Mayoritas masyarakat Indonesia tidak puas dengan foto yang terpajang di Kartu Tanda Penduduk (KTP) miliknya. Memang belum ada surveinya sih, tapi itulah keluh kesah yang saya dengar dari setiap orang yang saya jumpai. Benar-benar jarang ada orang yang ngaku puas dengan foto KTP miliknya. Bahkan, banyak orang menutupi bagian fotonya ketika memang harus menunjukkan KTP, saking malunya.
Saya salah satu dari sekian banyak orang yang tidak puas dengan foto KTP. Di kartu identitas itu saya terlihat lusuh. Mirip artis-artis YouTube yang sedang pura-pura jadi orang pinggiran.
Berdasar pengalaman dan analisis ala kadarnya, saya dan beberapa kawan menyimpulkan ada beberapa alasan kenapa foto di KTP mengecewakan.
Daftar Isi
#1 Foto KTP tidak dipotret oleh ahlinya
Sependek pengetahuan saya, orang bagian pemotretan foto KTP hanyalah pegawai biasa, bukan fotografer atau orang yang memahami dasar-dasar fotografi. Sepanjang foto yang dijepret memenuhi ketentuan untuk menjadi kartu identitas, tugas mereka selesai.
Seharusnya nih ya, kalau memang sumber daya manusianya belum memiliki kemampuan yang mumpuni, pemerintah bisa menyediakan alat yang lebih canggih. Setahu saya ada beberapa kamera yang dapat menghasilkan gambar bagus tanpa perlu pengaturan yang rumit. Harapannya alat ini bisa menutupi skill fotografi yang kurang.
#2 Asal jepret
Saya yakin sesi pemotretan foto KTP itu asal jepret. Bayangkan saja, dalam satu hari ada puluhan bahkan ratusan warga antri untuk membuat kartu identitas. Kalau pemotretan tidak dilakukan dalam waktu sesingkat-singkatnya, kasihan orang lain akan menunggu terlalu lama.
Waktu yang sempit membuat petugas yang dasar-dasar fotografinya kurang tadi lebih mengutamakan hasil foto yang fokus ke wajah. Tentu mereka tidak banyak mempertimbangkan sisi keindahan foto. Apalagi memikirkan angle yang sesuai untuk wajah kita kita. Arahan gaya yang mereka berikan hanya melihat ke depan dan memperlihatkan telinga.
#3 Nggak dandan
Sejujurnya saya menyesal tidak dandan terlebih dahulu sebelum foto diambil. Coba kalau dandan sedikit, paling tidak wajah saya nggak lusuh-lusuh amat seperti di KTP saya saat ini. Saya nggak akan menjadi bahan ceng-cengan kawan-kawan. Penyesalan semakin terasa setelah tahu bahwa foto itu akan terpasang selama-lamanya karena karena masa berlaku kartu identitas ternyata seumur hidup.
#4 Sudah kucel sebelum giliran foto KTP
Tidak ada ceritanya memproses administrasi kependudukan di kantor pemerintahan bisa dalam waktu singkat. Rata-rata membutuhkan waktu yang lama, termasuk membuat KTP. Dengan kondisi demikian, sekalipun orang yang mau difoto sudah dandan maksimal, tetap akan berakhir kucel. Dandanannya sudah habis tergerus waktu. Bisa dibayangkan kalau tidak dandan, ya akan berakhir lusuh seperti saya.
Begitu sekiranya berbagai alasan yang membuat banyak orang tidak puas dengan hasil foto KTP. Beberapa alasan saya rasa sulit berubah kecuali pemerintah punya perhatian terhadap keindahan foto warganya di KTP. Jadi selama kesadaran itu belum ada, cuma bisa pasrah.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Verifikasi Akun Saya Ditolak Gara-gara Muka Asli dengan Foto E-KTP Nggak Mirip
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.