Ending Little Women: 7 Pelajaran Penting dari Kisah Oh Bersaudara

Ending Little Women 7 Pelajaran Penting dari Kisah Oh Bersaudara Terminal Mojok

Ending Little Women 7 Pelajaran Penting dari Kisah Oh Bersaudara (Instagram Netflix Korea)

Para penonton drakor Little Women akhirnya bisa bernapas lega setelah episode 12 resmi tayang tadi malam (9/10/2022). Sebagaimana episode terakhir drakor pada umumnya, menonton episode terakhir terkadang memang menimbulkan perasaan aneh, semacam penasaran pengin tahu ending cerita, tetapi juga nggak rela untuk berpisah dengan cerita dan karakter yang selama ini bikin betah nonton.

Sebagai salah satu penonton drakor Little Women, saya bisa bilang drakor ini nyaris sempurna di segala lini. Saya suka bagaimana drakor ini tampil sebagai cerita dengan women centric yang kuat. Entah pemainnya, sinematografinya, story line-nya, twist after twist-nya, bahkan sampai ending pun sangat memuaskan. Semua rasa penasaran, kesal, dan geregetan selama nonton drakor ini terbayar tuntas dari tangan In Joo (Kim Go Eun). Daebak!

Dari kisah yang semenarik itu untuk ditonton alias sayang banget kalau dilewatkan, ada beberapa hal yang menurut saya sangat menarik untuk dijadikan pelajaran dari hubungan Oh bersaudara. Yah, semacam “dari Oh sisters kita belajar…” gitulah ceritanya.

#1 Komunikasi dalam hubungan itu penting sekaligus nggak mudah

Sudah jadi pengetahuan umum bahwa yang namanya komunikasi sangat penting dalam menjalin hubungan, hubungan apa pun itu, termasuk hubungan saudara.

Penonton setia drakor Little Women pasti tahu betapa menyebalkannya sikap dan perkataan Oh In Hye (Park Ji Hoo) kepada kedua kakaknya. Saya bahkan sempat mengira In Hye ini memang tipikal adik yang susah dibilangin, kepala batu, dan nggak mau ikut aturan.

Namun, setelah menonton sampai episode terakhir, saya bisa menarik kesimpulan bahwa In Hye ternyata nggak seburuk itu. Dia tipe orang yang nggak enakan dan nggak mau terus-terusan jadi beban. Limpahan perhatian dan kasih sayang dari kakaknya, membuat In Hye punya ketakutan sendiri. Dia takut kalau dia nggak bisa membalas semuanya. Meskipun dicintai sebegitunya oleh kakak sendiri sebenarnya adalah hal yang wajar, apa yang dirasakan oleh In Hye terasa masuk akal.

Sebagai penonton, saya memang menyayangkan sikap dan pilihan In Hye yang seperti membangun tembok sendiri bagi dirinya. Berbeda dengan kedua kakaknya yang saling berbagi cerita, In Hye terkesan menutup diri. Alasannya ya itu tadi, In Hye merasa jadi beban untuk kakak-kakaknya dan nggak nyaman untuk berbagi cerita.

Meskipun In Hye sempat menyebalkan, dari dia saya belajar bahwa membangun komunikasi dalam hubungan persaudaraan itu memang penting, tetapi sekaligus nggak mudah. Nggak semua orang bisa seterbuka itu untuk cerita bahkan kepada saudara kandung sendiri, lho.

#2 Nggak ada cara instan untuk jadi kaya

Siapa yang nggak bahagia jika tahu-tahu dapat warisan 72 miliar? Kalau jadi In Joo pun saya akan berbinar-binar. Di episode terakhir Little Women, In Joo boleh jadi mendapatkan apa yang selama ini dia impikan. Namun, untuk bisa sampai ke sana, dia harus melalui beragam rintangan yang mengancam nyawa. Bukan cuma sekali lho In Joo hampir pindah alam, berkali-kali, Gaes.

In Kyung yang dapat warisan pun nyatanya nggak beruntung-beruntung amat. Sebab, utang yang ditinggalkan oleh neneknya, ternyata lebih besar daripada warisan yang ada. In Hye juga kurang lebih sama nasibnya. Sebelum impiannya bisa kuliah di luar negeri terwujud, dia harus masuk kandang dakjal. Berhadapan langsung dengan pasangan suami-istri yang jahatnya 11-12 sama Choi Doha di Big Mouth.

