Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Dari Sekian Banyaknya Menu Makanan, Kenapa Ayam Geprek Selalu Jadi Pilihan Akhir Mahasiswa?

Raihan Dafa Achmada oleh Raihan Dafa Achmada
8 Januari 2024
A A
Dosa Warung Ayam Geprek yang Nggak Disadari Mahasiswa (Shutterstock)

Dosa Warung Ayam Geprek yang Nggak Disadari Mahasiswa (Shutterstock)

Share on FacebookShare on Twitter

Melihat fenomena ini jadi membuat saya bertanya-tanya. Apa yang membuat mahasiswa memilih ayam geprek sebagai makanan sehari-hari? 

Sebenarnya saya sedikit kesal, toh, menu tidak cuma ayam. Coba mampir ke warteg, di sana banyak sekali menu makanan. Orang Indonesia memang rata-rata menyukai sambal. Mungkin ini yang membuat para warga yang selalu merasa kurang lengkap jika tidak ada sambal dalam penyajian makanan.

Herannya lagi, bahkan di sekitaran kampus, banyak sekali warung yang menjual ayam geprek sebagai menu utama. Bahkan ada yang sudah jualan sejak pagi dan ramai pelanggan Kayak nggak ada menu lainnya aja. Iya, memang itu hak pelanggan. Masalahnya, banyak ayam geprek yang “kurang layak”.

Ayam geprek yang lebih banyak tepung ketimbang dagingnya

Melihat ukuran ayam yang jumbo, pelanggan mana yang nggak tertarik untuk mencobanya. Padahal, kenyataannya, ada saja penjual yang menipu kamu. Mereka menggunakan lebih banyak tepung, ketimbang daging. Kalau dikira-kira, 80% tepung sisanya daging. 

Harapan tinggi saya seketika dijatuhkan dengan kencang. Pasti sih, ini ada hubunganya dengan promosi dan usaha mencari keuntungan. Realistis aja, kalau mau jualan ayam yang normal bisa kali memasang tarif dengan harga yang normal dan nggak mengubah kualitas ayamnya. Kita ini mau makan daging, bukan tepung!

Promosinya memang menarik, sih

Promosi para penjual ayam geprek memang menarik. Mereka punya rayuan maut untuk memikat para mahasiswa. Intinya adalah harga murah, tapi bisa bikin puas. Misalnya dengan kalimat begini: “Paket lengkap Ayam Geprek dan Nasi bisa ambil sepuasnya.” 

Mahasiswa mana yang nggak tertarik? Mahasiswa bisa ambil banyak nasi sampai puas. Sudah begitu masih bisa ambil es teh sepuasnya juga. Sungguh menggiurkan.

Pelanggannya lebih banyak perempuan

Saya sering merasa kalau pelanggan warung ayam geprek itu rata-rata perempuan. Apakah karena mereka lebih senang makanan pedas? Bisa jadi, sih. 

Baca Juga:

5 Ciri Warteg yang Masakannya Sudah Pasti Enak, Nggak Bikin Kapok Pembeli

5 Kuliner Jogja buat yang Nggak Suka Manis, Dijamin Lezatnya sampai Bikin Nangis

Selain itu, mereka juga lebih betah dan sabar mengantre. Ada saja warung yang selalu ramai, terutama saat makan siang. Saya jadi sering heran, kok mereka betah banget antre, padahal panas dan jam makan siang itu mepet banget. Ada menu lain di sekitar warung, tapi ayam geprek selalu jadi pilihan utama. Kenapa, ya?

Harganya bisa berubah lebih mahal ketika ramai

Nah, ini menyebalkan, sih. Ada saja warung ayam geprek yang nakal, yaitu menaikkan harga ketika sedang sangat ramai pelanggan. Naiknya nggak banyak, tapi kalau dikalikan jumlah pelanggan ya terbilang lumayan.

Saya pernah jadi salah satu “korban”. Satu momen, saya membeli dengan harga Rp10 ribu, sudah mendapatkan seporsi ayam geprek dan refill teh gratis. Namun, di lain kesempatan, ketika warung sedang ramai, saya harus membayar Rp14 ribu. Cuma Rp4 ribu, sih, tapi kok bikin kaget juga. 

Padahal, kalau mereka mengumumkan kenaikan harga, pelanggan pasti maklum. Apalagi harga bahan juga sering naik tinggi. Misalnya, harga cabai yang beberapa bulan ini sedang naik tinggi sempat sampai Rp130 ribu per kilogram di Desember 2023. Yah, naik 2 sampai 4 ribu rupiah masih wajar sebenarnya.

Yah, hal-hal di atas adalah “kegelisahan” saya saja. Tentu hak masing-masing untuk selalu beli ayam geprek. Namun, apa ya nggak bosen? Ke warteg, kamu bisa beli nasi sayur dan lauk dengan harga yang sama. Saran aja, sih, biar menu makan siang kamu lebih bervariasi.

Penulis: Raihan Dafa Achmada

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 4 Alasan Ayam Geprek Jadi Makanan Favorit Anak Kos 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 8 Januari 2024 oleh

Tags: ayam geprekayam gorengAyam Goreng Tepunggeprekmakanan favorit mahasiswamenu makan siangwarteg
Raihan Dafa Achmada

Raihan Dafa Achmada

Mahasiswa semester lima.

ArtikelTerkait

Kalau di Kota Padang Nggak Ada Nasi Padang, di Tegal Tetap Ada Warteg, tapi...

Kalau di Kota Padang Nggak Ada Nasi Padang, di Tegal Tetap Ada Warteg, tapi…

15 Januari 2024
4 Alasan Orang Tegal Malah Jarang Makan di Warteg (Shutterstock)

4 Alasan Orang Tegal Malah Jarang Makan di Warteg

19 Maret 2023
Nikmatnya OTI Fried Chicken Lokal Semarang Kalahkan McD dan KFC: Wajib Makan Minimal Sekali sebelum Meninggal

Nikmatnya OTI Fried Chicken Lokal Semarang Kalahkan McD dan KFC: Wajib Makan Minimal Sekali sebelum Meninggal

18 Juli 2024
kobokan

Memakai Kobokan Pas Mencuci Tangan: Bersih atau Tidak Ya?

17 September 2019
Ayam Goreng ALBAIK, Kuliner Kecintaan Jemaah Indonesia di Arab Saudi Terminal Mojok

Ayam Goreng ALBAIK, Kuliner Kecintaan Jemaah Indonesia di Arab Saudi

20 Desember 2022
Nasi Padang Makanan Mewah, Harganya Mahal Nggak Masalah (Unsplash)

Nasi Padang Seharusnya Tetap Menjadi Makanan Mewah, Harganya Mahal Nggak Masalah

17 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.