Fadil Jaidi, Influencer Paling Totalitas yang Patut Diapresiasi

Fadil Jaidi, Influencer Paling Totalitas yang Patut Diapresiasi terminal mojok.co

Nama seorang influencer tanah air kembali trending di Twitter. Hal seperti ini sebenarnya biasa terjadi. Namun, yang berbeda trending tersebut auranya lebih positif. Ia menjadi trending karena cara endorse-nya tampak sangat niat: totalitas, unik, lucu, dan imajinatif. Hal inilah yang kemudian menjadikan penonton jadi terhibur. Ya, dia adalah Fadil Jaidi, anaknya Pak Muh dengan 4,8 juta followers di Instagram.

Unik dalam nge-endorse sebenarnya sudah jadi identitasnya Fadil Jaidi. Saat nge-endorse dia selalu menampilkan effort yang luar biasa: dari cara ngomongnya, ekspresinya, caranya mempromosikan barang, semuanya ditampilkan dengan tulus banget. Sebagai salah satu pengikutnya di Instagram, sering kali saya malah merasa kalau Fadil itu bukan lagi mempromosikan jualan orang lain, tapi justru jualannya sendiri. Mulai dari pakaian laki, pakaian perempuan, bahkan gendongan bayi, Fadil sikat semuanya dengan konsepnya yang anti-mainstream.

Saya yakin, kalau ada penghargaan influencer terniat dan terkocak, Fadil, lah, juaranya!

Beberapa waktu terakhir, ketika meng-endorse pakaian, ia seolah menjadi karyawan toko pakaian di sebuah pasar. Nama tokonya adaah Toko Cik Lenny. Seperti  biasa, Fadil juga melibatkan orang-orang di rumahnya. Kita yang nonton story tersebut pun rasanya kayak beneran jadi calon pembelinya.

Suasana toko pun dibikin senatural mungkin. Bagian rumah Fadil yang tersorot kamera saat lagi nge-endorse disuap jadi kayak toko beneran. Ada baju jualan yang digantung di tangga dan lampu, ada manekin yang sudah dipasangi pakaian, bahkan kayu yang dipakai untuk ngambil baju jualan yang tergantung pun ada.

Akting Fadil sebagai karyawan toko pun pas banget. Sebagai seseorang yang pernah bekerja selama lima tahun sebagai karyawan toko pakaian, saya merasa relate banget dengan cara Fadil Jaidi berjualan.

Bagaiamana cara Fadil Jaidi memanggil calon pembeli, melayani pembeli, menjelaskan detail jualan (baik dari harga sampai bahan), sok jual mahal padahal mau, ngebiarin pembelinya pergi dulu terus dipanggil lagi, nanya bosnya perihal harga, ngobrol sama karyawan toko sebelah: semuanya relate, Mylov! Bahkan, saat ia ngoceh, “Nggak punya duit tuh pasti,” saat dicuekin calon pembeli, itu juga relate banget.

Semua yang dilakuin Fadil Jaidi tersebut, membuat saya benar-benar nggak ngerasa kayak nonton influencer yang lagi mempromosikan barangnya. Dan dari sekian banyak influencer, sejauh ini yang saya lihat beneran “jualan” saat lagi nge-endorse, ya cuma Fadil.

Sebagai seorang influencer, Fadil beda dari kebanyakan influencer. Ia bisa dibilang nggak nggak jaim. Ia pun memanfaatkan kecintaan banyak orang terhadap keluarganya dengan cara yang positif. Keluarganya diajak jadi bagian dari pekerjaannya.

Sebagai penonton, dari cara Fadil mempromosikan barang endorse-an, ia sangat terlihat melakukannya betul-betul dari hati. Ia tampak benar-benar menghargai sesuatu yang sudah dipercayakan pihak lain padanya. Hal semacam ini, sangat pantas untuk diapresiasi. Supaya, lebih banyak lagi influencer yang lebih kreatif ketika nge-endorse. Influencer yang nggak sekadar modal, “Sumpah ini tuh bagus bangettt!”

Sumber Gambar: Unsplash.com

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version