Karyawan Indomaret itu Seperti Superhero yang Harus Multitasking, Nggak Cuma Display Barang tapi juga Merangkap Warung Makan

Derita Mental & Fisik Karyawan Indomaret Superhero Dunia Ritel (Unsplash)

Derita Mental & Fisik Karyawan Indomaret Superhero Dunia Ritel (Unsplash)

Indomaret, ritel yang tersebar hampir di seluruh Indonesia kini semakin lengkap. Kalau dulu isinya hanya sembako, makanan ringan, dan kebutuhan rumah tangga. Setelah itu merambah ke frozen food seperti nugget, bakso, sosis, dan lain sebagainya. 

Hingga sekarang, Indomaret berkembang lalu jualan makanan cepat saji yang harum makanannya menguar sampai seluruh ruangan. Sudah begitu, mini market ini juga jualan buah potong, sosis bakar, ayam goreng, dan lain sebagainya. 

Perkembangan yang terjadi di dunia ritel tersebut tentu membuat karyawan harus ekstra sabar karena mereka jadi tambah jobdesknya. Nggak heran, orang-orang yang bekerja di Indomaret adalah superhero sesungguhnya.

Nggak hanya display barang, tapi juga seperti warung makan

Nyatanya, bekerja di Indomaret tidak sesederhana yang kita lihat. Bukan hanya display barang, cek keluar masuk barang, dan jadi kasir. Semakin berkembangnya Indomaret ini yang menjelma menyediakan makanan cepat saji, otomatis karyawan harus adaptif. 

Bukan hanya berperan sebagai jaga kasir tapi juga bekerja seperti di warung makan. Mereka harus multitasking, ngasir nyambi nge-oven roti, bakar sosis, dan menawarkan makanan udah jadi hal biasa.

Karyawan Indomaret harus adaptasi dan belajar menggunakan alat-alat

Tentunya karyawan Indomaret juga harus selalu adaptif dan belajar. Salah satunya menggunakan alat-alat yang digunakan untuk memasak. Misalnya seperti menggunakan oven dengan benar, hingga memahami durasi ideal yang tepat untuk menghangatkan roti agar nggak gosong. 

Bahkan mereka juga harus punya skill masak. Misalnya harus bisa menggoreng ayam sesuai standar yang diterapkan di Indomaret. Atau mereka juga harus bisa membakar sosis dengan tepat. Tentunya skill-skill tersebut juga membutuhkan waktu untuk belajar dan beradaptasi dengan alatnya.

Beban fisik dan mental karyawan Indomaret

Dituntut harus multitasking tentunya bikin capek. Nggak hanya capek fisik tapi juga mental. Bayangkan, harus stay di bagian kasir dengan muka yang harus tetap ramah selama berjam-jam. 

Soalnya, kalau nggak ramah, pasti pembeli jadi kapok belanja di Indomaret. Belum lagi capek fisik karena menyiapkan makanan yang masuk display dekat kasir.

Atau juga harus sabar saat menunggu sosis bakar dan saat menghangatkan roti di oven. Belum lagi juga harus menawarkan promo barang-barang yang saat itu lagi promo. Apalagi ditambah target harian yang suka bikin keki. Tambah double kan capeknya.

Ada target dan rawan nombok

Bekerja tentunya harus ada target. Indomaret jelas punya target penjualan. Makanya nggak heran kita sering ditawarin produk-produk saat lagi bayar di kasir. 

Udah gitu juga kadang di kasir harus tombok karena nggak sesuai dengan barang yang keluar di hari itu. Biasanya entah karena ada pembeli yang curang atau kemalingan.

Makanya, saya salut dengan karyawan Indomaret yang seperti superhero. Multitasking bisa jaga kasir sambil memasak makanan. Hal seperti ini seharusnya diperhatikan dengan baik. 

Apalagi menyangkut dengan kesejahteraan karyawan. Namun, bukankah di Indonesia hal-hal seperti ini jadi hal normal? Intinya mereka yang bekerja di dunia ritel adalah orang yang paling tabah. Meskipun fisik dan mentalnya capek tapi tetap selalu tersenyum menyapa customer dengan ramah.

Penulis: Wulan Maulina

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 5 Dosa Pelanggan Indomaret yang Bikin Pelanggan Lain Jadi Korban

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version