Karaokean adalah salah satu cara menyalurkan minat dan bakat dengan sederhana.
Setiap orang memiliki minat, bakat, dan hobi yang berbeda-beda. Dalam menyalurkannya pun kini terbilang mudah karena fasilitas yang tersebar di berbagai tempat dan dapat diakses sesuai dengan jadwal yang berlaku. Sebut saja futsal, sebagai salah satu olahraga yang terbilang populer dan cukup diminati oleh berbagai kalangan. Saat ini mudah dimainkan karena sudah ada banyak lapangan yang dapat disewa—selain dapat dimainkan di lapangan terbuka.
Jauh sebelum futsal menjelma menjadi salah satu olahraga yang populer seperti saat ini, menjadi anggota band dan latihan di studio musik setelah pulang sekolah adalah suatu kebanggaan tersendiri. Apalagi jika dicap sebagai anak band. Ya, meskipun hanya terus-menerus latihan dan tidak pernah manggung atau mengikuti perlombaan juga festival musik. Setidaknya dengan latihan di studio musik bisa menjadi kebahagiaan tersendiri—sekaligus cari perhatian ke gebetan—pada masanya karena sudah mencoba menyalurkan minat dam hobi.
Selain futsal dan ngeband di studio musik, hal lain yang biasa dilakukan untuk menyalurkan minat dan bakat adalah karaokean. Studio karaoke yang mudah ditemui menjadi salah satu alasan bagi banyak orang untuk bernyanyi bersama, melepas penat, sekaligus menyalurkan hobi atau bakat. Bagi orang kantoran khususnya, karaokean biasa dilakukan setelah jam pulang kerja. Tak jarang pula karokean dijadikan sebagai kado traktiran atau acara perpisahan bagi rekan satu kantor.
Saya Tidak Bisa Bernyanyi, Tapi Sulit Menolak Saat Diajak Karaokean
Umumnya, karaokean dilakukan lebih dari satu orang agar terasa lebih ramai dan menyenangkan. Saya menjadi salah satu orang yang sering kali diajak karaokean, meski tidak bisa bernyanyi sama sekali, tidak tahu nada, bahkan suara cenderung fals. Maka, tak jarang pula saya menolak ajakan tersebut. Bukannya tidak menghargai ajakan rekan, hanya saja saya bingung, ketika yang lain bernyanyi, apa yang harus saya lakukan?
Saya juga sudah menyampaikan bahwa tidak bisa bernyanyi, tapi para rekan selalu meyakinkan untuk tetap ikut. Mereka selalu berkata hal yang sama tiap kali saya menolak ajakan karaokean, “Udah, nggak apa-apa ikut aja, yang penting seru-seruan bareng.” Walau ogah-ogahan, saya tetap dipaksa untuk mengikuti ajakan tersebut. Pada akhirnya, saya ikut bersama beberapa rekan masuk ke studio berukuran medium yang sebelumnya sudah di-booking, lalu mulai membuat list lagu yang akan dinyanyikan bersama.
Tetap Menyemarakkan Suasana, Meski Nggak Bisa Nyanyi
Mereka yang hobi nyanyi—apalagi suaranya bagus dan tahu nada—sih pasti pede dan happy ketika memegang mic sambil menghayati tiap lirik lagunya. Lha saya, hanya diam saja tanpa tahu harus berbuat apa. Akhirnya saya hanya memandang teman-teman yang bernyanyi lagu favoritnya masing-masing. Agar tetap ada sesuatu yang dikerjakan, biasanya saya memesan kentang goreng sebagai camilan. Atau jika sedang menyanyikan lagu dangdut, paling-paling saya ikut berjoget untuk memeriahkan suasana.
Itu semua dilakukan agar masih bisa membaur dengan teman-teman yang lain. Sebab, mau bagaimanapun tujuan seorang teman mengajak temannya yang lain karaokean pasti untuk seru-seruan, bukan hanya berdiam diri di pojokan ruangan.
Walau sering kali tidak mau bernyanyi dan tidak ada masalah bagi saya jika pada akhirnya hanya menonton teman yang lain bernyanyi, saya hampir selalu dipaksa untuk menyanyikan paling tidak sebuah lagu—yang pada akhirnya dinyanyikan secara bersamaan. Maklum, jika hanya saya sendiri, biasanya suatu lagu menjadi tidak bernada karena suara saya yang flat dan fals.
Namun, pada akhirnya saya menyadari sesuatu, bernyanyi saat karaokean bersama bukanlah sesuatu yang sulit dan perkara bisa atau tidaknya seseorang bernyanyi, termasuk bagus atau tidaknya suara seseorang. Semua dilakukan demi melepas penat dan bersenang-senang. Walaupun tidak suka karokean, rasanya sah-sah saja jika saya ikut bernyanyi meski harus beradaptasi lebih dulu.
Terkadang, ada rasa senang dan menyenangkan ketika ikut bernyanyi bersama teman yang lain. Itu kenapa, perlahan saya mulai berpikir tidak ada salahnya jika ikut ajakan teman untuk bergabung saat ada acarakaraokean bersama. Entah nantinya hanya sekadar jadi penonton bagi mereka yang bernyanyi, atau ikut berjoget demi memeriahkan kebersamaan.
Satu yang pasti, ketika menyewa studio untuk karaokean, please jangan terlalu lama memilih lagu yang akan dinyanyikan, nanti malah menyia-nyiakan waktu dan kebersamaan, Mylov~
BACA JUGA Hal-Hal Menyebalkan Saat Karaokean atau tulisan Seto Wicaksono lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.