Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Dinasti Parkir Kota Malang: Tak Hanya Jabatan yang Bisa Diwariskan, Lahan Parkir pun Bisa

Mohammad Ihrom Zain oleh Mohammad Ihrom Zain
5 Desember 2023
A A
Dinasti Parkir Kota Malang: Tak Hanya Jabatan yang Bisa Diwariskan, Lahan Parkir pun Bisa

Dinasti Parkir Kota Malang: Tak Hanya Jabatan yang Bisa Diwariskan, Lahan Parkir pun Bisa (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Selain dinasti politik, ada satu dinasti lagi yang problematik, yaitu dinasti parkir. Tepatnya, dinasti tukang parkir. Dan ini bisa kalian temukan di Kota Malang.

Ya, di kota ini lumayan banyak ditemui pergiliran kekuasaan lahan parkir dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dinasti ini memang seakan tidak terlihat, tetapi efeknya sangat merusak.

Beberapa waktu terakhir, banyak sekali keluhan parkir liar yang terjadi di Kota Malang. Ketika ada seseorang yang sambat dengan masalah ini kepada Dinas Perhubungan Kota Malang, eh malah ada salah satu anggota oknum di instansi tersebut marah. Ia mengatakan bahwa pekerjaannya sangat banyak sehingga tidak bisa meng-handle masalah parkir liar tersebut.

Setelah viral kejadian tersebut, berbagai keluhan pun semakin banyak beredar. Masyarakat Kota Malang seakan resah dengan dunia parkir di kota ini yang seakan dikendalikan oleh preman. Nah di antara sekian banyak keluhan, ternyata ada cerita yang menggelitik mengenai masalah parkir di Malang.

Ada seorang warga yang bercerita di akun @infomalang mengenai teknis operasional dinasti perparkiran di Kota Malang. Ia menceritakan bagaimana teknis setoran parkir kepada oknum Dinas Perhubungan. Salah satu temannya adalah petugas parkir di kawasan Pasar Besar Kota Malang. Parkir tersebut legal dan terdaftar.

Namun, saat tiba waktunya menyetorkan uang parkir ke petugas tiap bulan, banyak yang tidak tercatat. Mereka hanya menyetorkan secara resmi untuk kas daerah berupa setoran pajak dan ada kwitansinya. Sementara, untuk besaran uang parkir yang lain, disetorkan dengan cara tak biasa.

Caranya adalah menggulung uang dengan karet gelang dan melemparkannya ke dalam mobil oknum petugas yang sedang mengambil “upeti”.  Jika uang “upeti” tersebut diberikan, keamanan lahan parkir bisa terjamin. Jika tidak, akan ada preman meneror atau izin parkir bisa dicabut.

Turun temurun mewariskan lahan

Beberapa lahan parkir yang ada di Malang ternyata “dikuasai” oleh satu keluarga. Tak jarang lahan parkir tersebut ternyata sudah dimiliki secara turun temurun sejak tahun 70-an. Saat generasi pertama sudah tidak lagi sanggup mengurus parkir, akan diwariskan ke anaknya atau generasi berikutnya. Fakta ini saya temukan sendiri di lapangan ketika berbelanja kain masih di sekitar Kota Malang.

Baca Juga:

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Dulu, saat masih bocil, saya masih ingat ada tukang parkir yang sangat gemas pada saya pada ketika diajak ayah berbelanja kain untuk usaha konveksi topi. Tukang parkir tersebut sering menggoda saya. Saya ingat ia kadang ditemani anaknya yang usianya sepantaran dengan saya.

Nah, ketika berbelanja kain beberapa waktu lalu, ternyata tukang parkir tersebut sudah tidak lagi bekerja dan kini digantikan oleh sang anak. Dari penuturan sang anak, kini ia mewarisi usaha ayahnya karena sang ayah sudah sepuh dan sakit-sakitan. Iseng-iseng, saya bertanya kembali kenapa ia tidak bekerja di tempat lain padahal setau saya dari cerita ayahnya ia pernah mengenyam bangku pendidikan tinggi.

Ia tersenyum dan mengatakan bahwa saat ini usaha yang paling berprospek di Kota Malang adalah menjadi tukang parkir. Daripada mencari pekerjaan lain yang belum tentu menghasilkan, lebih baik mewarisi ayahnya mengelola lahan parkir yang tentu menghasilkan uang tak sedikit.

