Ucapan laki-laki patriarki yang menyakiti hati istrinya
Tak berhenti sampai urusan kerja domestik, ada juga ucapan Denny Caknan yang menyakiti istrinya. Yaitu ketika dia menjawab pertanyaan perihal rencana pengasuhan anaknya kelak.
Jadi, Denny berharap supaya istrinya mau mengasuh anaknya sendirian tanpa bantuan asisten. Alasannya supaya Bella (istri Denny) tidak lagi membuntuti dirinya saat harus manggung. Bella sempat menganggap ucapan Denny ini sebatas bercanda saja. Namun, Denny keukeuh menegaskan bahwa dia serius dengan gagasannya tersebut.
Netizen menilai sikap Denny Caknan sangat tidak menghargai istrinya. Selain itu, banyak yang memprediksi bahwa kelak, ketika sudah punya anak, Denny tidak akan mau banyak terlibat dalam urusan pengasuhan anak. Tipikal bapak-bapak yang kalau anaknya nangis, dianya pergi karena katanya sumpek mendengar tangisan anaknya.
Bukti Indonesia sebagai fatherless country
Ya orang-orang macam Denny Caknan inilah yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan predikat fatherless country. Bapaknya memang ada secara fisik, tapi tidak terlibat dalam perkembangan kemampuan kognitif, sosial, dan emosional anak. Ya, tak ubahnya daging hidup sajalah bagi anaknya. Tak ada gunanya.
Dan saya cukup yakin bahwa laki-laki kayak Denny ini jumlahnya banyak. Buktinya, mudah saja kita menemukan komentar random di media sosial dari sekelompok laki-laki yang terang-terangan membebankan tugas domestik dan pengasuhan pada pasangan atau calon pasangannya kelak. Berharap mereka berubah, menurut saya, adalah sebuah hal yang muluk-muluk. Pasalnya, untuk orang-orang yang sejak kecil terbiasa jadi mayoritas dan dianggap memiliki kuasa, kesetaraan hanya jadi ancaman. “Equality feels like oppression to the privileged.”
Tapi di sisi lain, saya juga bersyukur dengan ramainya omongan Denny itu. Netizen jadi aware untuk menentukan pasangan hidup yang tidak berpikir kolot macam Denny. Banyak juga yang ramai-ramai menunjukkan empati kepada Bella yang harus menanggung beban lelaki patriarkis itu seumur hidup.
Ya, begitulah hidup, kadang kita belajar dari kisah sendiri, kadang juga dari kisah Denny Caknan. Semoga setelah ini adek-adek gemes yang masih mendambakan “mas-mas Jawa” juga segera bertobat dan merenungkan lagi kriterianya dalam mencari pasangan.
Beruntung kalau dapatnya mas-mas Jawa kayak Sosrokartono yang wawasannya luas, dan mendukung gagasan kesetaraan gender yang digagas adiknya (RA Kartini). Kalau dapatnya yang kemaki, minta dilayani, merendahkan istri kayak Denny Caknan, ya cuma bikin sakit hati.
Penulis: Fatimatuz Zahra
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Los Dol, Satu-satunya Lagu yang Enak Dinyanyikan Denny Caknan