Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Demi Hidup yang Aman dari Bencana, Baiknya Kita Tidak Antisains

Ni Made Tasyarani oleh Ni Made Tasyarani
27 November 2022
A A
Japan Sinks: People of Hope: Pentingnya Peran Negara dalam Menangani Bencana

Japan Sinks: People of Hope: Pentingnya Peran Negara dalam Menangani Bencana (pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bencana demi bencana melanda Indonesia. Banjir merendam beberapa wilayah hingga tanah longsor terjadi di hari-hari menjelang akhir tahun ini, saat curah hujan mulai naik. Bukan cuma bencana hidrometeorologi yang sudah “rutin” terjadi, bahkan baru-baru ini, gempa menggetarkan dan merobohkan bangunan-bangunan di Cianjur dan menimbulkan ratusan korban jiwa. Sebagai bentuk mitigasi bencana ke depannya, apa yang pemerintah dan masyarakat lakukan?

Mari kita bicarakan tentang pemerintah dulu karena mereka punya power yang kuat. Power di sini maksudnya adalah kemampuan untuk melakukan riset, melakukan sosialisasi, atau mengalokasikan dana untuk upaya-upaya pencegahan lainnya. Lalu, apakah pemerintah sudah memaksimalkan power itu? 

Saat gempa mengguncang daerah Pasaman Barat, Sumatera Barat pada Februari lalu, warga mengaku tidak pernah tahu ada ancaman gempa di bawah tanah tempat mereka tinggal. Padahal, potensi gempa akibat aktivitas sesar Sumatera bisa terjadi kapan saja. Hingga akhirnya, gempa yang terjadi di awal 2022 itu menelan belasan korban jiwa dan merusak ribuan rumah warga. Semua itu mungkin bisa diminimalisasi jika literasi kebencanaan masyarakat dibangun sejak awal.

Seolah belum belajar dari peristiwa itu, gempa di Cianjur seakan mengulang sejarah. Belum banyak warga yang menyadari bahwa mereka berdiri di atas zona sesar Cimandiri dengan potensi gempa yang dimiliki. Kurangnya literasi bencana, berujung pada kurangnya kesiapan mitigasi bencana, dan akhirnya menimbulkan kerusakan hingga korban yang banyak.

Masyarakat yang tidak pernah dikenalkan dengan penyebab gempa secara saintifik pun hanya bisa bertumpu pada kepercayaan untuk menjelaskan bencana alam yang terjadi. Beberapa orang menuding individu-individu yang melakukan maksiat telah mendatangkan azab. Beberapa menganggap daerah yang terkena bencana dipenuhi pendosa. Saya sebenarnya enggak masalah dengan kepercayaan itu. Namun, ada baiknya alih-alih fokus dengan dosa-dosa personal yang sangat sulit dikontrol (karena pasti banyak, tersebar di mana-mana, susah diberi pendekatan secara langsung, dsb.), kita juga tidak abai dengan penjelasan ilmiah dari bagaimana bencana alam, seperti gempa, bisa terjadi. 

Dengan mengetahui bahwa daerah yang terkena gempa dengan kerusakan parah memang berada di atas kawasan sesar aktif, mungkin kita tidak akan langsung berasumsi bahwa daerah tersebut dipenuhi oleh para pendosa. Dan mungkin akan membuat kita mencari tahu tindakan konkrit apa yang bisa dilakukan jika berada di zona rawan. Misalnya, menuntut pemerintah untuk mengedukasi atau melakukan simulasi mitigasi gempa secara rutin. 

Pemerintah Jepang adalah contoh pemerintah yang belajar dari sejarah. Ketika gempa berkekuatan 9,0 magnitudo dan mendatangkan tsunami pada 2011, ditambah dengan keadaan geografis yang membuat Jepang menjadi rawan gempa, pemerintah pun mulai melakukan berbagai upaya mitigasi. Mulai dari simulasi gempa di sekolah dasar yang dilaksanakan secara rutin, hingga peringatan gempa yang akan masuk ke ponsel pengguna beberapa detik sebelum gempa terjadi. Di sisi lain, kita di sini mendapatkan informasi terkait gempa beberapa detik atau bahkan menit setelah gempa terjadi.   

Hal itu menunjukkan penelitian maupun riset terkait kebencanaan kita masih perlu ditingkatkan. Upaya pencegahan, minimalisasi risiko, dan membangun budaya sadar bencana harus semakin digencarkan. Dan semua itu menuntut kita untuk melek sains. 

Baca Juga:

Betapa Teganya Oknum-oknum yang Menyebarkan Berita Bohong pada Warga Tuban yang Sedang Dihantam Bencana

4 Pertanyaan tentang Aceh yang Selalu Bikin Orang Aceh Geleng-geleng. Nggak, Kita Nggak Mengisap Ganja Tiap Hari!

Jadi, ketika pemerintah menerapkan upaya-upaya pencegahan bencana, kita sebagai masyarakat pun harus terbuka dan bersikap kooperatif. Dengan kata lain, baik pemerintah maupun masyarakatnya jangan sampai antisains. Kuat iman dibarengi melek sains, demi keberlangsungan hidup kita semua ke depannya.  

Penulis: Ni Made Tasyarani
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Siap Sedia Hadapi Bencana dengan Tas Siaga Bencana

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 November 2022 oleh

Tags: antisainsbencanagempamitigasi
Ni Made Tasyarani

Ni Made Tasyarani

Mahasiswi yang menulis untuk memenuhi tugas mata kuliah dan kadang untuk mengisi waktu luang.

ArtikelTerkait

Barcelona

Barcelona: Berkaca dari Bencana

22 November 2021
Memasak di Dapur Umum Bencana Itu Bukan Hal yang Gampang

Memasak di Dapur Umum Bencana Itu Bukan Hal yang Gampang

16 April 2023
erupsi gunung sinabung bencana alam karena ulah manusia di indonesia mojok.co

Sebelum Takut sama PD III, Takutlah Dulu sama Bencana Alam Buatan Manusia

8 Januari 2020
Diterpa Bencana dan Konflik Bertubi-tubi, Indonesia Tetap Berdiri Tegak Menantang, kok Bisa?

Diterpa Bencana dan Konflik Bertubi-tubi, Indonesia Tetap Berdiri Tegak Menantang, kok Bisa?

10 Juli 2023
Mahasiswa Biadab Mengusir Pengungsi Rohingya di Aceh (Unsplash)

4 Pertanyaan tentang Aceh yang Selalu Bikin Orang Aceh Geleng-geleng. Nggak, Kita Nggak Mengisap Ganja Tiap Hari!

24 Januari 2024
Mengingat Kembali Gempa Jogja pada 27 Mei 2006 terminal mojok

Mengingat Kembali Gempa Jogja pada 27 Mei 2006

27 Mei 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.