Walau saya tahu ia cukup baik dalam melayani pelanggan parkir, tetapi tentu cerita ini membuat miris. Dinasti tukang parkir memang begitu menggurita di Kota Malang sampai-sampai jika ada usaha baru yang akan buka di suatu wilayah harus tahu dinasti parkir mana yang menguasai wilayah tersebut. Apakah sudah ada “kerajaan parkir” di sana.

Tukang parkir nggak mau setor, ya gusur

Untuk lahan parkir ilegal yang tidak terdaftar, cerita malah lebih rumit lagi. Dari kisah di @infomalang lagi, saat baru ada lahan parkir baru yang beroperasi, maka akan ada oknum petugas Dishub yang meminta setoran. Kalau mau bayar ya akan dibiarkan. Kalau tidak mau bayar ya akan digusur. Sesimpel itu hingga akan menjadi parkir yang dianggap legal jika parkiran tersebut ramai.

Manajemen parkir yang semrawut dengan dinasti parkir yang menggurita di Kota Malang tentu akan membuat masyarakat rugi. Selain tak diberi karcis, berada di tempat yang tak semestinya, serta tidak mau membantu untuk menyeberangkan, ada satu hal lagi yang membuat keki. Yaitu, mereka tetap menarik tarif parkir ke pengendara yang tidak turun dari motor tetapi berada di lahan parkir mereka.

Jadi, selama ada orang yang memasuki wilayah mereka, entah turun dari motor atau tidak, maka dianggap parkir. Wajib menyetorkan upeti 2 ribu rupiah tanpa karcis dan tanpa layanan. Segala kejadian ini akhirnya terungkap semua dan menjadi gunung es dari ruwetnya dinasti perparkiran di Kota Malang.

Masalah ruwetnya parkir di Kota Malang adalah masalah struktural. Menyelesaikan masalah ini jelas tak bisa dengan upaya yang setengah-setengah. Tapi, ya, agak susah jika ada oknum penegak aturan yang ikutan dalam bancakan ilegal ini. Au ah, pusing.

Penulis: Mohammad Ihrom Zain
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kota Malang Sebaiknya Segera Ganti Julukan Jadi Kota Seribu Parkir

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 Desember 2023 oleh

Tags: dishub malangMalangTukang Parkirtukang parkir liar
Mohammad Ihrom Zain

Mohammad Ihrom Zain

ArtikelTerkait

Inilah Rute Transportasi Umum kalau Kalian Mau Pergi dari Malang ke Batu, Lengkap dengan Jenis Transportasi dan Harganya  

Inilah Rute Transportasi Umum kalau Kalian Mau Pergi dari Malang ke Batu, Lengkap dengan Jenis Transportasi dan Harganya  

31 Agustus 2025
Menyebalkannya Jalan Tirto Utomo Landungsari, Kawasan Kos-kosan Mahasiswa Malang yang Ruwet

Menyebalkannya Jalan Tirto Utomo Landungsari, Kawasan Kos-kosan Mahasiswa Malang yang Ruwet

9 Mei 2023
Pemalang Kota IKHLAS, tapi Makanan Khas Pemalang Bikin Penikmatnya Nggak Ikhlas pamulang, malang

Panduan Membedakan Pemalang dengan Pamulang dan Malang, biar Kalian Nggak Salah Sebut Terus-terusan

15 Januari 2024
Pengalaman Pertama Tinggal di Apartemen Malang Penuh Penderitaan, Saya Cuma Tahan Sebulan

Pengalaman Pertama Tinggal di Apartemen Malang Penuh Penderitaan, Saya Cuma Tahan Sebulan

13 September 2025
Geliat Kos LV Malang: Belum Setenar, Seheboh, dan “Tersentralisasi” Kos LV Jogja, tapi Sama-sama Dianggap Meresahkan  

Geliat Kos LV Malang: Belum Setenar, Seheboh, dan “Tersentralisasi” Kos LV Jogja, tapi Sama-sama Dianggap Meresahkan  

19 Mei 2025
Alasan Orang Malang Malas Berwisata ke Batu Mojok.co

Alasan Orang Malang Malas Berwisata ke Batu

26 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.