Dear Pengendara Mobil, Nggak Usah Ngebut di Atas Jalan Tergenang Air, dong!

Dear Pengguna Mobil, Nggak Usah Ngebut di Atas Jalan Tergenang Air, dong! Terminal Mojok

Selain ketenangan dan kenangan, hujan juga senantiasa meninggalkan genangan. Namun, yang terakhir ini kadang bisa bikin jengkel pengguna kendaraan, khususnya pengguna kendaraan roda dua.

Sebenarnya bukan genangannya yang bikin jengkel sih, tapi lebih tepatnya para pengguna kendaraan roda empat yang kerap kali ngebut di jalanan yang tergenang air. Anda pasti sudah paham sendiri kan maksud saya? Ya, Anda benar, roda mobil yang melaju cepat di atas genangan air akan membuat air tersembur ke sisi samping mobil.

Jika di sisi sampingnya nggak ada pengendara motor atau orang yang sedang berdiri di sisi jalan, tentu nggak jadi masalah. Namun, saat ada pengendara lain atau orang yang sedang berdiri, tentu inilah yang kerap bisa bikin jengkel. Sebab, pengendara motor atau orang yang berada di sisi jalan pastinya akan terkena rembesan sisa air hujan.

Saya sendiri kerap mengalami kondisi-kondisi semacam ini. Misalnya, guna menghindari semburan air yang bisa bikin sepatu basah dan membuat pengendara motor lain yang berada di sisi samping saya ikut terkena semburan, tentu membuat saya harus melaju pelan di atas jalan yang tergenang air hujan.

Namun, ada saja pengendara mobil yang tanpa rasa bersalah, dengan seenaknya ngebut tancap gas di jalan yang ada genangan airnya. Hal itu tentu membuat saya yang sudah berusaha semaksimal mungkin menghindari semburan, ujung-ujungnya kena juga. Kejadian semacam ini kadang membuat kami, sebagian pengendara motor, merasa kesal dan muntab.

Bahkan saya sendiri pernah menyaksikan bagaimana pengguna motor melontarkan pisuhan hingga mengejar pengguna kendaraan mobil yang membuatnya basah hampir sekujur tubuh lantaran terkena semburan genangan air ini. Yah, meskipun aksi itu nggak berakhir seru karena nggak ada aksi baku hantam.

Mungkin para pengendara mobil bisa berdalih jika mereka ngebut karena lagi buru-buru atau kepingin segera menyelesaikan urusan penting. Namun, Anda juga harus menghargai pengendara lain termasuk nggak ngebut di atas genangan air agar pengendara motor nggak terkena semburan air.

Saya kira nggak terlalu sulit untuk sekadar sedikit mengendorkan tarikan gas kendaraan Anda. Jika roda kendaraan Anda sudah melewati genangan air, kan Anda bisa tancap gas lagi tuh.

Coba Anda bayangkan bagaimana jika saat itu akan menjadi momen spesial bagi pengendara motor ini. Namun, lantaran pakaiannya kotor terkena semburan air yang disebabkan mobil Anda melaju kencang di atas genangan air, membuat momen yang ia nantikan hancur lebur seketika. Tentunya, pengendara motor ini harus jauh-jauh balik ke rumah untuk mengganti pakaian, sehingga membuat waktunya tersita dan akhirnya telat mengikuti kegiatan atau acara yang sangat penting baginya.

Atau tentu sangat menyebalkan jika pakaian yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari, harus terkena semburan genangan air kotor di jalan yang membuat Anda terpaksa harus balik ke rumah dan menggunakan pakaian seadanya. Atau bagaimana jika seorang pekerja kantoran terpaksa harus menggunakan sepatu basah yang terkena semburan air sebab mereka nggak punya sepatu pengganti, sedang kantor tempatnya mereka bekerja melarang penggunaan sendal pada waktu jam-jam kerja?

Pastinya gambaran-gambaran di atas hanya sedikit dari sekian banyak dampak yang bisa dialami pengendara motor saat mereka terkena semburan genangan air akibat pengguna mobil yang suka ngebut ini.

Jadi, bagi Anda pengguna mobil, saat ada genangan air di jalan dan terlihat ada pengendara motor di samping Anda, tolong dong jangan ngebut. Apa nggak kasian tuh sama pengendara motor yang bisa basah kuyup karena ulah Anda?

BACA JUGA Jangan Beli Mobil Kalau Belum Memiliki 4 Hal Ini dan tulisan Munawir Mandjo lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version