Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Film Pangku Jadi Gerbang untuk Saya sebagai Laki-laki Memahami Isu Gender

Muhammad Rifai oleh Muhammad Rifai
12 November 2025
A A
Film Pangku, Titik Balik Saya sebagai Laki-laki Memahami Ketimpangan Gender di Masyarakat Mojok.co

Film Pangku, Titik Balik Saya sebagai Laki-laki Memahami Ketimpangan Gender di Masyarakat (IG filmpangku)

Share on FacebookShare on Twitter

Sekadar mengingatkan, tulisan ini mengandung spoiler film Pangku yang sedang diputar di bioskop ~

Film garapan aktor kawakan Reza Rahadian, Pangku, tengah diputar di bioskop. Film ini diperbincangkan karena menjadi debut Reza sebagai sutradara. Selain itu, Pangku dinilai mampu mengangkat fenomena sosial dan gender secara apik. 

Pangku menceritakan dinamika kehidupan perempuan yang bekerja sebagai pramuria di sebuah warung kopi di jalur Pantura. Asal tahu saja, di warung-warung kopi Jalur Pantura ada realitas sosial Kopi Pangku. Warung-warung kopi kecil kerap memberikan “service tambahan” yang disediakan oleh para pramuria. Adapun pelanggannya dari kalangan supir truk dan ada pula kalangan buruh pekerja informal. 

Nah, tokoh utama yang diceritakan sebagai orang tua tunggal dalam film bekerja sebagai pramuria di warung-warung tersebut. Dia memiliki seorang anak yang harus dihidupi dengan bekerja sebagai pramuria kopi pangku. 

Di tulisan ini saya nggak akan membahas detail ceritanya. Saya hanya ingin berbagi pengalaman setelah menonton Pangku. 

Mengkritisi konstruksi sosial akan peran laki-laki dan perempuan

Sebagai laki-laki yang lahir di masyarakat patriarkis, ekspektasi bahwa laki-laki lebih superior dari perempuan begitu kuat. Sejak lahir, konstruksi sosial membentuk perspektif tentang maskulinitas inheren dengan peran-peran di lingkungan, seperti menjadi pemimpin dan menjadi pemberi nafkah kaum perempuan. 

Sementara, di Jawa, perempuan sering dianggap sebagai kanca wingking atau dalam bahasa Indonesia dikenal istilah teman belakang. Artinya, perempuan hanya boleh melakukan hal-hal di ranah domestik. Pekerjaan domestik ini biasanya sepaket dengan anggapan perempuan kelompok yang lemah dan selalu di bawah laki-laki. 

Akan tetapi, yang ditampilkan di Pangku justru sebaliknya. Tokoh utama merupakan orang tua tunggal yang digambarkan begitu kuat. Tokoh utama tahan banting melewati persoalan demi persoalan dalam hidup. Walau belakangan, hal semacam ini juga tidak baik untuk diglorifikasi karena jadi mengaburkan ketidakadilan yang kerap dialami oleh orang tua tunggal. 

Baca Juga:

Empire XXI Saya Nobatkan sebagai Bioskop Kesayangan di Jogja

4 Dosa Penonton Bioskop Jogja yang Mengganggu dan Sulit Dimaafkan 

Film Pangku jadi gerbang pembuka

Sepanjang menonton, saya merasa merasa “tertampar” sebagai laki-laki. Saya merasa tokoh utama dalam film Pangku lebih kuat dari kebanyakan laki-laki yang pernah saya temui. Dia tak hanya mengurus persoalan domestik. Dia juga mencari nafkah untuk keluarga kecilnya. 

Jelas alur itu terdengar asing bagi saya yang selama ini hidup di lingkungan patriarkis. Saya berpandangan, bahwa laki-laki lebih superior daripada perempuan. Itu mengapa, posisi seperti pemimpin dan pencari nafkah sudah sewajarnya jadi tanggung jawab laki-laki. 

Akan tetapi, sedikit demi sedikit, pandangan ini terkikis ketika nonton Pangku. Perempuan ternyata juga bisa sekuat laki-laki. Perempuan ternyata bisa memegang peran-peran di luar ranah domestik. Bahkan, bisa menjadi pemimpin setidaknya bagi keluarga kecilnya sendiri. 

Kesadaran ini menuntut saya untuk melihat perempuan bukan sebagai kelompok kelas ke-2. Kesadaran ini juga yang menyadarkan saya bahwa kebijakan-kebijakan yang tidak berperspektif gender masih bertebaran di sana-sini. Kebijakan yang menciptakan ketidakadilan masih banyak dirasakan oleh perempuan di tengah masyarakat . Tentu ini tidak hanya soal laki-laki atau perempuan. Ini adalah upaya mewujudkan relasi yang setara, pembagian kerja yang adil antara laki-laki dan perempuan. 

Mungkin perjalanannya masih panjang untuk memahami isu gender dan banyak hal lain. Namun, film Pangku setidaknya bisa jadi gerbang banyak laki-laki lain untuk lebih mengenal lebih dalam isu ketimpangan gender yang ada di masyarakat. Terima kasih film Pangku.  

Penulis: Muhammad Rifai
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Alasan Kecewa Nonton Film Abadi Nan Jaya Netflix, Ekspektasi Saya Ketinggian.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 November 2025 oleh

Tags: Filmfilm pangkukopi pangkupangkuReza Rahadian
Muhammad Rifai

Muhammad Rifai

ArtikelTerkait

spider-man

Kepada Sony Pictures, Spider-Man Sudah Tak Membutuhkanmu Lagi Meski Pernah Jalan Bersama

27 Agustus 2019
3 Tipe Orang yang Sebaiknya Nggak Nonton Film di Bioskop Terminal Mojok

3 Tipe Orang yang Sebaiknya Nggak Nonton Film di Bioskop, Apakah Kamu Salah Satunya?

1 Desember 2022
Credit Scene, Senjata Ampuh Film-film Marvel dalam Raih Kesuksesan Terminal Mojok.co

Credit Scene, Senjata Ampuh Film-film Marvel dalam Raih Kesuksesan

11 Mei 2022
Pesan Moral dari Film Akhir Kisah Cinta Si Doel: Jangan Cari pasangan yang Terlalu Baik

Pesan Moral dari Film Akhir Kisah Cinta Si Doel: Jangan Cari pasangan yang Terlalu Baik

30 Januari 2020
resensi review film the lighthouse film horor psikologis sinopsis mojok.co

The Lighthouse: Adu Testosteron hingga Metafora Prometheus-Proteus

30 Agustus 2020
3 Saran Alur Cerita Petualangan Sherina 2 terminal mojok.co

3 Saran Alur Cerita Petualangan Sherina 2

3 November 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.