Pasar Beringharjo merupakan salah satu pasar rujukan bagi banyak orang. Nggak hanya warga yang berdomisili di Yogyakarta, wisatawan pun sering kali mengunjungi pasar yang sudah mulai menjadi tempat transaksi sejak 1758 ini.
Pasar Beringharjo memang lengkap banget. Segala macam kebutuhan bisa kamu temukan di sini. Para pedagang di Pasar Beringharjo juga cenderung beraglomerasi. Di beberapa kawasan, barang yang dijajakan oleh pedagang-pedagang ini cenderung mirip atau malah persis. Namun, kadang kala nggak mudah untuk menemukan kios yang menjual barang yang sedang kita cari sebab pasar ini memiliki luas 2,5 hektar. Jembare pol.
Nah, daripada capek-capek mengitari Pasar Beringharjo tapi nggak berhasil menemukan barang yang hendak dibeli, lebih baik kamu menyimak artikel ini saja. Sedikit informasi, los pertama dimulai dari pintu masuk sebelah barat yang menghadap ke Jalan Margo Mulyo atau bisa kamu susuri dari Malioboro. Los kedua hingga akhir berderet secara berurutan ke timur alias ke belakang pasar. Kamu nggak akan kebingungan saat berada di sini karena ada papan yang menunjukkan posisi setiap los. Sekarang, mari kita mulai perjalanan di dalam Pasar Beringharjo.
#1 Pintu Masuk
Sebelum masuk ke dalam pasar, kamu akan disambut oleh para pedagang di pintu masuk. Di sebelah selatan, kamu akan menemukan barisan toko-toko emas yang berhadapan langsung dengan para pedagang gudangan dan makanan khas Yogyakarta. Sementara di bagian utara, akan tampak toko-toko batik. Di sebelah utara ini pula kamu dapat melihat lagi para penjaja gudangan dan oleh-oleh dari Yogyakarta, seperti bakpia, intip, hingga yangko.
Oke, untuk kamu yang masih bingung dengan arah mata angin, saya jelaskan sedikit, ya. Bayangkan kamu saat ini sedang berada di depan Pasar Beringharjo dan menghadap ke dalam pasarnya. Arah selatan itu ada di sebelah kanan, dan sebaliknya, utara berada di sebelah kiri.
#2 Los 1
Begitu masuk ke dalam pasar, kamu akan melihat deretan para pedagang batik yang menjalar dari los 1 hingga los terakhir di gedung pasar bagian barat ini. Tapi jika kamu masuk ke setiap losnya, akan ada beragam barang yang dijajakan. Di los 1, batik akan terus kamu lihat dari ujung ke ujung. Batik yang saya maksud ini mencakup pakaian atasan, bawahan, hingga jarik.
#3 Los 2
Masih sama seperti los 1, los kedua ini juga masih didominasi oleh pedagang batik.
#4 Los 3
Mulai terlihat variasi di los 3, sebab di bagian selatan, pedagang kain meteran tampak mulai banyak jumlahnya. Sementara di bagian utara, masih dapat kamu temui pedagang batik.
#5 Los 4
Sama seperti los 3, los 4 ini diisi oleh para pedagang kain meteran di sisi selatan dan pedagang batik di sisi utara.
#6 Los 5
Mulai di los 5, tampak pedagang gorden yang bersisihan dengan pedagang kain meteran di sisi selatan. Di utara, lagi-lagi masih didominasi oleh penjual batik. Fyi, kios kain meteran di los 3 hingga 5 ini selalu jadi langganan saya setiap mau membuat pakaian karena pilihannya yang lengkap banget. Kain batik dengan segala bahan, kain brokat, sampai katun Jepang yang lembut bisa kalian temukan di sini. Harganya juga bisa ditawar.
Kalau kamu merasa berjalan dari pintu utama Pasar Beringharjo cukup jauh, kamu bisa masuk lewat pintu B-1 dan B-2 di sebelah selatan. Kedua pintu masuk ini akan membawamu langsung ke jajaran para pedagang kain meteran.
#7 Los 6
Los 6 sebagian besar diisi oleh pedagang batik, baik di bagian utara maupun selatan.
#8 Los 7
Sama seperti los 6.
#9 Los 8
Sama seperti los 7.
#10 Los 9
Di sayap selatan, barang yang dijual mulai beragam dengan adanya pedagang pakaian non-batik. Sedangkan di sisi utara, masih terdapat surga bagi para pemburu batik.
