Kehadiran FamilyMart menambah daftar convenience store alias toko kelontong modern yang hadir di Indonesia. Gerai convenience store asal Jepang ini baru buka di beberapa kota besar di Pulau Jawa dan Bali saja, Kota Surabaya termasuk kota yang punya banyak FamilyMart. Kalau Indomaret terang-terangan bersaing dengan Alfamart, FamilyMart terang-terangan bersaing dengan Lawson. Alasannya jelas karena FamilyMart dan Lawson punya konsep yang sama, yaitu menjual kopi dan Korean street food.
Tapi, saya tidak sedang membandingkan mana yang lebih unggul. Saya mau cerita betapa FamilyMart memberi apa yang selama ini saya cari pada convenience store.
Daftar Isi
Wifi dan AC yang dingin adalah perpaduan sempurna
Sudah umum kalau orang nongkrong yang dicari wifi gratis. Sejauh yang saya tahu tidak semua convenience store menyediakan wifi gratis, tapi ada beberapa Indomaret Point di Surabaya yang menyediakan wifi gratis. Minusnya, Indomaret Point jumlah tempat duduknya cuma sedikit dan kebanyakan hanya menyediakan outdoor.
Dengan hawa Surabaya yang panasnya amit-amit, orang lebih memilih duduk di tempat indoor yang dingin. Saya pribadi hampir setiap hari keliling Kota Surabaya di siang hari, sekarang memilih FamilyMart sebagai tempat perhentian. Alasannya karena selain ada wifi gratis, kepala saya juga lebih cepat dingin, karena AC-nya memang lebih dingin dibandingkan convenience store lainnya.
Toilet FamilyMart bersih dan estetik
Harus diakui, toilet adalah salah satu kebutuhan konsumen convenience store. Kalau biasanya toilet di convenience store lain tidak punya standar, FamilyMart punya standar toilet seperti di coffee shop. Kloset duduk, ada tisu di samping kloset, dan yang penting baunya harum. Di bagian luar toilet disediakan wastafel, satu set dengan sabun cuci tangan, tisu dan cermin estetik yang bisa difungsikan oleh mbak-mbak untuk touch up make up sebelum meninggalkan tempatnya.
Jadi menurut saya, kondisi toilet menjadi salah satu alasan orang betah lama di FamilyMart, mau berapa kali ke toilet tidak jadi beban pikiran karena toiletnya selalu bersih, baunya harum dan serasa duduk di toilet rumah.
Bisa menciptakan vibes bahagia
Ini pintarnya convenience store satu ini, bisa membaca vibes kota Surabaya. FamilyMart yang berada di Jalan Tunjungan dengan yang lokasinya dekat tempat tinggal saya punya vibes yang berbeda. FamilyMart di Jalan Tunjungan vibesnya layak disebut coffee shop, apalagi di sana baristanya robot. Yang nongkrong rata-rata berdandan rapi, pasangan yang sedang kencan, geng mahasiswa necis atau sekumpulan karyawan sedang makan siang. Suasana store Tunjungan terasa “sangat cafe”.
Kalau vibes di Tunjungan terasa “sangat cafe”, di dekat rumah saya vibesnya seperti resto keluarga. Mungkin karena lokasinya dekat dengan perumahan. FamilyMart memang punya konsep menjadikan semua pelanggan sebagai keluarga, tapi saya tak menyangka kalau FamilyMart di dekat rumah saya menyediakan meja dengan 4 kursi, seukuran meja makan untuk keluarga kecil.
Saya sendiri saat sedang malas masak, dengan sadar mengajak suami dan dua anak saya untuk makan malam di FamilyMart. Alasannya jelas, yang pertama karena saya malas masak, yang kedua cari tempat adem, alasan ketiga karena harga menu paket nasinya murah meriah, mulai dari harga sebelas ribuan dan paling mahal enam belas ribu.
Alasan selanjutnya rasa makanan cocok di lidah keluarga saya, saya tidak bilang enak, tapi cocok. Dua alasan terakhir ini sama pentingnya, yaitu tidak digigit nyamuk dan tidak perlu ganti baju bagus kalau cuma ke FamilyMart..
Es krim yang kelewat niat
Keluarga kecil saya bukan satu-satunya yang suka menghabiskan waktu bersantai di FamilyMart. Sering juga saya menjumpai pemandangan menyenangkan, si ayah bercelana pendek dan si ibu pakai daster, datang bersama anak balitanya. Mereka datang cuma untuk menikmati ice cream cone bersama. Saya akui, rasa ice cream FamilyMart terlalu niat dan enak untuk harga sembilan ribu Rupiah.
Buat arek Suroboyo yang malas mikir cari tempat nongkrong untuk malam mingguan, saya menyarankan sudahlah nongkrong di FamilyMart Tunjungan saja. Dan saran saya buat keluarga muda, habiskan weekend saat tanggal tua di FamilyMart terdekat. Quality time keluarga dapat, suasana ademnya dapat, anak-anak senang dan yang penting kantong aman.
Beragam kegiatan yang hanya bisa dilakukan di FamilyMart
Ada beberapa kegiatan unik yang tidak bisa dilakukan di convenience store yang lain. Kegiatan pertama adalah momong anak. Di FamilyMart ayah bisa bebas main petak umpet dengan anak di antara rak sambil nyuapin anak, sementara si ibu bisa me time tipis-tipis menikmati semangkuk Tteokbokki seharga dua puluh tiga ribu sambil nonton drakor.
Kegiatan kedua adalah WFA atau Work From Anywhere, biasanya dilakukan berjam-jam di area outdoor, mulai meeting online sampai mengisi waktu istirahat dengan push rank, semuanya bebas dilakukan berlama-lama di FamilyMart. Mereka-mereka ini biasanya ditemani rokok dan selalu memesan KSK (Kopi Susu Keluarga).
Kegiatan selanjutnya adalah mengerjakan tugas kuliah, biasanya sekelompok mahasiswa datang, makan siang lalu dilanjutkan berjam-jam sampai sore membahas tugas. Ini jelas mahasiswa yang sedang ngirit, atau mungkin mahasiswa daerah yang cerdas. Karena cari wifi gratis dan tempat adem di coffee shop wilayah Surabaya bisa bikin kantong mahasiswa perantauan jebol, apalagi kalau gaji orang tuanya sebesar UMR Jogja.
Ada yang arisan di FamilyMart
Nah, untuk kegiatan yang terakhir ini agak ajaib. Percaya atau tidak saya menyaksikan sekumpulan ibu-ibu dengan dresscode kuning datang di jam-jam menjelang makan siang, mungkin jumlahnya sepuluh orang. Setelah memesan menu, mereka mengatur meja dan melakukan serangkaian kegiatan arisan pada umumnya, ngocok arisan lalu foto-foto. Sebenarnya pemandangan ini lumrah dijumpai di resto atau di cafe, tapi ini convenience store.
FamilyMart terbukti bisa memberikan kebahagiaan dengan sederhana, dan membebaskan konsumen untuk menjadi dirinya sendiri. Bayangkan, ada yang cuma ngadem beli kopi tapi duduk berjam-jam, ada yang momong anak, ada yang meeting online bahkan arisan.
Yang kurang cuma satu, konsumennya terlalu manja, lupa kalau FamilyMart adalah convenience store, bukan coffee shop yang pelayannya punya tugas membereskan meja. Khawatirnya, kebiasaan konsumen tak mau buang sampahnya sendiri lama-lama akan mengurangi keramahan karyawan.
Penulis: Rina Widowati
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Perang Convenience Store Asal Jepang di Indonesia: Lawson vs FamilyMart