Fasilitas UNNES Semakin Lengkap Setelah Saya Jadi Alumni, Jadi Menyesal Lulus Cepat 

Fasilitas UNNES Semakin Lengkap Setelah Saya Jadi Alumni, Jadi Menyesal Lulus Cepat Mojok.co

Fasilitas UNNES Semakin Lengkap Setelah Saya Jadi Alumni, Jadi Menyesal Lulus Cepat (https://unnes.ac.id/)

Sudah terlalu banyak cerita, atau mungkin lebih tepat disebut sambatan, fasilitas kampus atau sekolah semakin keren setelah seseorang jadi alumni. Cerita semacam itu juga menimpa saya. Saya merasa fasilitas Universitas Negeri Semarang atau UNNES semakin lengkap setelah saya lulus pada 2018 lalu. 

Sedikit kilas balik, saat saya menempuh S1 jurusan Ilmu Politik di UNNES, lingkungan kampus masih sepi dan jauh dari kesan keramaian. Asal tahu saja, walau berada di Kota Semarang, lokasi UNNES memang agak terpencil. Saat malam hari, suasana sekitar kampus begitu gelap karena minimnya penerangan jalan. Suasananya kian mencekam karena cerita horor tentang dosen gaib yang beredar di kalangan mahasiswa. 

Akan tetapi, kondisi tersebut akan sulit kalian temukan di UNNES versi sekarang ini. Sebab, dalam beberapa tahun terakhir, pihak universitas mulai melakukan banyak pembenahan. Berikut ini beberapa perbaikan yang dilakukan kampus yang membuat saya menyesal telah lulus cepat. Lebih tepatnya, saya menyesal tidak jadi mahasiswa Unnes di generasi ini. 

#1 Tersedia lampu penerangan yang cukup di setiap fakultas

Dulu, melintasi area kampus saat malam hari terasa seperti sedang berada di adegan film horor. Terutama di jalur yang menghubungkan Fakultas Ekonomi hingga Fakultas Keolahragaan. Pencahayaan saat itu sangat minim—remang-remang, bahkan nyaris gelap. Mahasiswa yang mengikuti kelas sore atau aktif dalam kegiatan organisasi malam hari harus ekstra hati-hati. Risiko tersandung, tersesat, atau bahkan mengalami kejadian mistis menjadi kekhawatiran yang cukup nyata. Kurangnya penerangan memang menjadi persoalan yang cukup klasik di UNNES pada masa itu.

Kini, situasinya sudah jauh lebih baik. Deretan lampu jalan telah dipasang secara merata dan menyala dengan terang, menerangi setiap sudut jalur antar fakultas. Area yang dulunya gelap dan menimbulkan rasa waswas kini terasa jauh lebih aman dan nyaman untuk dilalui, bahkan pada malam hari. Berkat fasilitas lampu penerangan jalan ini, tentu membuat aktivitas mahasiswa di luar jam kuliah bisa berjalan lebih lancar tanpa kekhawatiran berlebihan soal keselamatan.

#2 Terdapat bangku di sepanjang trotoar, UNNES menjadi ruang nyaman untuk berkumpul

Trotoar di UNNES kini bukan sekadar jalur untuk berjalan kaki saja. Sepanjang jalan yang menghubungkan antar fakultas telah dipasang bangku-bangku yang tertata rapi, memberikan tempat istirahat yang nyaman bagi mahasiswa. Mereka yang lelah berkeliling kampus atau menunggu jam kuliah berikutnya bisa duduk santai tanpa harus jongkok di tangga atau duduk di rerumputan yang kurang nyaman.

Bahkan, hampir setiap malam bangku-bangku tersebut selalu dipenuhi mahasiswa yang ingin bersantai, berdiskusi, atau sekadar melepas penat setelah aktivitas sehari-hari. Tak jarang pula, warga sekitar memanfaatkan ruang ini sebagai tempat berkumpul yang nyaman.

Padahal, dulu suasana kampus yang sepi dan minim fasilitas ini sering kali menimbulkan kesan suram dan kurang ramah. Namun, beda cerita dengan saat ini, bangku-bangku di sepanjang trotoar dan lingkungan yang lebih terbuka menghapus kesan mencekam. Tempat duduk ini tidak hanya berfungsi sebagai fasilitas praktis, tetapi juga menjadi titik kumpul yang mempererat interaksi sosial antar mahasiswa. Berkat perubahan ini, mahasiswa punya pilihan lain untuk nongkrong di kampus selain warung burjo terdekat.

