Serial Netflix yang dirilis jelang akhir tahun ini sepertinya sangat beragam. Beberapa di antaranya bahkan menjadi perbincangan di media sosial, First Love salah satunya. First Love dirilis pada akhir November lalu dengan jumlah episode sebanyak 9 sekaligus.
Ditulis dan disutradarai oleh Yuri Kanchiku, First Love terinspirasi dari lagu berjudul sama milik penyanyi pop asal Negeri Sakura, Utada Hikaru. Serial ini dibintangi oleh Takeru Satoh dan Hikari Mitsushima.
Genre romance memang nggak pernah salah. Ceritanya yang ringan bikin penonton jadi lepas. Kita jadi berkhayal bahwa masalah percintaan dalam hidup begitu indah. Eh, tapi ternyata kisah cinta dalam serial Netflix satu ini nggak semulus itu juga.
First Love bercerita tentang kisah cinta pertama Harumichi Namiki (Takeru Satoh). Ia jatuh cinta pada primadona di sekolah, Yae Noguchi (Hikari Mitsushima). Mereka pertama kali bertemu saat masih duduk di bangku SMP.
Layaknya cinta pertama pada umumnya, Harumichi rela melakukan semua hal untuk bisa terus berada di samping Yae, termasuk mengubah dirinya jadi murid pintar agar diterima di SMA terbaik di Jepang, mengikuti pilihan Yae. Dalam suatu hubungan pasti ada ujian, begitu pula dengan perjalanan cinta Harumichi dan Yae.
First Love sepertinya akan jadi mimpi bagi semua orang yang cinta pertamanya gagal, sambil berangan-angan dan berimajinasi kalau saja cinta pertama mereka berhasil. Apalagi chemistry antara Rikako Yagi dan Towa Araki yang berperan sebagai Yae Noguchi dan Harumichi Namiki remaja bikin penonton seolah merasakan ada kupu-kupu dalam perut. Gemas!
Lantaran bercerita tentang pertemua pertama dengan latar waktu tahun 90-an, First Love memang sering membawa penonton untuk flashback melihat perjalanan kisah romansa karakter utama hingga di kehidupan masa kini. Sebagai Gen Z, saya jadi ikut terbawa suasana era 90-an di mana saat kamu naksir seseorang waktu itu ya cuma bisa surat-suratan dan mendengarkan lagu berdua pakai tape player.
Selain plot yang menarik, sinematografi serial Netflix ini patut diacungi jempol. Dengan total 9 episode, setiap episodenya terasa seperti potongan-potongan film. Pengambilan gambar yang bagus, tone yang cantik, serta pemilihan lagu yang 90-an banget bikin First Love jadi lebih hidup. Terkadang penonton dibikin tertawa gemas dengan tingkah Harumichi dan Yae, tapi tiba-tiba dibikin nangis brutal gara-gara perjalanan cinta mereka. Nggak salah sih kalau serial Netflix ini jadi perbincangan di media sosial.
Meski begitu, selama menonton First Love, saya merasa terlalu banyak kebetulan yang kemungkinan kecil terjadi di kehidupan nyata. Pertemuana pertama Harumichi dan Yae setelah terpisah 20 tahun lamanya nggak terlalu membekas dan terkesan sangat mudah. Selain itu, ada beberapa karakter yang sebenarnya nggak penting-penting amat untuk diceritakan lebih jauh. Namun buat saya, serial Netflix ini tetap berhasil dan layak untuk ditonton maraton. Tertarik menontonnya weekend ini?
Penulis: Agustin Nur Indah Puspitasari
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Serial Netflix yang Wajib Ditonton Minimal Sekali Seumur Hidup.