Drama Korea Link: Eat Love Kill, Ada Darah Antara Cinta dan Makanan Enak

Drama Korea Link Eat Love Kill, Ada Darah Antara Cinta dan Makanan Enak Terminal Mojok

Drama Korea Link Eat Love Kill, Ada Darah Antara Cinta dan Makanan Enak (Instagram Disney Plus Hotstar Id)

Dilihat dari posternya, sepintas drama Korea terbaru yang tayang di Disney+ berjudul Link: Eat Love Kill tampak seperti drama romantis. Tapi siapa sangka, di detik ke-27 episode pertamanya, penonton sudah disuguhi adegan potongan tangan manusia di antara bahan makanan.

Hadeh, penginnya positive thinking kalau itu mungkin cake yang dibuat mirip seperti tangan manusia. Eh, beberapa detik kemudian ada penampakan tangan lunglai yang menyembul dari dalam kulkas. Modyar!

Lantas, apakah itu berarti Link: Eat Love Kill ini adalah sejenis drama Korea misteri?

Menggantikan slot Military Prosecutor Doberman yang telah habis masa tayangnya, Link: Eat Love Kill dibintangi oleh Moon Ga Young sebagai Noh Da Hyun, Yeo Jin Goo sebagai Eun Gye Hoon, Shin Jae Hwi sebagai Lee Jin Geun, dan sederet bintang lainnya seperti Kim Ji Young, Ye Soo Jung, dan Lee Sol A.

Kalau kalian belum ada gambaran tentang pemeran utamanya—karena susah kan menghafal nama dan wajah aktor/aktris Korea—biar saya perjelas. Pemeran utama wanita dalam drama yang tayang sejak 6 Juni lalu ini adalah pemeran utama dalam drama True Beauty. Sementara pemeran utama prianya pernah muncul dalam drama Hotel Del Luna dan Beyond Evil. Sudah ada bayangan? Sip kalau gitu.

Adalah Eun Gye Hoon (Yeo Jin Goo), seorang koki terkenal yang kehilangan adik kembarnya saat dia masih kecil. Adik kembarnya ini perempuan, ya, Gaes. Dia hilang di lingkungan sekitar tempat mereka tinggal. Dulu, saat kakak beradik ini masih bersama, Eun Gye Hoon bisa merasakan emosi yang sama seperti yang dirasakan oleh adik kembarnya. Jadi, ketika sang adik marah, sedih, atau takut, Eun Gye Hoon juga bisa merasakannya meskipun mereka terpisah jarak.

Tak lama setelah adiknya menghilang, Eun Gye Hoon kehilangan kemampuan tersebut. Bahkan, dia kemudian tumbuh sebagai laki-laki dewasa yang nggak ekspresif.

Herannya, suatu ketika setelah puluhan tahun lamanya, Eun Gye Hoon merasakan kembali emosi-emosi lain yang bukan miliknya. Secara tiba-tiba Eun Gye Hoon merasa takut. Kadang juga dia meneteskan air mata tanpa sebab. Kawan-kawan di tempat kerjanya bahkan mengira kalau Eun Gye Hoon ini gila. Setelah ditelusuri, Eun Gye Hoon berkeyakinan bahwa emosi yang dia rasakan adalah milik No Da Hyun, tetangga dekat restoran yang baru akan dia buka. No Da Hyun tinggal di sana bersama ibu dan neneknya mengelola restoran kecil.

Masalah mulai muncul ketika No Da Hyun diikuti oleh seorang penguntit yang tak lain adalah rekan kerjanya yang bernama Lee Jin Geun. Jiaaan, si Lee Jin Geun ini terobsesi parah dengan No Da Hyun. Creepy banget, sumpah. Itulah sebabnya No Da Hyun ketakutan setengah mati saat Lee Jin Geun mengikutinya sampai ke restoran milik keluarganya di malam hari.

Saking ketakutannya, No Da Hyun sampai memberikan perlawanan yang mengakibatkan Lee Jin Geun jatuh dan meninggal. Oleh ibu dan nenek No Da Hyun, mayat Lee Jin Geun disembunyikan di dalam kulkas yang tergeletak di depan restoran Eun Gye Hoon. Rencananya, kulkas itu akan dibuang. Elah, jebul sama si Eun Gye Hoon kulkasnya dimasukkan lagi ke restoran. Mampus!

Menarik. Itulah kesan pertama yang saya dapat setelah menonton 2 episode awal Link: Eat Love Kill. Bisa disimpulkan kalau drama ini genre-nya gado-gado. Ya misteri, ya romance, ya komedi. Who cares? Tinggal kita lihat saja apakah Link: Eat Love Kill ini bisa konsisten atau malah melempem di tengah episode seperti drama kebanyakan lainnya.

Gimana? Tertarik untuk nonton? Saya sih yes. Seneng aja gitu melihat adegan makanan-makanan enak yang dimunculkan. Selain itu, yang bikin penasaran adalah warga sekitar tempat tinggal No Da Hyun (termasuk ibu, nenek No Da Hyun, dan polisi senior) kelihatan mencurigakan, Gaes. Seolah mereka menyimpan sebuah rahasia. Rahasianya apa? Ya nggak tahu, wong masih ada banyak episode ke depannya, kok~

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Rekomendasi 5 Drama Korea Omnibus Kayak Our Blues.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version