Saya yang dulunya masuk golongan “apa cuma saya yang nggak pernah nonton Ikatan Cinta” sekarang sudah berubah menjadi penonton yang hampir setia nonton sinetron satu itu. Belum bisa dibilang setia apalagi setia banget atau setia garis keras, lantaran sejak kali pertama mulai menonton Ikatan Cinta sampai pada episode tadi malam, ada beberapa episode yang saya lewatkan. Yah, kendalanya macam-macam, terlalu panjang kalau mau dijelasin. Meskipun nggak bisa nonton, buka Twitter atau IG adalah jalan ninja saya untuk mendapat rangkuman cerita dari episode yang terlewatkan.
Selama nonton sinetron Ikatan Cinta, beberapa episode belakangan tuh bisa dibilang adalah episode-episode yang “menyala”. Konflik-konflik utamanya sudah mulai dipecahkan. Mulai dari identitas Reyna sampai pada kasus pembunuhan Roy yang para penonton sudah tentu tahu siapa pelaku sebenarnya. Meski selama konflik-konflik itu dipecahkan, ada juga rasa kecewa karena ternyata apa yang diharapkan terjadi atau justru nggak diharapkan terjadi ternyata cuma prank. Wqwqwq. Sudah capek-capek over thinking, tahunya sekadar mimpi atau halunya si tokoh. Salah satu contohnya ya adegan baru-baru ini, saat Elsa ditangkap polisi. Ternyata cuma mimpinya Mama Sarah.
Nah, khusus untuk episode tadi malam, rasanya benar-benar seru dan nggak nyantai. Al dan Andin mulai membeberkan bukti-bukti yang menguatkan bahwa memang Elsa lah pelaku pembunuhan Roy.
Sepanjang bukti-bukti itu dibeberkan, jantung saya sebagai penonton ikut deg-degan. Elsa tuh yah, benar-benar bebal. Ditunjukkin satu bukti, masih saja mengelak. Dikasih lihat bukti yang lain, masih juga membela diri. Senyum pura-pura nggak bersalah dan playing victim-nya itu, lho, bikin gregetan sampai ingin memaki.
Saking bingungnya mau ngomong apa, Elsa malah menuduh Andin masih cinta sama Nino. Issshhh!
Ketika kemudian Andin membalas dengan kalimat, “Kamu nggak lihat Mbak sekarang? Mmm…? Kamu lihat, kan? Betapa bahagianya Mbak sekarang mendapatkan Mas Al. Mas Al sudah dikirim dari Tuhan dan dia versi yang jauh lebih baik. Kalau cemburu, sayang sekali, Elsa, Mbak sama sekali nggak cemburu.” Anciaaattt… Mamposss si Elsa! Kalimat ini tuh bukan cuma membungkam Elsa, tetapi juga menampar Nino, bahkan Oma Chan sekalian.
Eh, iya, episode tadi malam juga Oma Chan sudah nggak gampang percaya dengan drama playing victim-nya Elsa, ya? Satu kemajuan juga, nih, setelah sebelumnya ada Nino yang nggak lagi pakai kalimat andalan, “Apa benar begitu, Elsa?” Atau bisa luluh ketika sudah dapat suntikan kata sayang dari Elsa.
Saat Al dan Andin mempresentasikan bukti-bukti yang mengarah kepada Elsa, saya yakin di hati dan pikirannya Elsa terus terngiang-ngiang mantra ajaibnya, “Tenang Elsa, tenang.” Makanya dia bisa tetap tersenyum, membela diri, bahkan berusaha menyerang balik. Meski pada kenyataannya, tingkah dan ucapan Elsa justru menampakkan bahwa dia memang sedang ketakutan, makanya sejak awal kedatangan Al dan Andin ke rumah Nino pada episode tadi malam, Elsa sudah berusaha mengusir mereka. Adegan ini juga keren, sih. Al melindungi Andin dari perlakuan kasar Elsa, sementara Andin menenangkan Al yang sudah emosi. Pas sekali!
Sayangnya, episode tadi malam bersambung saat lagi seru-serunya. Jadi, ada bahan tebak-tebakan lagi akan bagaimana kelanjutan cerita nanti malam. Entah bagaimana lagi Elsa akan berusaha membela diri. Mama Sarah juga belum ngomong apa-apa, padahal dia tahu betul apa yang sebenarnya terjadi.
Saya, sih, berharapnya tokoh Sumarno—yang juga pernah trending di Twitter—akan dihadirkan kembali. Sumarno ini termasuk saksi kunci yang bisa menguatkan bukti-bukti yang ada. Biar makin susah bagi Elsa untuk berkelit.
Okelah kalau begitu, mari kita menunggu sambil halu sendiri dengan alur ceritanya. Eh iya, kalau misalnya ada perkumpulan atau komunitas pencinta Ikatan Cinta, saya sepertinya akan mencalonkan Bung Fiersa Besari jadi ketuanya. Meskipun kayak saya yang beberapa kali nggak nonton, doi lumayan aktif bahas Ikatan Cinta di medsosnya, wqwqwq.
Sumber Gambar: YouTube RCTI
BACA JUGA Menghitung Kekayaan Aldebaran Suaminya Andin di ‘Ikatan Cinta’ dan tulisan Utamy Ningsih lainnya.