Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Transformers: Rise of the Beasts, Kembalinya Fitrah Robot Sebagai Hiburan Anak-anak

Dessy Liestiyani oleh Dessy Liestiyani
13 Juni 2023
A A
Transformers: Rise of the Beasts Kembalinya Fitrah Robot Sebagai Hiburan Anak-anak

Transformers: Rise of the Beasts, Kembalinya Fitrah Robot Sebagai Hiburan Anak-anak (Instagram Cinema 21)

Share on FacebookShare on Twitter

Sampai bulan ini, setidaknya sudah ada dua film waralaba Hollywood yang bikin saya makin males ngikutin kelanjutannya lagi. Pertama Fast X, waralaba-nya Fast and Furious. Kedua, Transformers: Rise of the Beasts. Kalau Fast X memaksa saya untuk me-reset logika dan berulang kali memastikan benak saya untuk berpikir kalau film ini fantasi belaka, maka Transformers: Rise of the Beasts seperti menyadarkan saya bahwa film robot-robotan itu sejatinya memang diciptakan untuk menghibur anak-anak, bukan orang dewasa.

Walaupun nggak bisa dibilang penggemar berat film ini, namun ternyata saya sudah mengikuti waralaba Transformers sejak film pertamanya tayang pada 2007. Inti ceritanya sebenarnya sederhana. Robot-robot jagoan (geng Autobots) turun ke bumi dari planetnya, Cybertrone, untuk membantu manusia yang sedang diserang oleh robot-robot penjahat (geng Decepticons, atau Unicorn). Itu aja.

Akan tetapi jalan ceritanya dibuat ribet, ndakik-ndakik. Selain itu, waralaba ini juga jadinya terasa terlalu “matang” untuk anak-anak. Lha, aktris yang “disodorin” selevel Megan Fox gitu je. Bisa jadi karena memang targetnya penonton remaja dan dewasa.

Selama menonton film-film Transformers sebelum ini, saya suka geli melihat orang tua yang mengajak anak-anaknya ikutan nonton. Iya, ini film robot. Tapi, apa iya orang tuanya nggak paham kalau film robot yang ini kan bukan seperti Wall-e, atau Big Hero? Terus kalau anak-anak diajak nonton Transformers, kira-kira berharap mereka terhibur melihat apa? Megan Fox buka kap mobil?

Cerita Transformers: Rise of the Beasts sederhana

Pemikiran saya berubah ketika menonton Transformers: Rise of the Beasts. Saya cukup merestui jika ada orang tua yang mau mengajak anak-anaknya nonton. Saya merasa, film Transformers kali ini memang lebih ramah anak. Ceritanya nggak ribet dan mudah dicerna. Cuma rebutan kunci. Kebetulan sang kunci (yang punya nama cukup keren, yaitu Transwrap), digadang-gadang sebagai portal bagi sang penjahat untuk menguasai planet-planet. Itu saja. Ditinggal pipis di tengah film pun kita masih bisa mengikutinya lagi.

Selain itu, anak-anak pasti suka karena robotnya kali ini juga lebih banyak dan bervariasi. Nggak cuma robot yang bisa berubah jadi mobil, tapi Transformers: Rise of the Beasts juga menampilkan robot pesawat, dan robot binatang-binatang.

Saya membayangkan jika saat menonton film ini saya masih duduk di bangku SD, pasti saya takjub sekali melihat betapa kerennya binatang-binatang seperti gorila, citah, atau bahkan elang dibuat versi robotnya. Tapi, karena kenyataannya saya sudah bukan di SD lagi, jadi melihat binatang-binatang itu berotot besi ya B aja.

Robot-robotan identik dengan dunia anak-anak

Bagi saya, film ini seakan menyadarkan bahwa robot-robotan itu sebenarnya masih identik dengan dunia anak-anak. Ya, Transformers: Rise of the Beast sepertinya memberi kesempatan para orang tua untuk meredam rengekan anak mereka yang pengin nonton film ini. Nggak apa-apa, kok, nonton aja. Aman. Ceweknya nggak selevel Megan Fox. Eh.

Baca Juga:

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

Film Pangku Jadi Gerbang untuk Saya sebagai Laki-laki Memahami Isu Gender

Tapi, film ini jadi jauh berubah dari ekspektasi saya sebelumnya. Pengalaman dari film-film sebelumnya, saya sudah mempersiapkan diri fisik maupun mental waktu memutuskan untuk menonton Transformers: Rise of the Beasts. Bagi saya, menonton waralaba ini nggak bisa sambil lalu saja. Fisik kudu fit karena bakalan lebih dari dua jam saya mencerna bagaimana jalan ceritanya yang bagi saya biasanya nggak sederhana.