#11 Los 10
Di los 10 ini, sisi selatan kembali didominasi oleh pedagang batik. Di bagian utara, kamu akan disapa oleh variasi pedagang batik dan sprei.
#12 Los 11
Kedua sisi dari los 11 kembali didominasi oleh pedagang batik.
#13 Los 12
Serupa dengan los 11. Untuk kamu yang punya urusan ke kamar mandi, di ujung los 12 bagian utara ini terdapat toilet umum.
#14 Los 13
Barang di los 13 ini jauh lebih bervariasi dibandingkan dengan los-los sebelumnya. Los 13 sisi selatan didominasi oleh pedagang tas dan batik. Tas yang ditawarkan mencakup tas kulit, tas anyam, hingga tas berbahan kain batik. Sementara di sisi utara, terdapat barisan pedagang batik, pakaian non-batik, pakaian dalam, hingga seragam. Oh ya, kios Hajjah Naim ada di los 13 ini. Hayo, siapa yang tiap kenaikan kelas diajak oleh ibu ke kios ini untuk beli seragam baru? Jangan-jangan kita pernah ketemu waktu sama-sama menjajal seragam pramuka, nih?
#15 Los 14
Serupa dengan los 13, di bagian selatan dari los 14 ini dapat kamu temukan para pedagang tas dan batik. Sementara di sisi utara, ada bermacam-macam pakaian dan batik yang bisa kamu pilih.
#16 Los 15
Di los 15 sebelah selatan ini, kamu akan disapa oleh berbagai macam kebaya, surjan, suvenir, dan perlengkapan pernikahan lainnya. Ada pula pedagang tas dan sepatu di sini. Kamu juga akan menemukan stand penjual Teh Poci dan Teh Gopek yang selalu menjadi rujukan para pembeli yang sudah capek karena berkeliling pasar. Kamu juga bisa masuk melalui pintu B-4 di Jalan Pabringan atau sebelah selatan pasar untuk ke los 15.
Sementara itu, di sisi utara dari los 15 ini akan kamu temukan pedagang batik dan pakaian-pakaian lain.
#17 Los 16
Batik kembali menjadi barang yang mayoritas diperdagangkan di los 16. Namun di sisi utara, mulai tampak baju anak-anak yang dipajang dan bisa kamu beli kalau naksir. Sayang anak, sayang anak.
#18 Los 17
Kedua sisi los 17 ini lagi-lagi didominasi oleh pedagang batik.
#19 Los 18
Batik bisa kamu temukan kembali di los 18. Namun, ada pula pedagang surjan dan kebaya di sayap selatan.
#20 Los 19
Menuju ujung dari gedung barat Pasar Beringharjo, kamu bisa melihat beraneka macam oleh-oleh khas Yogyakarta dan daerah sekitarnya di los 19 sisi utara. Di sini terdapat yangko, intip, bakpia, ampyang, hingga gula batu buat kamu yang suka wedang uwuh. Di bagian selatan, ada pedagang batik dan pakaian anak-anak.
#21 Los 20
Kita sudah berada di ujung. Di los terakhir ini, dagangannya cukup serupa dengan los 19. Banyak sekali pilihan oleh-oleh sekaligus batik di sini. Saat saya melewati los 20, para pedagang batik berlomba-lomba menawarkan dagangan mereka yang harganya murah banget. Kapan lagi kamu bisa beli daster Rp100 ribu dapat tiga potong atau pakaian batik untuk anak-anak seharga Rp10 ribu? Di penghujung gedung barat ini pula kamu bisa menemukan para pedagang mainan anak-anak, mulai dari mainan tradisional hingga modern.
Gedung barat dan timur Pasar Beringharjo dipisahkan oleh jalan konblok dengan banyak lapak kecil pembeli emas. Kalau kamu sering mengunjungi Pasar Beringharjo ketika masih kanak-kanak, tentu kamu nggak akan asing dengan bapak-bapak yang kerap mengamen dengan tamborin di sini. Tapi saat ini blio sudah nggak lagi terlihat di pasar ini, begitu juga dengan pengamen-pengamen lain. Di bagian ini pula banyak ditemukan pedagang hanger pakaian hingga tas belanja yang berdiri di dekat pintu.
Tepat di seberang dari los 20, kamu akan melihat pintu gedung sebelah timur. Di gedung tersebut, barang-barang yang ditawarkan akan lebih bervariasi. Untuk detailnya, simak artikel yang akan datang, ya.
Denah Pasar Beringharjo: Lantai 1 Gedung Timur
Denah Pasar Beringharjo: Lantai 2 dan 3
Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Audian Laili