Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Dear Pejabat Indonesia, Jangan Memanfaatkan Prestasi Atlet sebagai Poster Kampanye Kalian!

Raden Muhammad Wisnu oleh Raden Muhammad Wisnu
3 Agustus 2021
A A
Dear Pejabat Indonesia, Jangan Memanfaatkan Prestasi Atlet sebagai Poster Kampanye Kalian! terminal mojok.co

Dear Pejabat Indonesia, Jangan Memanfaatkan Prestasi Atlet sebagai Poster Kampanye Kalian! terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Pertama, saya ingin mengucapkan rasa terima kasih saya yang sebesar-besarnya untuk Greysia Poli dan Apriyani Rahayu yang telah sukses meraih medali emas untuk cabang olahraga badminton pada perhelatan Olimpiade Tokyo 2020. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan pada Eko Yuli Irawan, Widya Cantika Aisah, Rahmat Erwin Abdullah yang telah meraih medali perak dan dua medali perunggu untuk cabang olahraga angkat besi. Kalian adalah pahlawan bangsa!

Seolah berusaha merusak momen bahagia rakyat Indonesia, sejumlah pejabat Indonesia malah kedapatan memajang poster “Ucapan Selamat” atas prestasi para atlet yang sukses meraih medali pada perhelatan Olimpiade Tokyo 2020. Ya nggak apa-apa sih, TAPI FOTO ANDA JANGAN LEBIH BESAR DARI FOTO ATLET YANG MERAIH MEDALI DONG! Foto sejumlah petinggi partai dan pejabat pemerintah Indonesia ini wajahnya dipajang lebih besar dibandingkan wajah Greysia Poli dan Apriyani Rahayu yang meraih medali emas!

Memang apa kontribusi Anda pada prestasi mereka? Ngasih tempat latihan? Ngasih makanan bergizi? Ngasih bonus? Kan nggak ada! Pas menang, ujug-ujug ngasih selamat. Ketemu aja nggak pernah! Buat apa? Ya buat pencitraan, lah! Apalagi? Yang pasti, prestasi mereka (para atlet) jauh lebih baik dibandingkan prestasi pejabat Indonesia yang bisanya bacot dan korupsi!

Sejak SMP, saya aktif sebagai atlet cabang olahraga karate. Saya melihat banyak sekali pejabat negara, mulai dari walikota, gubernur, perwira tinggi TNI/Polri, menteri, hingga presiden sering saya saksikan menggunakan nama besarnya untuk nama sebuah kejuaraan olahraga. Mulai dari “Walikota Bandung Cup”, “Piala Gubernur Jawa Barat”, “Piala Panglima”, “Piala Kapolri”, “Piala Mendagri”, hingga “Piala Presiden”. Di mana wajah pejabatnya dipampang di mana-mana, mulai dari spanduk di dalam area pertandingan, hingga laman media sosial mereka. Saat pertandingan, mereka hanya saya lihat pada saat pengalungan medali, upacara pembukaan, dan upacara penutupan saja. Sudah gitu, tidak jarang, peristiwa tersebut hanya diwakilkan oleh stafnya jika pejabat yang bersangkutan berhalangan hadir.

Sungguh, sejak dulu saya tidak melihat kontribusi para pejabat dalam prestasi olahraga Indonesia. Waktu kuliah, saya berusaha membuat proposal pengajuan keikutsertaan UKM Karate dalam kejuaraan nasional di luar kota, tapi kami hanya diberikan tiket kelas ekonomi, hotel yang murah, dan biaya makan seadanya. Tapi saat kami menang, entah kenapa medali yang susah-susah kami dapatkan diminta oleh pihak kampus untuk kemudian didata. Saya sempat berpikir akan dikasih beasiswa atas prestasi kami tersebut, tapi nyatanya tidak.

Tidak saja terjadi di UKM Karate, saya menyaksikan organisasi pencinta alam di kampus saya pun seperti itu. Saat mengajukan diri untuk mengadakan ekspedisi pendakian gunung ke Lobuche East, salah satu gunung di Pegunungan Himalaya, Nepal, pihak kampus tidak berkontribusi apa-apa, hanya memberikan uang sebesar Rp10 juta rupiah. Sepuluh juta rupiah mungkin cukup kalau ekspedisinya hanya mendaki Gunung Tangkuban Parahu. Ini Lobuche East, Nepal! Gunung salju setinggi 6.119 meter dari permukaan laut! Namun, begitu mereka berhasil meraih puncak, pihak kampus malah minta foto mereka di puncak gunung tersebut dengan resolusi HD dikirimkan sebagai ajang promosi kampus. Hebat!

