Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Dramaga, Kecamatan Paling Menyedihkan di Kabupaten Bogor. Semua Serba Tanggung di Sini

Nasrulloh Alif Suherman oleh Nasrulloh Alif Suherman
10 Mei 2025
A A
Dramaga, Kecamatan Paling Menyedihkan di Kabupaten Bogor. Semua Serba Tanggung di Sini

Dramaga, Kecamatan Paling Menyedihkan di Kabupaten Bogor. Semua Serba Tanggung di Sini (Apri DAV via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Dramaga cocoknya masuk Kota Bogor deh daripada wilayah kabupaten, lebih banyak maslahatnya.

Kurang lebih sudah hampir setahun saya tinggal “kembali” di Bogor. Saya bilang kembali, karena sebelum saya berkuliah di Ciputat, saya sempat tinggal di Kota Hujan selepas sekolah dasar selama kurang lebih 6 tahun lamanya. Jika ditanya apakah ada perbedaan antara Bogor yang dulu dengan sekarang, maka saya akan menjawab dengan yakin: tidak ada.

Dulu saya tinggal di Leuwiliang, sebuah kecamatan yang berada hampir di ujung barat Kabupaten Bogor. Sekarang, saya tinggal di kecamatan yang masih di bagian barat dari Kabupaten Bogor, tapi mepet ke kota. Namanya Dramaga. Percayalah, Dramaga ini adalah kecamatan paling nanggung di Kabupaten Bogor.

Nasib buruk Dramaga Bogor, infrastruktur digarap setengah-setengah

Lantaran berbatasan langsung dengan Kota Bogor, Kecamatan Dramaga ini menjadi kecamatan setengah-setengah. Memang kecamatan ini terlihat bagus dan ramai. Selalu nampak ada perbaikan dan pembangunan jalan di sini.

Sayangnya, itu hanya yang nampak di permukaan. Coba saja masuk ke daerah dalam, ke arah selatan Pasar Dramaga, semakin tidak nampak seperti jalan utamanya. Seakan-akan Dramaga hanya yang dilintasi oleh Jalan Raya Dramaga. Makin masuk ke dalam kecamatan, jalanan makin hancur. Angkot yang sembarangan ngetem dan pungli ada di mana-mana.

Sekalinya ada perbaikan jalan, memakan waktu yang sangat lama sekali. Masalahnya, perbaikan jalan sering kali membuat para pengendara harus memutar jauh. Bahkan sampai menambah jarak berkilo-kilo banyaknya dari biasanya. Hampir semua infrastruktur Dramaga Bogor terpusat di satu titik. Ya, semua hanya ada di Jalan Raya Dramaga. Mulai dari rumah sakit, sekolah favorit, kampus, sampai akses ke terminal di sini.

Setengah-setengah peradabannya

Karena infrastrukturnya juga setengah-setengah, saya pikir inilah yang membuat peradaban di Dramaga juga menjadi setengah-setengah. Dramaga yang berdekatan dengan Jalan Raya Dramaga itu sangat berbeda dengan Dramaga yang dekat dengan kaki Gunung Salak. Ada kesenjangan peradaban di antaranya.

Mohon maaf banget, bukan bermaksud merendahkan, tapi terlihat sekali di SDM. Ada perbedaan yang bisa dirasakan dari masyarakat yang tinggal dekat Jalan Raya Dramaga dengan yang tidak. Barangkali, karena orang-orang yang tinggal dekat dengan akses Jalan Raya Dramaga merupakan yang masuk dalam kategori urban periphery. Orang-orang yang tidak bisa tinggal di Kota Bogor, jadi bertempat tinggal di Dramaga. Daerahnya relatif lebih murah dan tidak jauh dari pusat kota.

Baca Juga:

5 Alasan Orang Kabupaten Bogor Malas Bepergian ke Ibu Kotanya, Cibinong, dan Lebih Memilih ke Kota Bogor

Bogor, Kota yang Nanggung karena Sulit Dijangkau Transportasi Umum, Harus Mampir Jakarta Dulu!

