimar.
Pihak brand tentu akan sangat selektif dalam memilih siapa yang akan diajak bekerja sama. Mereka akan melakukan tinjauan terhadap video kalian, apakah memang berkualitas, apa saja konten kalian, berapa subscribe-nya, serta apakah target pasar brand tersebut sesuai dengan audiens kalian. Jika kualitas video saja masih 360p, dan isi video kalian tidak jelas, jangan berharap brand akan datang, subscriber saja akan susah naiknya.
Oleh karena itu, profesi ini bukan pekerjaan yang membuat kaya raya dengan instan, butuh banyak sekali modal awal untuk menciptakan image beauty vlogger yang berkualitas. Untuk menjadi seorang beauty vlogger juga tidak dituntut untuk menjadi cantik seperti stereotype di media, tapi yang terpenting adalah kalian harus memiliki passion di bidang kecantikan. Selain itu, jika kalian bersungguh-sungguh untuk menjadi seorang beauty vlogger, kalian harus totalitas dan yang pasti dapat menyuguhkan konten yang berkualitas dan bisa dipertanggungjawabkan.
BACA JUGA Tak Main-Main, Para Food Vlogger Juga Berperan Sebagai Penglaris Warung Makan atau tulisan Sri Pramiraswari Hayuning Ishtara lainnya.