Bagi para pelaju, mestinya sudah nggak dengan tugu Selamat Datang Depok. Tugu yang selesai dibangun pada akhir tahun lalu terletak persis di batas kota Margonda yang masuk wilayah administrasi Kelurahan Pondok Cina. Anggaran tugu ini masih “wajar” sih, cuma 1,7 miliar rupiah.
Akan tetapi kali ini saya nggak ingin membahas soal kewajaran anggaran tadi, melainkan membicarakan soal tagline “Friendly City” yang ada di tugu tersebut. Tagline tersebut tentu sejalan dengan harapan Pemkot Depok untuk menjadikan kota ini nyaman dan bersahabat bagi semua orang. Dan menurut saya, Depok sudah oke banget. Meski kerap dicap ajaib dan unik, kota ini adalah tempat tinggal terbaik.
Ramah di kantong
Karyawan yang bekerja di Jakarta dan masih tinggal di Jakarta bisa jadi iri dengan karyawan yang tinggal di Depok. Gimana nggak iri, di kota yang dulu pernah ramai karena kasus babi ngepet ini kita bisa beli nasi Padang modal uang Rp10 ribu sampai Rp12 ribu saja. Mantap, kan? Tapi porsi dan bumbu nasi Padang di sini jangan dibandingin sama yang dijual di RM Pagi Sore atau RM Sederhana, ya. Disyukuri saja sudah bisa makan ayam atau rendang dengan uang segitu di Depok.
Kalau misalnya masakan Padang masih kurang mantap, coba tengok jejeran kafe yang menjamur dengan harga masuk di kantong. Belum lagi beragam tempat makan steak yang murah meriah di sini. Intinya, Depok nggak cuma friendly, tapi juga sudah jadi bestie bagi pencinta kuliner dan anak muda yang suka nongkrong, deh.
Cari transportasi umum di Depok gampang
Kota Depok memiliki lebih dari 40 trayek dengan total angkot lebih dari 3000 unit. Mantap nggak tuh? Harapannya tentu saja agar masyarakat beralih dari angkutan pribadi ke angkutan umum untuk menghindari kemacetan.
Akan tetapi seiring dengan digitalisasi transportasi, tentu saja persaingan soal transportasi ini semakin sengit. Akhirnya pilihan kembali pada konsumen sendiri. Kalau pengin cepat, ya bisa naik transportasi online.
Depok juga dilalui KRL Jakarta-Depok. Ada 7 titik stasiun kereta di kota ini, beberapa di antaranya Stasiun Citayam, Stasiun UI, Stasiun Depok Baru, dan Stasiun Stasiun Pondok Cina.
Ketersediaan air aman
Kalau daerah lain biasanya menghadapi masalah air saat musim kemarau tiba, saya cukup optimis kalau Depok aman terkait ketersediaan air. Gimana nggak aman, di Depok tercatat ada 25 situ yang tersebar di wilayah timur, barat, dan tengah. Dengan kedalaman bervariasi dan persentasenya hampir 1 persen dari keseluruhan wilayah, tampaknya cukup untuk men-supply kebutuhan air warga.
Meski kerap dicap aneh dan ajaib, Depok mendapat sejumlah nominasi dan penghargaan pada tahun 2023 kemarin, lho. Misalnya, penghargaan Kota Layak Anak (KLA) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, penghargaan dari Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI), dan masuk nominasi Jejaring Kota Kreatif dari Kemenparekraf.
Sedikit pesan saya untuk Depok, berbangga terhadap penghargaan boleh-boleh saja. Namun, kepuasan akan prestasi ini jangan sampai meninabobokan pihak pemkot. Semoga kota ini tetap friendly dan makin nyaman untuk ditinggali.
Penulis: Andy Aryawan
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Depok Jawa Barat Lebih Terkenal daripada Daerah Bernama Depok Lain karena Hal-hal Ajaibnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.