Kegabutan saya baru-baru ini mengantarkan saya kepada niatan untuk menonton film-film yang sarat akan plot twist, thriller, dan ditambah dengan sentuhan horor. Setelah memutuskan berselancar di internet dan mengobok-ngobok film-film yang dianggap bagus dan punya plot twist. Saya akhirnya menemukan sebuah film dengan judul mother! Poster filmnya bergambar Jennifer Lawrence yang cakep sekali. Rilis tahun 2017 dan disutradari oleh Darren Aranofsky.
Di keterangan genrenya, film mother! bergenre thriller dan mystery. Dan yang semakin membuat saya penasaran, rating film ini ditulis sempurna oleh web tempat saya mencari film, skornya 10! Wow, sebegitu sempurnanyakah film ini? Tanpa basa-basi, akhirnya saya download film ini.
Jujur ketika pertama kali menonton film ini, yang saya tahu cuma dua. Ada Jennifer Lawrence dan sang sutradara Darren Aronofsky. Saya tahu Jennifer Lawrence karena saya pernah melihatnya di film Hunger Games dan X-Men. Saya tahu Darren Aronofsky karena saya pernah nonton film Noah yang sempat kontroversial itu. Referensi saya saat menonton film mother! yang dapat rating 10 ini cuma dua hal tersebut. Sisanya saya buta sekali dengan film ini.
Sebelum saya bercerita lebih jauh. Kalian harus paham bahwa saya akan menjelaskan film ini dengan sudut pandang orang yang benar-benar buta informasi film ini. Belum membaca reviewnya, alur ceritanya dan tetek bengek tentang film ini di Google. Jadi mungkin saya akan banyak menceritakan film ini dari sudut pandang orang yang belum tahu sama sekali tentang film atau simpelnya belum baca review filmnya di Google.
Mother! dengan m kecil adalah judul yang menurut kesan pertama saya adalah film tentang ibu-ibu yang depresi kehilangan anaknya atau ibu-ibu psikopat layaknya film Gone Girl. Eits, ternyata itu semua tidaklah benar. Cuplikan pertama memperlihatkan bahwa film ini memang bergenre thriller dan mystery. Ada seorang wanita diperlihatkan sedang terbakar. Adegan tersebut muncul hanya sepersekian detik yang kemudian dilanjutkan dengan cerita seorang suami dan istri yang saling mencintai yang tinggal di sebuah rumah. Cerita berlanjut dengan alur yang santai-santai saja. Jumpscare-nya juga selow-selow ae.
Saya masih terus berpikir soal kaitan cerita dengan judul film yang selama satu jam saya menonton tidak saya temukan sama sekali. Saya sempat dibuat girang ketika ternyata saya tahu bahwa si suami pemilik rumah yang diperankan Javier Bardem adalah seorang penulis. “Wah, mungkin ini cerita tentang penulis psikopat,” gumam saya dalam hati. Selipan-selipan horornya awalnya memang bikin penasaran. Saya sebagai orang awam (tanpa baca spoiler dan review film di Google sebelumnya) yang baru pertama nonton film ini dibuat bertanya-tanya mengenai apa sebenarnya kristal yang sangat dijaga oleh si suami? Mengapa bercak darah yang ada di lantai selalu muncul? Dan mengapa pikiran si istri yang diperankan Jennifer Lawrence seperti melihat sesuatu yang aneh saat menyentuh tembok rumah yang didiaminya? Sejauh itu saya masih penasaran dengan film ini dan belum mencium sesuatu yang aneh.
