Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Penderitaan yang Saya Rasakan ketika Tinggal di Kayuagung, Sumatera Selatan

Rahadian oleh Rahadian
23 April 2023
A A
Derita Tinggal di Kayuagung Sumatera Selatan (Unsplash)

Derita Tinggal di Kayuagung Sumatera Selatan (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Lebaran tahun ini saya dan istri mudik ke Kayuagung, Sumatera Selatan. Kecamatan Kayuagung adalah kampung halaman istri saya. Mudik ke daerah tersebut ternyata meninggalkan pengalaman tersendiri. 

Saya rasa, tinggal di Kayuagung Sumatera Selatan itu sama seperti tinggal di daerah lain, di Indonesia. Maksud saya, selalu ada plus dan minusnya. Nah, kali ini, saya akan sedikit curhat tentang bagian minus, atau saya sebut sebagai “derita”, dari tinggal di Kayuagung Sumatera Selatan.

#1 Penderitaan untuk mencapai Kayuagung, Sumatera Selatan

Perjalanan mudik dari Bandung sampai Kayuagung memakan waktu 14 sampai 16 jam jika kamu naik bus. Mempertimbangkan lamanya waktu perjalanan, awalnya saya berniat naik pesawat saja. Namun, niat tersebut harus saya kubur.

Bandara yang terdekat dari Kayuagung adalah Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang, Sumatera Selatan. Nah, untuk mencapai Kayuagung dari bandara, kamu harus menempuh jalan darat selama tiga jam. Jangan bayangkan tiga jam perjalanan di atas jalanan yang mulus, ya. Tiga jam di sini bakal sangat menyiksa.

Kesimpulannya, tak ada moda transportasi yang nyaman dan cepat untuk sampai ke Kayuagung. Sudah begitu, ongkos perjalanannya begitu mahal. Memang butuh perjuangan super ekstra agar bisa sampai ke Kayuagung.

#2 Cuacanya panas

Bagi orang yang menetap di Jawa Barat seperti saya, tinggal di Kayuagung bukan hal mudah. Kalau di Jawa Barat, khususnya di tempat saya tinggal, suhu terendah sekitar 18 derajat saja, tertinggi 30 derajat. Nah, di Sumatera Selatan, minimal 25 derajat dan seringnya di 34 derajat.  

Saat berada di Kayuagung, hampir setiap hari tubuh saya selalu berkeringat. Itu saja saya hanya tinggal di dalam rumah dan tidak melakukan aktivitas yang berat. Rasanya sangat sulit untuk jauh dari kipas angin. 

Saking panasnya, saya sampai pernah juga menaruh tiga kipas angin di dekat saya.  Oleh sebab itu, bagi orang yang tumbuh besar di Sumatera Selatan seperti istri saya, suhu dingin menjadi hal yang langka. 

Baca Juga:

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

Kuliah di UIN Bandung: Ekspektasi Mau kayak Dilan 1990 Realitanya Malah Kaya Mad Max Fury Road

Istri saya pernah bercerita bahwa saat kali pertama tinggal di Bandung, dia terkejut dengan dinginnya kota ini. Saat itu, suhunya 19 derajat. Bagi orang Bandung, suhu 19 derajat menjadi hal yang biasa.

#3 Banyak orang lokal yang belum bisa menggunakan Bahasa Indonesia

Mumpung lagi mudik ke Sumatera Selatan, tentu saya harus menyempatkan untuk jalan-jalan naik motor. Saking asyiknya jalan-jalan, saya sampai nyasar. Untuk mencari arah yang benar, saya lantas bertanya ke penduduk sekitar. Saya bertanya menggunakan bahasa Indonesia.  

Namun, dari 10 orang yang saya tanya, tak ada yang memahami Bahasa Indonesia dengan baik. Akhirnya, saya mencari jalan sendiri sambil berbekal melihat Maps di aplikasi Google Maps. Beberapa jam kemudian, saya berhasil tiba di rumah.

#4 Tak bisa menggunakan laptop dalam jangka waktu yang lama

Meski mudik ke Sumatera Selatan, saya tetap membawa laptop. Saat ada waktu senggang, saya bisa menyelesaikan pekerjaan. Ternyata, di sini, laptop tak bisa dinyalakan dalam waktu lama.  

Sebabnya apa lagi kalau bukan cuaca yang sangat panas. Cuaca yang terlampau panas menghambat panas yang harus dikeluarkan laptop. Panas yang tak keluar karena terhambat akan mengendap. Bila panas yang mengendap terlalu banyak, laptop akan mati.  

Nah, ketika dinyalakan lebih dari dua jam, laptop akan mati akibat overheat. Jadi, setiap durasi waktu dua jam, saya harus menunggu hingga setengah jam agar laptop dingin.

Itulah empat derita yang saya rasakan saat mudik ke Sumatera Selatan. Selain “derita” di atas, saya juga mendapatkan satu hal positif. Jadi, Kayuagung ini cukup strategis karena merupakan salah satu kota transit yang terletak di Jalan Lintas Timur Sumatera, menghubungkan Bandar Lampung ke Palembang, hingga Medan. Jadi, potensinya secara ekonomi jelas ada.

Penulis: Rahadian

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Cara Orang Sumatera Selatan Memaksa Orang Datang ke Kondangan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 23 April 2023 oleh

Tags: BandungkayuagungMudiksumatera selatan
Rahadian

Rahadian

Gemar berbagi melalui tulisan.

ArtikelTerkait

tahu sumedang

Gunung Tampomas, Kunci Kelezatan Tahu Sumedang Asli Buatan Sumedang

18 Desember 2021
Jalan Dr Setiabudi, Jalan Megah di Kota Bandung yang Paling Menyengsarakan Pengendara

Jalan Dr Setiabudi, Jalan Megah di Kota Bandung yang Paling Menyengsarakan Pengendara

28 Juli 2024
Pengalaman Transmigran Tinggal di Pedalaman Sumatera Selatan (Unsplash)

Pengalaman Saya Tinggal di Pedalaman Sumatera Selatan Sebagai Masyarakat Transmigran

27 Juni 2024
Cadas Pangeran Sumedang Jalur Cantik, sekaligus Mengerikan (Unsplash)

Cadas Pangeran Sumedang, Jalur Penghubung Bandung-Cirebon yang Menjadi Saksi Bisu Kengerian Kerja Rodi Masa lalu

9 Februari 2024
4 Penderitaan yang Saya Rasakan Tiap Mudik ke Ciamis

4 Penderitaan yang Saya Rasakan Tiap Mudik ke Ciamis

18 April 2023
5 Rekomendasi Hotel Murah Meriah di Sekitar Gedung Sate Bandung

5 Rekomendasi Hotel Murah Meriah di Sekitar Gedung Sate Bandung

21 April 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.