Belum lagi pertarungan para robot yang sebenarnya melelahkan mata. Iya keren, tapi saya merasa harus konsentrasi tinggi untuk bisa menikmati gedabak-gedebuk para robot itu bertarung. Dan karena final battle biasanya diletakkan di terakhir (ya namanya aja final), biasanya otak saya sudah capek banget sebelum sampai ke adegan itu. Alhasil beberapa final battle malah sukses bikin saya pusing dan akhirnya ketiduran. Duh.

Nah, Transformers: Rise of the Beasts malah bikin saya melek sepanjang film. Bisa jadi karena beberapa hal memang terasa berbeda dibandingkan film-film sebelumnya. Salah satunya adalah ceritanya yang benar-benar sederhana, gampang ditebak. Nggak perlu mengerutkan kening dan memeras otak seperti film-film sebelumnya.

Kekurangan Transformers: Rise of the Beasts

Tapi, ada juga hal berbeda yang menurut saya menjadi kekurangan film ini, terutama terkait pemeran utama pria dan wanitanya. Bagi saya, penampilan mereka kurang “menjual” untuk ukuran fillm Hollywood. Namun sayangnya hal itu nggak bisa “dikatrol” dengan akting mereka yang standar saja.

Padahal dari biografi yang saya baca, Anthony Ramos sang pemeran Noah Diaz, adalah aktor yang punya track record cukup baik sebagai nominator maupun pemenang di beberapa penghargaan film. Namun kenapa di Transformers: Rise of the Beasts ini dia nggak terlihat istimewa?

Akting yang nggak lebih baik (kalau nggak mau dibilang di bawah rata-rata) juga ditampilkan oleh sang pemeran wanita, Dominique Fishback yang memerankan karakter Ellena Wallace. Maaf jika kemudian sosok Megan Fox, Rosie Huntington Whitely, atau Nicola Peltz (para pemeran wanita di film Transformers sebelumnya), yang masih menempel di benak saya. Aktris “pendamping” sang aktor utama di waralaba ini bagi saya itu sudah seperti “Bond-girl”, cewek-cewek yang mendampingi sang agen rahasia, James Bond. Kudu cakep dan seksi. Itu, yang terlihat “dibangun” dari sejak film perdananya.

Dan ketika saya nggak mendapati hal-hal yang sudah saya jumpai sebelumnya di waralaba ini, termasuk sosok pemeran wanita, saya pun berkesimpulan bahwa film ini mungkin sengaja dibuat kembali ke fitrahnya sebagai film robot-robotan yang diharapkan bakal disukai anak-anak. Nggak perlu cerita rumit, nggak ada cewek seksi, juga nggak ada adegan naksir-naksiran apalagi ciuman.

Jadi, buat para orang tua nggak usah ragu kalau mau bawa anaknya nonton film ini. Tenang saja. Transformers: Rise of the Beasts ini sepertinya sudah bertransformasi menjadi film anak-anak.

Penulis: Dessy Liestiyani
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Bukan RoboCop atau Transformers, T-800 Adalah Robot Tercanggih di Dunia.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 Juni 2023 oleh

Tags: FilmrobotTransformers: Rise of the Beasts
Dessy Liestiyani

Dessy Liestiyani

Wiraswasta, mantan kru televisi, penikmat musik dan film.

ArtikelTerkait

Doctor Strange in the Multiverse of Madness: Menyenangkan, tapi Ending-nya Biasa Saja

Doctor Strange in the Multiverse of Madness: Menyenangkan, tapi Ending-nya Biasa Saja

6 Mei 2022
The Professor and The Madman mojok

The Professor and The Madman: Menguak Sejarah Oxford English Dictionary

21 Oktober 2020
bioskop trans tv nostalgia nonton film pedalaman pelosok pedesaan film hollywood mojok.co

Bioskop Trans TV Telah Berjasa pada Anak Pelosok yang Nggak Pernah Nonton Bioskop Beneran

29 Mei 2020
Kukira Kau Rumah: Bagus, tapi Masih Banyak Celah

Kukira Kau Rumah: Bagus, tapi Masih Banyak Celah

16 Februari 2022
4 Hal yang Patut Anda Cantumkan dalam Resolusi Tahunan

4 Hal yang Patut Anda Cantumkan dalam Resolusi Tahunan

29 Desember 2019
The Mist, Film Sci-Fi Horor dengan Ending Paling Brutal

The Mist, Film Sci-Fi Horor dengan Ending Paling Brutal

25 April 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.