#3 Jembatan penyebrangan dari FBS ke fakultas lain

Selanjutnya ada terobosan infrastruktur yang sangat layak diapresiasi yaitu pembangunan jembatan penyeberangan yang menghubungkan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) dengan kawasan kampus timur, meliputi Fakultas Ekonomi (FE), FISIP, FIPP, FIK, dan FH. Sebelum jembatan ini dibangun, mahasiswa UNNES harus menyeberang jalan raya yang padat dan ramai sehingga memakan waktu lebih lama dan menjadi kendala terutama saat jadwal kuliah yang mepet.

Dengan adanya jembatan ini, mobilitas antar fakultas berangsur-angsur menjadi jauh lebih mudah dan aman. Mahasiswa bisa menyeberang tanpa harus berhadapan langsung dengan lalu lintas kendaraan di area kampus, sehingga perpindahan antar fakultas menjadi lebih efisien. Namun, sayangnya jembatan tersebut tidak dibuka pada malam hari, sehingga mahasiswa yang beraktivitas setelah matahari terbenam mau tidak mau harus menyebrang di bawah jembatan.

#4 UNNES kini punya shuttle run, mahasiswa bisa lebih menghemat tenaga sebelum melakukan aktivitas kampus

Unnes juga menyediakan layanan shuttle run yang sangat membantu mahasiswa dalam menjalani aktivitas sehari-hari di kampus. Shuttle beroperasi mulai pagi hingga sore hari dengan jadwal yang cukup sering, sehingga mahasiswa tidak perlu menunggu lama untuk berpindah lokasi. Armada yang memadai membuat perpindahan antar fakultas maupun fasilitas kampus yang cukup luas jadi lebih mudah dan nyaman.

Adanya layanan shuttle run menjadi solusi yang sangat membantu, apalagi jika dibandingkan dengan pengalaman saya dulu saat masih kuliah. Saat itu, berjalan kaki dari satu fakultas ke fakultas lain sering kali membuat badan basah oleh keringat sebelum kegiatan kampus benar-benar dimulai.

Kini, dengan adanya shuttle, mahasiswa dapat menghemat tenaga dan waktu secara lebih baik. Perjalanan antar lokasi di kampus juga menjadi lebih efisien, sehingga mereka bisa lebih fokus menjalani perkuliahan maupun mengikuti berbagai aktivitas organisasi tanpa harus kelelahan berlebih.

#5 Gedung parkir bertingkat bermunculan di beberapa fakultas UNNES

Dahulu, mencari tempat parkir di lingkungan kampus UNNES seringkali menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa. Lahan parkir yang terbatas membuat persaingan untuk mendapatkan spot yang strategis dan aman untuk parkir menjadi sangat ketat. Bagi banyak mahasiswa, mendapatkan tempat parkir terasa seperti sebuah keberuntungan, apalagi saat jam-jam sibuk perkuliahan. Kondisi ini tentunya menimbulkan rasa kurang nyaman, terutama bagi mereka yang harus datang pagi-pagi demi mendapatkan posisi parkir yang layak.

Ketatnya persaingan ini tak jarang malah memicu ketegangan antar mahasiswa dari fakultas yang berbeda. Bahkan, situasi tersebut kerap menjadi bahan sindiran dan perdebatan di media sosial, di mana mahasiswa merasa bahwa tempat parkir mereka diambil alih oleh rekan dari fakultas lain. Sehingga kehadiran fasilitas gedung parkir bertingkat tiga di beberapa fakultas tersebut seharusnya mampu meredakan konflik sekaligus memberikan solusi yang lebih efisien dan nyaman bagi seluruh staf dan mahasiswa.

Itulah beberapa pembaruan fasilitas yang menghiasi kampus UNNES setelah saya lulus. Fasilitas-fasilitas yang dulu hanya bisa dibayangkan, kini benar-benar hadir dan memberikan manfaat nyata bagi mahasiswa yang masih aktif berkuliah. Kampus yang dulu terasa sepi dan jauh dari kata “nyaman” kini telah menjelma menjadi ruang belajar yang lebih ramah, modern, dan layak untuk dijadikan tempat tumbuh—bukan hanya secara akademik, tapi juga sosial dan personal. Jujur saja sebagai alumni ada perasaan bangga dan sedikit iri hati pada mahasiswa UNNES sekarang. 

Penulis: Dimas Junian Fadillah
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Keunikan UIN Jogja, Mahasiswanya seperti Nggak Kuliah di Kampus Islam

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version