Dear Felix Siauw yang Bilang Hijab Hanya untuk yang Cantik-Cantik, Antum Belajar dari Mana?

Dear Felix Siauw yang Bilang Hijab Hanya untuk yang Cantik-Cantik, Antum Belajar dari Mana?

Sejak Bu Sinta Nuriyah Wahid mengeluarkan pernyataan kontroversial soal hijab dalam video berjudul “Kontroversi Jilbab, Ibu Sinta Nuriyah Mengenang Gusdur” di channel YouTube Deddy Corbuzier, berduyun-duyun berbagai pihak menyerang beliau seakan-akan sekawanan gagak yang baru aja nemuin bangkai. Banyak yang berlebihan dengan melayangkan cap-cap buruk kepada beliau. Tak sedikit para penyerang itu adalah bocah-bocah yang baru belajar agama. Bahkan, nahwu-sharaf aja mereka belum tentu ngerti. Tapi ya gitu, akibat kelewat semangat menganggap diri benar, sementara kapasitas ilmu terbatas, jadinya ugal-ugalan.

Perdebatan soal pernyataan Bu Sinta Nuriyah yang bilang, “Kemudian apakah semua orang Islam itu harus memakai hijab atau jilbab? Tidak juga. Kalau kita mengartikan ayat ini secara benar.” pun makin berlarut-larut dan melebar. Ada yang dengan teganya memaki-maki Bu Sinta, Gus Dur, dan bahkan sampai tahap mengkafir-kafirkan.

Tentu sangat disayangkan sikap orang-orang yang lebay banget gitu. Kalau pun mau berdebat dan menyanggah suatu pendapat, ya mbok disampaikan baik-baik. Terus sebutin dalil dan argumennya dengan kalem dan ilmiah. Kelar. Nggak perlulah sampai ada tendensi kebencian, apalagi sampai mengkofar-kafirkan. Jadi orang kok gampang banget menghina dan mengkafirkan sesama muslim. Diajarin siapa sih?

Nah, di antara gelanggang kontroversi tersebut, rupa-rupanya Felix Siauw, salah satu ustaz paling kesohor di muka bumi nggak mau ketinggalan untuk berkomentar. Dalam twit-nya, Felix menulis, “Nggak mau berhijab ya silakan aja, tapi ngomong ‘hijab itu nggak wajib bagi muslimah’, itu pernyataan yang maksa banget, udah maksiat, maksa lagi.”

Tentu twit itu dimaksudkan untuk menanggapi pernyataan Bu Sinta. Masalahnya, Felix tampak semangat banget nyebut orang “udah maksiat”. Sama sekali nggak terasa bahwa ia mau menyampaikan nasihat dan masukan. Padahal orang yang ia komentari adalah Bu Sinta, orang yang notabene senior dan bukan anak baru dalam persoalan agama.

Yang anjirnya lagi, Felix sampai bikin video YouTube yang mengulas khusus pernyataan Bu Sinta. Bahkan, Felix menyebut pernyataan itu sebagai simbol de-Islamisasi. Alias antipati terhadap Islam. Vonis Felix itu jelas bermasalah. Wong Bu Sinta pas mengatakan hal begitu santai-santai aja, kok. Lha kok ini Felix malah ngegas?

Teranyar, nggak ada angin nggak ada hujan (nggak tau deh kalau di kepala Felix, mungkin lagi ada puting-beliung) Felix ngetwit begini: “Berhijab itu memang hanya buat yang cantik-cantik aja kok.”

Saya nggak akan membahas panjang-lebar soal ucapan Bu Sinta perihal wajib atau tidak wajibnya hijab bagi muslimah. Sudah banyak para ulama dan ustadz yang lebih kompeten membahasnya. Lagipula, perbedaan pendapat dalam masalah fiqih itu bukan baru-baru ini aja terjadi. Udah dari berabad-abad lalu. Jadi, nggak usah norak-norak amat, lah.

Masalah baru justru datang dari “cangkem” Felix Siauw. Dengan penuh percaya dirinya dia bilang berhijab itu cuma buat yang cantik-cantik. Tentu Felix mengatakan hal tersebut tidak terlepas dari konteks masih menanggapi pernyataan Bu Sinta.