Saat kami mempresentasikan terkait dana yang kami butuhkan, banyak pejabat yang tidak menyediakan seluruh dana yang kami minta dengan alasan tidak ada dana. Akhirnya mereka hanya sanggup memberikan kami setengah dari apa yang kami minta, dan kami terpaksa menggunakan uang sendiri. Tapi saat kami berprestasi, para pejabat malah mengundang para atlet untuk selebrasi di ruang kerjanya untuk sekadar foto pencitraan. Saya tidak habis pikir atas kelakuan banyak pejabat Indonesia yang saya saksikan selama ini.

Ke mana para pejabat Indonesia saat para atlet minta dukungan mereka untuk sekadar menyediakan tempat latihan yang layak, alat penunjang latihan yang layak, dan uang saku untuk tim pelatih dan atlet? Ke mana? Giliran menang, malah sibuk pasang foto ucapan selamat untuk bahan poster kalian di laman media sosial dan dipajang di sejumlah ruas jalan protokol. Sudah gitu, foto pejabat yang bersangkutan malah lebih besar dibandingkan foto atlet yang sukses mendapat medali. Saya tidak habis pikir dengan noraknya kelakuan pejabat Indonesia yang seperti ini! Norak!

Baca Juga:

Salah Kaprah Perilaku Pejabat Indonesia dalam Menentukan Nama Tempat

3 Hal yang Bisa Ditangisi Bu Mega selain Badan Kurus Presiden Jokowi

Tampaknya, kontribusi Sosis So Nice malah lebih besar dibandingkan para pejabat Indonesia. Setidaknya mereka ngasih job dengan menjadikan para atlet berprestasi sebagai bintang iklannya. Pejabat Indonesia, sudah mah nggak ngasih apa-apa sebelum mereka berpretasi, waktu sudah meraih prestasi malah bikin poster ucapan selamat seolah-olah mereka berkontribusi besar pada prestasi mereka selama ini. Sungguh norak!

BACA JUGA Kalau Atlet Indonesia Jadi Bintang Iklan Sosis So Nice, Masalahnya Apa? dan tulisan Raden Muhammad Wisnu lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 4 Agustus 2021 oleh

Tags: Pejabat IndonesiaPojok Tubir TerminalPoster KampanyePrestasi Atlet
Raden Muhammad Wisnu

Raden Muhammad Wisnu

Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana. Akun ini dikelola oleh beberapa admin. Silakan follow akun Twitternya di @wisnu93 dan akun Instagramnya di @Rwisnu93

ArtikelTerkait

Terlahir sebagai Laki-laki, Jawa, dan Islam Adalah Privilese yang Tak Boleh Kami Dustakan terminal mojok.co

Terlahir sebagai Laki-laki, Jawa, dan Islam Adalah Privilese yang Tak Boleh Kami Dustakan

30 Juli 2021
Bisa-bisanya, GTV Tampilkan Konten Pelecehan Seksual di Program Acaranya! terminal mojok.co

Bisa-bisanya, GTV Tampilkan Konten Pelecehan Seksual di Program Acaranya!

10 Juli 2021
jerinx musik hardcore rock post hardcore punk mojok

Jerinx, Nora, dan Kemarahan yang Salah Sasaran

23 Juni 2021
korban bully badut terawan bismillah cinta sinetron dialog jahat mojok

Jadi Percaya Diri seperti Pak Terawan

24 Juli 2021
Saran Petugas Satpol PP Soal Tambal Ban Online Itu Sangat Masuk Akal terminal mojok.co

Kalaupun Tambal Ban Harus Online, Bisa-bisa Aja, kok!

11 Juli 2021
31 negara mencekal pelancong dari indonesia mojok

Kalau Pak Luhut Bilang Penanganan Pandemi Itu Terkendali, Terus Kenapa 31 Negara Mencekal Pelancong dari Indonesia?

14 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

Dosen Perlu Belajar dari Aktivis Kampus, Masa Sudah Jadi Dosen Public Speaking-nya Masih Jelek?

29 Desember 2025
Pantai Watukarung, Primadona Wisata Pacitan yang Aksesnya Bikin Wisatawan Nangis Mojok.co

Pantai Watukarung, Primadona Wisata Pacitan yang Aksesnya Bikin Wisatawan Nangis

29 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

28 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.