Dari segala macam hal menegangkan yang dihadapi oleh Oh bersaudara, saya bisa bilang bahwa nggak ada cara instan untuk jadi kaya alias perlu usaha yang “berdarah-darah”.

#3 Jangan gampang percaya pada orang lain

Siapa yang gemes dengan karakter In Joo yang selalu lola dalam banyak situasi? Dia bisa terjebak dalam skenario duit 70 miliar itu kan karena terlalu percaya sama bestienya sendiri. Segampang itu bagi dia untuk tanda tangan ini dan itu, tanpa tahu isi surat yang ia tanda tangani.

Bahkan, poin jangan gampang percaya kepada orang lain pun bisa dilihat dari orang-orang di sekitar villain dari drakor ini. Anak buah yang disangka setia, ternyata pengkhianat.

#4 Yuk belajar bahasa Inggris

Mungkin ini terkesan receh dan nggak penting-penting amat, tapi serius deh, setelah tahu gimana In Joo kerepotan di Little Women karena nggak fasih bahasa Inggris bikin saya kepengin belajar bahasa Inggris lagi. Yah, biar nanti nggak gampang dibego-begoin orang lain gitu.

Balik lagi, ygy, jangan karena terlalu percaya sama orang lain sampai lupa kalau di dunia ini ada yang namanya Google Translate.

#5 Jangan ambil keputusan saat sedang emosi

Beberapa kali saya gemes sendiri melihat tingkah In Kyung yang selalu terburu-buru bahkan cenderung gegabah. Baru dapat info panas, eh langsung dieksekusi. Mbok ya tenang dulu, sabar, susun rencana baik-baik gitu. Sayang banget kan kalau kemenangan yang sudah ada di depan mata malah jadi berantakan gara-gara keputusan cerobohnya yang terlalu mengandalkan emosi.

Sebenarnya ini jadi pelajaran buat saya juga sih betapa pentingnya mengerem diri sendiri saat sedang emosi. Dulu saya pernah mengambil keputusan saat emosi lagi tinggi-tingginya. Saat itu saya memang puas, tapi setelahnya, saya menyesal cukup lama. Butuh waktu untuk bisa menerima akibat dari keputusan saya sendiri

#6 Setiap orang punya porosnya masing-masing

Meski Oh bersaudara akhirnya terpisah, bagi saya ending Little Women masuk akal. Sebab, memang begitulah kehidupan ini berjalan. Setiap orang, termasuk saudara kandung sendiri, punya jalan hidup masing-masing. Bukan berarti akan selalu terpisah, tetapi saling berjalan di poros masing-masing yang ada impian pribadi di dalamnya. Memang sedih sih, tetapi dari situlah kita bisa belajar arti kebersamaan.

#7 Membahagiakan diri sendiri itu penting

Sebagai anak tertua, In Joo adalah kakak yang keren. Hidupnya selalu dipenuhi rasa cinta dan bangga kepada adik-adiknya. Keinginan In Joo untuk membawa adik-adiknya keluar dari kemiskinan pun membuat saya yang nonton jadi terharu. Sebagai anak sulung, saya malah bertanya-tanya, apakah saya sudah sekeren In Joo? Wqwqwq.

Dan saya sepakat bahwa pada akhirnya In Joo juga perlu membahagiakan dirinya sendiri. Membeli apa yang dia inginkan serta butuhkan bukan semata-mata karena ingin menyenangkan adik-adiknya, tetapi juga menyenangkan dirinya sendiri. Setelah banyak hal yang terjadi, sudah waktunya In Joo untuk bahagia. Terlepas dari kepribadiannya yang gegabah, polos, dan lola, In Joo punya hati yang sangat cantik sebagai kekuatannya dalam bertahan di situasi sulit. Makanya sayang banget akutu sama In Joo~

Nah, itulah tujuh pelajaran penting yang bisa kita lihat dari hubungan Oh bersaudara dalam drakor Little Women. Sebenarnya masih ada lagi sih, tetapi alangkah serunya kalau itu dijadikan bahan diskusi setelah membaca tulisan ini.

Kalian yang menonton drakor ini, belajar apa saja nih dari Oh bersaudara? Mari sini cerita! Atau kalian mau meluapkan kekesalan karena In Joo dan Choi Doil ending-nya cuma gitu doang?

Penulis: Utamy Ningsih
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Little Women Episode 8: Kim Go Eun Tampil Badass.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version