Seminggu setelah tulisan Mas Gusti Aditya rilis yang judulnya “Kalau Fans ‘Kimetsu no Yaiba’ Banyak Dibenci, Itu Memang Beralasan”, saya jadi gatal ingin menanggapi tulisan tersebut. Sebagai penggemar anime, salah satunya adalah Kimetsu no Yaiba, saya rasa tiga alasan yang ditulisnya ra masok blas!
Pertama, bahwa fandom Kimetsu no Yaiba menganggap anime mereka lebih baik dari One Piece, Naruto atau pun Dragon Ball itu wajar. Hal serupa juga dilakukan oleh fandom anime lain bahkan fandom Haikyuu! justru lebih cringe dalam menanggapi anime kesukaan mereka. Walaupun umur anime ini masih seujung upil, tapi dibanding ketiga seniornya secara kualitas grafis, Kimetsu no Yaiba adalah yang terbaik. No debat.
Menilik seringnya manga diadaptasi menjadi anime dengan hasil yang kurang memuaskan, Kimetsu no Yaiba bisa dianggap pengecualian karena hasilnya salah satu yang terbaik. Gradasi warna yang dihasilkan, refleksi gambar, dan cahaya yang memanjakan mata sungguh eyegasm sekali dibandingkan dengan tiga pendahulunya yang sudah lebih dulu rilis. Kualitas itu bukan selalu perkara usia, kan?
Belum lagi, karakter Goku dan Naruto itu bukan sosok ayah yang baik. Goku sedari kecil mengajarkan anaknya untuk ikut bertarung, belum lagi Naruto yang hari ulang tahun anaknya saja lupa. Jutsu pamungkasnya pun aneh menurut saya, yakni ceramah no jutsu. Saran saya lebih baik Naruto ganti profesi dari hokage menjadi pengisi pengajian di masjid dan ceramahnya di-upload di YouTube. Kalo perlu collab dulu bareng artis biar subscriber-nya cepet naik. Luffy pun sama, gayanya yang slengekan juga bukan hal baik untuk dicontoh.
Dibandingkan dengan Tanjiro, mereka bertiga bukan apa-apa, sebab Tanjiro adalah kakak yang sangat sayang dengan adiknya. Adiknya dilindungi dari segala macam serangan, baik dari pasukan pembasmi iblis atau dari sesama iblis itu sendiri. Selain itu adiknya yang manusia setengah iblis dimasukkan ke kotak kayu dan digendong ke mana-mana walau dia tahu di dalam situ pengap, kurang sayang apa lagi coba?
Alasan kedua, membandingkan Tanjiro dengan karakter utama lain adalah hal sangat wajar. Lha wong, kita saja kadang suka dibandingkan dengan anak tetangga, apalagi ini anime yang secara cerita, tokoh, hingga grafisnya dibandingkan, ya, wajar. Toh, yang menyatakan Kimetsu no Yaiba anime terbaik saat ini juga bukan fans, melainkan hasil fair dari jajak pendapat.
Dikutip dari Crunchyroll, Kimetsu no Yaiba memenangkan tiga penghargaan dari 18 kategori penghargaan. Penghargaan pertama yang didapat dalam kategori best fight scene saat Tanjiro dan Nezuko melawan Rui. Kita disuguhkan scene pertarungan dengan alur cerita mendebarkan, ditambah dengan kualitas grafis yang sangat eyegasm.
Penghargaan kedua yang dimenangkan Tanjiro adalah kategori Best Boy. Tanjiro mengalahkan tiga seniornya, yakni Naruto, Goku, dan Luffy yang bahkan tidak ada di sana. Hal ini juga membuktikan bahwa karakter Tanjiro tidak bisa disepelekan saat ini. Usia anime ini memang masih sangat muda, tapi di balik itu karakter Tanjiro sebagai protagonis bisa dianggap sejajar atau bahkan lebih baik dibanding tiga seniornya tersebut.
Terakhir, Kimetsu no Yaiba memenangkan jajak pendapat dalam kategori Anime of the Year. Tiga penghargaan tersebut semakin memantapkan posisi Kimetsu no Yaiba sebagai anime terbaik saat ini, mengalahkan pesaing lain dari yang rilis lebih dulu atau yang satu angkatan. Terlebih jejak pendapat itu diambil saat anime ini sedang naik-naiknya. Hal yang sangat wajar jika banyak yang vote hingga anime ini jadi anime terbaik mengalahkan anime lain yang tidak kalah populer.
Selain itu, lagu opening “Gurenge” (紅蓮華) dari LiSA menambah kesan sempurna bahwa Kimetsu no Yaiba adalah anime lengkap saat ini dan sejajar atau bahkan lebih baik dibanding tiga anime senior yang disebutkan Mas Adit dalam tulisannya. Lagu, grafis, alur cerita, dan karakter yang kuat menjadi faktor terpilihnya Kimetsu no Yaiba menjadi anime yang terbaik.
Semua alasan yang Mas Adit sebutkan dalam tulisan tersebut masih terlampau umum. Jika diperhatikan, masih banyak fandom anime lain yang lebih nggatheli. Mendewakan suatu hal dalam bentuk anime, tokoh, atau persona dari seseorang itu sudah hal biasa yang manusia lakukan. Apalagi jika anime tersebut sedang hype saat itu. Jadi, menurut saya kurang tepat jika mengatakan fans anime ini layak untuk dibenci karena tiga hal tersebut.
By the way, Mas Adit emang nggak gemes ya sama Nezuko?
BACA JUGA Kimetsu no Yaiba, Anime Paling Bagus dari Segi Kualitas Animasinya
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.