Katakanlah pendapat Bu Sinta itu kontroversial. Bagi orang yang meyakini hijab itu wajib, maka Bu Sinta memiliki satu kesalahan. Hanya satu. Tetapi pendapat Felix jauh lebih mengerikan. Dia bilang berhijab cuma buat yang cantik-cantik. Twit tersebut, kendati pendek, justru memunculkan banyak banget masalah baru. Problem baru. Kekeliruan baru. Kontroversi baru. Ya, soal terakhir, memang keahlian Felix, sih.

Mengapa demikian?

Nih, saya sebut satu-satu deh masalah yang timbul akibat pernyataan sok tahu Felix:

  1. Secara tidak langsung Felix berarti menganggap hijab “tidak wajib” bagi perempuan yang tidak cantik.
  2. Felix menyinggung perasaan perempuan muslimah yang “tidak cantik”, seolah-olah syariat Islam itu cuma buat yang cakep-cakep dan bisa beli skincare mahal.
  3. Felix nggak konsisten dengan pendapatnya sendiri.
  4. Felix telah mengubah-ubah makna ayat semaunya dewek.

Untuk mempermudah bahasan, tentu saya akan ikut sudut pandang Felix, yaitu bahwa hijab dan jilbab itu wajib bagi muslimah. Dalam ayat-ayat Al-Quran, ada setidaknya 3 ayat yang menerangkan soal ketentuan hijab dan jilbab, yaitu QS. An-Nur ayat 31, QS. Al-Ahzab ayat 35, dan QS. Al-Ahzab ayat 59. Kalau mau tau teks ayatnya, tinggal Googling. Atau buka langsung Al-Quran juga gapapa. Sekali-sekali baca Mojok jadi tergugah buat baca kitab suci. Hehehe.

Nah, dalam ketiga ayat tersebut, nggak ada tuh satu pun teks yang menyebutkan bahwa berhijab itu wajib cuma buat perempuan yang cantik-cantik. Teksnya berlaku umum, buat perempuan mana saja. Lagipula, sejak kapan ada syariat yang sifatnya intimidatif gitu? Antum belajar dari mana, ya, Tadz? Mosok ada syariat yang khusus cuma buat orang cantik, sih. Padahal cantik itu relatif, sementara kepekokan Felix Siauw itu mutlak.

Atau jangan-jangan Felix lagi ngarang tafsir sendiri? Waduh, ngeri banget. Padahal kan kita nggak boleh mengarang-ngarang syariat. Masak hal semendasar ini aja Felix nggak paham, sih? Padahal followers beliau udah jutaan dan udah diundang ngisi pengajian di seluruh alam semesta. Seharusnya yang begini-begini nggak perlu diingetin lagi, lah.

Saya yakin niat Felix ini sebetulnya baik, ingin meluruskan pendapat yang menurutnya menyimpang dan juga memberitahu kebenaran yang sebenar-benarnya kepada seluruh manusia. Tapi masalahnya, niat baik aja nggak cukup. Wong koruptor pas korupsi juga niatnya “baik” kok, untuk membahagiakan anak-istrinya. Tapi korupsi tetap korupsi dan kengawuran tetap kengawuran.

Samalah kayak Felix. Mau membantah pendapat yang menyebut hijab tidak wajib, eh dia malah mengeluarkan pendapat yang lebih harus dibantah lagi. Lha piye, ya.

Udahlah, saran saya ke Al-Ustaz Al-Mukarram Felix Siauw, kalau mau berpendapat sesuatu, mbok ya mikir-mikir dulu gitu yang panjang. Plus, jangan terlalu sensian amat lah kalau melihat pendapat yang berbeda. Terlalu bersemangat itu juga kurang baik, Pak Ustaz.

Btw, sebagai penutup, saya mau tanya. Kalau wajah Pak Ustaz Felix menurut sebagian orang cantik, apa itu artinya Pak Ustaz Felix wajib berhijab? Afwan ini mah, ya. Saya cuma nanya. Syukron.

BACA JUGA Jadi Sebenarnya yang Benar Itu Menutup Aurat atau Memakai Jilbab? atau tulisan Erwin Setia lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version