Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Derita Masyarakat Solo Purwodadi Menghadapi Bus Rela karena Nggak Punya Pilihan

Jelang Hardika oleh Jelang Hardika
6 Mei 2023
A A
Derita Masyarakat Solo Purwodadi Menghadapi Bus Rela (Unsplash)

Derita Masyarakat Solo Purwodadi Menghadapi Bus Rela (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Masyarakat Solo Purwodadi dibuat “menderita” karena mereka nggak punya pilihan. Naik Bus Rela atau nggak bisa naik bus sama sekali.

Saya asli Jombang. Sementara itu, istri saya berasal dari Purwodadi. Sudah empat tahun kami tinggal di Jogja setelah menikah. Jadi, selama empat tahun ini, kami sering bepergian dari Jogja ke Purwodadi dan sebaliknya. Selama satu tahun, kami bisa lima atau enam kali melakukannya.

Lantaran belum punya mobil, awal-awal menikah, kami seringnya naik travel. Perjalanan Jogja ke Purwodadi sendiri memakan waktu empat sampai lima jam. Celakanya, biaya naik travel itu cukup menguras kantong juga. Per orang kami harus membayar Rp150 ribu. Bayar untuk dua orang bisa buat bayar listrik sebulan.

Akhirnya kami mencoba untuk berhemat. Jadi, pilihan yang paling realistis adalah naik bus. Estimasi biaya cuma Rp55 ribu/orang. Detailnya: Jogja ke Solo naik bus patas Rp30 ribu, lalu pindah Bus Rela, Solo ke Purwodadi, Rp25 ribu. Jadi, dua orang cukup membayar Rp110 ribu. Paling cuma tambah biaya parkir motor di terminal Giwangan sebesar Rp12 ribu (Rp4 ribu per hari) dan Grabcar Rp20 ribu dari Simpang Lima Purwodadi ke rumah mertua. Artinya, ongkos naik bus bisa hemat dua kali lipat dibandingkan naik travel.

Nggak punya pilihan selain Bus Rela

Perjalanan Jogja ke Solo maupun sebaliknya adalah perjalanan yang menyenangkan. Kami biasanya naik Bus Eka. Rp30 ribu per orang udah dapat bus patas, AC, dan air mineral ukuran tanggung. Tapi, perjalanan Solo ke Purwodadi dan sebaliknya, menjadi perjalanan yang menyebalkan.

Sepengalaman saya, Bus Rela menjadi satu-satu PO yang ada di trayek Solo Purwodadi PP. Yaps, bus ini nggak punya pesaing. Mungkin itu yang membuat Bus Rela ini jual mahal. Harga tiketnya hampir setara bus patas Solo Jogja PP, tapi fasilitasnya jauh banget. Memprihatinkan.

Saya yang sudah berulang kali menggunakan Bus Rela menilai bahwa kendaraan ini lebih layak disebut angkot antar-kota, dibandingkan bus antar-kota. Saya nggak asal nyinyir. Ada beberapa fakta yang mendukung.

Bus Rela yang membuat kesal

Pertama, penumpang nggak pernah dikasih karcis. Biasanya, meski bus ekonomi, penumpang tetap dapat karcis. Jangan harap Anda mendapatkannya ketika naik Bus Rela. Memang, sebagian penumpang mungkin tidak memerlukan karcis. Namun, dari pelayanan dasar ini saja menunjukkan bahwa manajemen Bus Rela terkesan sesukanya saja.

Baca Juga:

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

Kedua, full AC. Yaps, “angin cendala”. Kalau Anda menilai wajar karena Bus Rela Solo Purwodadi PP adalah ekonomi, ya silakan. Saya menilainya tidak wajar. Bus ekonomi harusnya cuma soal perkara jumlah kursi yang jumlahnya tiga sama dua, soal pedagang/pengamen yang bisa masuk, dan banyak berhentinya. Soal AC, sebenarnya fasilitas ini perlu tetap ada. Banyak bus ekonomi jurusan lain yang tetap ada fasilitas AC.

Jadi, kalau Anda yang baru saja akan mencoba naik Bus Rela ini, saya sarankan jangan kenakan pakaian formal, kemeja necis, dan sejenisnya. Karena Anda akan kesal sendiri karena mandi keringat. Dan, dampak bus Rela nggak ada fasilitas AC, orang-orang jadi merokok sembarangan. Sungguh sangat menyebalkan terutama bagi saya yang mempunyai asma.

Ketiga, tarif yang kadang ngawur. Tarif normalnya adalah Rp25 ribu. Jangan kaget kalau misalnya Anda ditarik Rp30 ribu. Biasanya, alasan kondekturnya karena penumpangnya sepi dan buat beli solar. Apalagi saat momen Lebaran. Wajar kalau para PO bus menaikkan tarif sebesar 10 sampai 25%. Lah Bus Rela Solo Purwodadi PP ini ngawur, naik nya sampai 50% lebih. Dari Rp25 ribu, menjadi Rp40 ribu.

Terlalu dominan itu nggak baik

Saya paham, sebagai alat transportasi yang nggak punya saingan, bus tersebut jadi merasa berkuasa. Seakan-akan mereka berkata, “Kalau bukan naik bus kami, Anda mau naik bus apa?” Masyarakat Solo Purwodadi tidak punya pilihan. Gunakan bus itu atau naik transportasi lain.

Pada akhirnya kita perlu kembali ke falsafah yang sering diucapkan orang-orang Jawa. “nerimo” dan “legowo.” Karena kalau nggak, kita jadinya yang capek, karena uring-uringan terus. Meski ada orang ngomong ada harga ada rupa, bus satu ini tidak mencerminkan demikian. Sudah malah, rupa mereka itu jelek. Hehehe.

Penulis: Jelang Hardika

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Bus Rela Jalur Solo Purwodadi Semacam Menuntut Kerelaan Para Penumpang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 Mei 2023 oleh

Tags: bus ekonomibus relaJogjapurwodadisolo
Jelang Hardika

Jelang Hardika

Pria (29), suka dengerin curhatan, kadang jadi pusat perhatian mahasiswa(i).

ArtikelTerkait

ha milik tanah klitih tingkat kemiskinan jogja klitih warga jogja lagu tentang jogja sesuatu di jogja yogyakarta kla project nostalgia perusak jogja terminal mojok

Jogja, Sebaik-baiknya Solusi untuk Mengobati Patah Hatimu

27 Januari 2021
Adakah Dana Istimewa untuk Sampah yang Tidak Istimewa? TPST Piyungan, ASEAN Tourism Forum, Jogja krisis sampah di jogja bantargebang

TPST Piyungan, Tempat Terbaik untuk Membuka ASEAN Tourism Forum 2023

13 Januari 2023
Kiat-Kiat Mengobati Patah Hati di Kota Jogja

Kiat-Kiat Mengobati Patah Hati di Kota Jogja

7 Januari 2020
4 Alasan Kota Pelajar Lebih Romantis ketimbang Kota Kelahiran

4 Alasan Kota Pelajar Lebih Romantis ketimbang Kota Kelahiran

12 Juli 2022
Perlahan tapi Pasti, Warmindo Menggeser Angkringan dari List Tempat Makan Murah terminal mojok.co

Gunungkidul Adalah Kawasan yang Menciptakan Romantisme Jogja

1 Desember 2020
Es Teh Ginastel, Es Teh Asal Solo yang Tidak Mengkhianati Namanya Mojok.co

Es Teh Ginastel, Es Teh Asal Solo yang Tidak Mengkhianati Namanya

16 November 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.