Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Film Mother: Hubungan Toxic Antara Ibu dan Anak yang Bikin Emosi Naik Turun

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
7 September 2021
A A
Film Mother: Hubungan Toxic Antara Ibu dan Anak yang Bikin Emosi Naik Turun terminal mojok.co

Film Mother: Hubungan Toxic Antara Ibu dan Anak yang Bikin Emosi Naik Turun terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Bagi saya, film yang mengisahkan hubungan antara ibu dan anak selalu menjadi tontonan yang menarik. Pasalnya, selalu ada drama sekaligus konflik yang dekat dengan kehidupan para penontonnya secara personal. Maka dari itu, nggak heran jika film dengan plot dan genre ini sering kali membikin sebagian orang menangis tersedu-sedu. Mendadak kepikiran ibu aja gitu.

Sampai akhirnya, pandangan saya akan hal tersebut menjadi kacau balau saat menonton secara utuh film berjudul Mother (2020) yang tayang di Netflix dari menit awal hingga akhir dengan saksama.

Film dari Jepang yang berdurasi 2 jam 6 menit ini sukses mengacak-acak emosi saya sebagai penonton. Jika kalian—yang belum menonton—beranggapan bahwa Mother adalah film cengeng dengan alur cerita yang membosankan dan/atau membikin sedih dari awal hingga akhir, mohon maaf sebelumnya, pemikiran tersebut betul-betul keliru. Intuisi kalian tentang perfilman perlu direvisi.

Sebaliknya, film Mother justru akan mengobrak-abrik emosi para penonton secara perlahan. Tanpa harus menunggu di menit ke berapa atau di adegan yang mana.

Alur film ini sebetulnya cukup sederhana. Mengisahkan hubungan antara Akiko, seorang single mother yang mengasuh Shuhei, anak lelakinya. Namun, tidak dengan konflik di dalamnya yang akan membikin kalian secara tidak sadar mengeluarkan beberapa kata kasar secara spontan atau setidaknya mbatin, “Bangsat! Bajyingan!” selama film berlangsung. Serius. Suwer. Hal tersebut bisa terjadi karena hubungan toxic nan pelik yang begitu kental antara Akiko dan Shuhei.

Sebagai single mother, Akiko memerankan karakter yang sangat menyebalkan, tidak bertanggung jawab, dan jauh dari sosok keibuan. Bahkan, cenderung rebel, hobi main judi. Sedangkan Shuhei, menjadi anak yang penurut. Secara perlahan, melalui kata dan berbagai tindakan manipulasi, Akiko berhasil membuat Shuhei berpikir bahwa dirinya adalah segalanya dan mereka tidak akan terpisahkan. Alih-alih banyak berkorban untuk anak, justru malah sebaliknya.

Boleh dibilang, tempo film ini cukup lambat dan nggak menggebu-gebu. Sekalipun memasuki adegan yang dilematis dan penuh dengan konflik. Jujur saja, durasi film 2 jam menjadi terasa sangat lama karena hal tersebut. Namun, tanpa disadari, suka atau tidak, film ini betul-betul menghipnotis penonton melalui kompleksitas permasalahan yang terjadi antara ibu, anak, dan hubungan sosial dengan lingkungan di sekitarnya. Selain itu, filmnya juga mudah dicerna. Tidak ada dialog yang berat atau membikin para penontonnya sampai berpikir dua kali.

Usut punya usut, film Mother diangkat dari kisah nyata yang terjadi di Jepang pada 2014 silam. Boleh jadi, salah satu sentuhan emosional berasal dari hal tersebut, yang juga dipadu padankan dengan keahlian sang sutradara, Tatsushi Omori dan Takehiko Minato dalam mengarahkan pemeran di setiap adegannya.

Baca Juga:

Alasan Kecewa Nonton Film Abadi Nan Jaya Netflix, Ekspektasi Saya Ketinggian

Jangan Nonton Squid Game Season 3 kalau Tidak Mau Kecewa seperti Saya

Mother betul-betul menjadi gambaran sempurna dari hubungan yang toxic antara ibu dan anak. Bagaimana Akiko mengeksploitasi Shuhei secara serampangan dan sangat egois. Juga, Shuhei yang tidak bisa berbuat banyak karena bergantung sekaligus permisif terhadap semua permintaan yang Akiko ajukan. Tanpa perlawanan sedikit pun. Dan hal ini berlangsung sejak Shuhei masih anak-anak hingga remaja.

FYI. Film Mother punya rating 16+ dan sangat tidak cocok ditonton oleh anak-anak. Selain bukan film keluarga yang ramah secara visual, ada banyak adegan kekerasan sekaligus seks yang nggak tipis-tipis. Sehingga nggak layak ditonton oleh anak di bawah umur.

Meski secara gamblang film ini menceritakan hubungan toxic antara Akiko dan Shuhei, tapi sudut pandang terfokus pada Shuhei. Bagaimana cara ia berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan, betapa sulitnya memutuskan sesuatu sekaligus mengambil keputusan, serta tindakan apa saja yang pada akhirnya dilakukan meski di luar nalar.

Tidak bisa tidak. Film Mother sangat saya rekomendasikan bagi kalian yang suka dengan film bergenre drama dan penuh lika-liku di dalamnya. Lengkap dengan persoalan yang pelik. Maka, film ini nggak flat dan sangat memainkan emosi siapa pun yang menonton. Film ini juga bisa menjadi pengingat: segala hubungan yang toxic, jika tidak dicegah, akan menghasilkan sesuatu yang tidak diinginkan. Ada beberapa hal yang terjadi di luar prediksi. Bukan hanya merugikan diri sendiri, tapi juga orang lain.

Sumber Gambar: YouTube Panap Media

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 September 2021 oleh

Tags: Film JepangFilm Mothernetflix
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

fear street slasher netflix mojok

Fear Street, Bukti kalau Film Slasher Belum Mati

24 Juli 2021
rurouni kenshin_ the final samurai x mojok

‘Rurouni Kenshin: The Final’, Live Action Terbaik yang Dibuat Persis Anime Aslinya

21 Juni 2021
3 Alasan Drakor Netflix When Life Gives You Tangerines Sayang Dilewatkan

3 Alasan Drakor Netflix When Life Gives You Tangerines Sayang Dilewatkan

14 Maret 2025
Profil dan Biodata Pemeran Utama Mask Girl dan Behind Your Touch, 2 Drakor Terpopuler di Netflix Saat Ini

Profil dan Biodata Pemeran Utama Mask Girl dan Behind Your Touch, 2 Drakor Terpopuler di Netflix Saat Ini

3 September 2023
Kontroversi King the Land dan Blundernya Drama Korea: Nggak Tobat-tobat dari Rasisme

Kontroversi King the Land dan Blundernya Drama Korea: Nggak Tobat-tobat dari Rasisme

14 Juli 2023
16 Drama Korea yang Harus Kamu Tonton sebelum 2022 Berakhir Terminal Mojok

16 Drama Korea yang Harus Kamu Tonton sebelum 2022 Berakhir

10 Desember 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.