Ditambah dengan adanya kampus IPB di bagian utara Dramaga, otomatis banyak dosen dan mahasiswa yang tinggal di area sekitar kampus ini. Sehingga terasa kesenjangan antara masyarakat yang tinggal dekat Jalan Raya Dramaga dengan yang tidak. Bahkan pemerintah daerah Bogor merencanakan penataan kawasan Dramaga melalui konsep Dramaga University Town.

Lokasinya tanggung, lebih dekat ke Kota Bogor

Saya katakan lokasinya setengah-setengah karena Dramaga justru lebih dekat dengan pusat pemerintahan Kota Bogor, dibandingkan dengan pusat pemerintahan kabupaten. Jarak ke Balai Kota hanya sekitar 8 kilometer, sementara jarak ke Kantor Bupati Cibinong hampir 30 kilometer lebih. Tidak bisa dikatakan dekat dengan pusat pemerintahan, tapi tidak bisa dikatakan jauh juga.

Makanya orang-orang Dramaga lebih suka pergi ke Kota Bogor ketimbang ke Cibinong karena jaraknya lebih dekat. Mulai dari sekadar jalan-jalan sampai mengurus administrasi seperti SIM dan paspor. Kalau mau keluar kota pun, warga lebih suka naik dari terminal atau stasiun yang ada di Kota Bogor alih-alih ke Cibinong.

Jadi, menurut saya, daripada Dramaga menjadi setengah-setengah begini, lebih baik sekalian masuk ke kota dibandingkan tetap di kabupaten. Lebih banyak maslahatnya daripada tetap masuk wilayah kabupaten.

Penulis: Nasrulloh Alif Suherman
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Derita Tinggal di Dramaga Bogor: Tiada Hari Tanpa Macet.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 10 Mei 2025 oleh

Tags: bogorDramaga Bogorkabupaten bogorKecamatan Dramaga
Nasrulloh Alif Suherman

Nasrulloh Alif Suherman

Penulis partikelir. Menulis di selang waktu saja.

ArtikelTerkait

Orang Lemah Nggak Cocok Hidup di Bogor (Unsplash)

4 Jenis Orang yang Nggak Bakal Cocok Hidup dan Menetap di Bogor, Khususnya Orang Lemah Mental Apalagi Fisik

20 Mei 2025
5 Rekomendasi Tempat Beli Takjil di Kota Bogor yang Ikonik Terminal Mojok

5 Rekomendasi Tempat Beli Takjil di Kota Bogor yang Ikonik

7 April 2022
Kendaraan Plat F Adalah Maut, Musuh Bersama Pengendara Se-Jadetabek!

Kendaraan Plat F Adalah Maut, Musuh Bersama Pengendara Se-Jadetabek!

29 Juli 2024
Stasiun Nambo Bogor, Rock Bottom "SpongeBob SquarePants" di Dunia Nyata yang Dihindari para Anker

Stasiun Nambo Bogor, Rock Bottom “SpongeBob SquarePants” di Dunia Nyata yang Dihindari Anker

14 Oktober 2023
Alasan Kenapa Kamu Harus Mendaki Gunung Gede Pangrango Minimal Sekali Seumur Hidup

Alasan Kenapa Kamu Harus Mendaki Gunung Gede Pangrango Minimal Sekali Seumur Hidup

11 Mei 2023
Derita Tinggal di Dramaga Bogor: Tiada Hari Tanpa Macet

Derita Tinggal di Dramaga Bogor: Tiada Hari Tanpa Macet

18 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Indomaret Tidak Bunuh UMKM, tapi Parkir Liar dan Pungli (Pixabay)

Yang Membunuh UMKM Itu Bukan Indomaret atau Alfamart, Tapi Parkir Liar dan Pungli

6 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.