Namun setelah satu jam berlalu, akhirnya saya mencium sesuatu yang aneh. Dimulai dari adanya tamu asing tak diundang yang disambut si suami dengan sangat baik. Pertama-tama tamu itu hanya seorang pria. Tapi ujungnya dia bawa istrinya dan ternyata anaknya juga ikut datang. Keanehan semakin menyeruak ketika melihat tingkah laku si suami pemilik rumah, kesannya dia baik hati sekali kepada semua orang. Apalagi si istri mulai mempertanyakan siapa orang-orang asing yang datang ke rumahnya tersebut. Konflik mulai muncul ketika anak-anak si pria asing dan wanita asing yang datang ke rumah suami dan istri bertengkar dan saling bunuh. Saya semakin dibuat bertanya-tanya, ini film thriller bunuh-bunuhan tamu tak diundang, ya? Terus korelasinya sama judul film di mana?
Saya semakin mengernyitkan dahi ketika salah satu anak si tamu asing tewas di rumah suami dan istri. Setelah itu film ini tampak sangat absurd sekali. Orang-orang asing berbondong-bondong datang ke rumah si suami dan istri. Walau saya bisa menerima alasan orang-orang asing itu datang mungkin karena si suami pemilik rumah adalah seorang penulis terkenal. Namun adegan ketika banyak orang menjarah benda dan berbagai macam peralatan di rumah si suami dan istri ini membuat saya semakin bingung, film ini bercerita tentang apa? Judulnya mother!, tapi kok ini banyak orang asing kesurupan di rumah orang?
Tingkat keabsurdan film ini semakin gila setelah banyak orang datang berkumpul di rumah si suami dan istri. Awalnya untuk minta tanda tangan, foto bareng, dan tetek bengek saat ketemu penulis idola gitu. Tapi selanjutnya adegan beralih ke aksi yang sangat aneh dan gila yang berlatar hanya di sebuah rumah. Para tamu asing seperti orang gila yang tergila-gila dengan si penulis alias si suami.
Saya sempat teringat film Perfume (2006) ketika melihat si suami dipuja layaknya Dewa oleh fansnya. Tapi ternyata film ini berbeda dengan film Perfume. Di rumah si suami dan istri, para tamu asing bertindak semena-mena dan bertingkah sangat gila. Ada yang pesta (joget-joget doang hingga seks), membunuh, mencuri, hingga ada aksi perang. Astaga, pikiran saya semakin dibuat kerja keras menerjemahkan film ini.
Hingga akhirnya film ini ditutup dengan adegan seorang wanita yang bangun tidur. Awalnya adegan ini sudah disajikan di awal film dengan wanita yang bangun tidur tersebut adalah si istri yang diperankan Jennifer Lawrence. Tapi di akhir film, yang bangun tidur itu bukan lagi si Jennifer Lawrence, nah lo!
Credit film sudah selesai dan saya masih belum bisa mencerna dengan baik apa makna judul film mother! terhadap alur cerita yang menurut saya sangat tidak nyambung. Saya kira setelah nonton film ini sampai habis, saya diberikan jawaban menyoal korelasi judul film dengan berbagai adegan-adegan aneh di film ini. Sempat terpikir bahwa film ini tentang seorang penulis psikopat, ibu rumah tangga depresi (part ini sebenarnya dihadirkan, tapi tetap tidak menjawab korelasinya terhadap judul film) atau suami dan istri yang hobi ngebunuh. Tapi pikiran saya diacak-acak dan dibuat mutar-mutar sama si sutradara. Dan yang mengejutkannya setelah membaca beberapa review tentang film ini. Ternyata film ini tidak sekadar film thriller, horor, dan misteri. Lebih dari itu, film ini semacam alegori yang diambil dari tema-tema yang agak sensitif kalau dibahas.
Mother! memang film absurd plus aneh. Apalagi sebelum nonton film ini kalian tidak baca review-nya di Google. Saya jamin kalian akan selalu bertanya-tanya dan berseloroh seperti ini, “Ini film apaan, sih! Masih jelasan film Gundala!”
Maka dari itu sebelum nonton film ini pastikan jangan mencari spoiler-nya di Google. Kalau sudah tahu maknanya, dijamin nontonnya nggak bakal seru dan penasaran lagi.
BACA JUGA Rekomendasi Film Pendek Bagus di YouTube atau tulisan M. Farid Hermawan lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.